MEANING OF LIFE, JOURNEY, TRAVELLING AND HAPPINESS

Tampilkan postingan dengan label Sharing. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Sharing. Tampilkan semua postingan

Rabu, 03 Juni 2020

27 Tahun dan Teman-Temannya

image : pinterest


Semakin bertambah usia, semakin tidak terlalu peduli dengan ucapan, perayaan atau bahkan media sosial. Semakin bertambah usia, rasanya sulit untuk bisa berbahagia dengan cara yang sederhana. Semakin bertambah usia, semakin bingung tujuan entah kapan datangnya dan berbagai hal yang dirasa makin pelik. Atau diri ini saja yang membuatnya terlihat rumit?

Kadang, aku rindu ketika usia ku 20 sampai 23 tahun, saat itu belum bekerja. Bisa dengan mudah menjadi diri sendiri dan bahagia dengan cara yang sederhana. Selalu penuh semangat dan positif dalam bertindak. Saat itu, aku sangat berani untuk memiliki cita-cita tinggi. Kalaupun tidak tercapai, minimal aku sudah berusaha. Bertemu dengan yang namanya kegagalan sudah jadi hal biasa. Terlebih saat itu aku bisa melakukan apa yang aku mau, memulai usaha gelang sendiri, ke Kampung Inggris sendiri, waktu terasa sangat cukup. Uang yang dipunya meski sedikit terasa cukup dan berhasil membuatku bahagia.

Setelah mengetahui dunia kerja. Tekanan di kantor, teman-teman kantor yang tidak satu frekuensi, lingkungan toxic, pekerjaan yang harus selesai sempurna, weekend menjadi admin media sosial orang lain, rutinitas berangkat kerja lewat jalanan macet setiap hari, pulang dengan transportasi umum Jakarta, ditemani puluhan orang yang berjuang demi cuan untuk penuhi gaya hidup atau kebahagiaan orang orang yang di cinta.

Menuju 4 tahun tinggal di Ibukota untuk mencari nafkah, membuat tujuan hidup aku lambat laun berubah. Mengikuti arus pergerakan cepat Ibukota. Jalan, antri, menyebrang, bawa kendaraan, suara klakson, udara panas, banjir dan teman temannya buat aku merasa muak. Berkali kali bilang ke suami untuk pindah ke daerah dan menjauh dari Jakarta. Tinggal di desa, sederhana dan apa adanya rasanya cukup menggoda.

Tapi kebutuhan finansial juga ngga boleh dihilangkan begitu aja. Ada mimpi ingin punya rumah sendiri. Tabungan yang cukup untuk masa depan. Tapi rasanya lelah sekali menjalani rutinitas itu itu saja. Jadi serba salah.

Umur 27 tahun, umur pertama kali berperan sebagai istri. Ada tantangan baru, prioritas baru, masalah baru dan pastinya tekanan baru.

Ada beberapa prinsip yang selama ini dipakai ternyata tidak sesuai dan aku salah mengartikan selama ini. Misal, seperti menjadi lebih baik : do my best untuk menyentuh sempurna yang sebenernya tidak akan pernah ada. Juga rasa ingin tahu yang tinggi karena banyak hal di dunia ini yang baru aku ketahui kemarin kemarin. Sayangnya tidak ada kontrol disana sehingga aku terus memaksakan diri dan merespon setiap kondisi dengan terus berusaha dan berjuang sampai tidak tau lagi titik batasnya dimana. Bahkan bisa juga mengabaikan rasa lelah, tak istirahat dan sibuk dengan pencapaian didalam otak sendiri. Ada yang paling sedih ialah tanpa merasa bahagia dalam menjalani prosesnya.

Umur 27 tahun ini jadi titik dewasa (mungkin) untuk melihat bahkan menilai sesuatu. Rasanya perlu waktu 5-7 tahun untuk menjadi diri sendiri yang berbeda dari yang dulu. Ah, rasanya aneh.



Note : Tulisan ini mungkin dibuat saat 17 Februari lalu, tetap hari kelahiranku. Mungkin saat itu kurang percaya diri akhirnya hanya ada di draft. Hari ini aku berani untuk share, karena keresahan dan rasa khawatir bukan lagi suatu aib untuk dibagikan. Semoga tetap kuat ya buat kalian yang merasa juga.


Jakarta, 3 Juni 2020
Read More

Zona Waktu Kesuksesan & Kapasitasnya

Image : iphincow.com


Ternyata makin dewasa, makin bertambahnya usia menjalani hidup rasanya makin susah. Makin banyak orang yang dikenal, lingkungan yang makin luas, gaya hidup yang sedikit bergeser, makin sulit mempertahan visi hidup. Ya, selalu tergoda dengan rumput tetangga. Belum lagi efek media sosial, tetangga jauh saja harumnya sudah bisa kita hirup dari sini...

Sebuah kesimpulan bahwa "yang kita lihat dari luar belum tentu kita tau dalemnya seperti apa" memang selalu ditanamkan sebelum membuka aplikasi instagram, facebook atau bahkan WA status. Tapi sesaat setelah tenggelam dalam update-an nya, rasa insecure, gagal, ngga berguna, hidup ngga adil, selalu sengsara terus bergelantungan dalam pikiran yang kadang susah juga di stop nya. Padahal status yang terpasang tidak lebih dari 10 detik, ya itu hanya sekedar status, kan? Tapi pikiran ini beranjak seolah-olah menjadi masalah besar, membahas keadilan kepada Yang Maha Kuasa. Padahal definisi adil itu jelas subjektif dan masing-masing punya pandangan yang berbeda. Dan pastinya yang di atas jelas lebih tau kadar kebutuhan manusia nya. Dia melihat dari atas, kita yang ada dibawah hanya bisa lihat kedepan, tanpa tau masa depan seperti apa. Lucu ya?

Belum lagi less self love and appreciate with our self. Merasa segala yang sudah dan sedang diperjuangkan tidak berguna, disalip orang lain yang kita kira less effort dibandingkan diri sendiri. Tenyata status orang lain yang hanya sekedar status bisa berefek cukup panjang ya?

Berbicara tentang kesukssesan aku punya filosopi bahwa "bunga akan berkembang pada waktunya" kalo diibaratkan dengan lebih mudah dan hasil obrolan dengan suami akhirnya aku tarik kesimpulan bahwa kesuksesan memiliki zona waktunya masing-masing. Seperti waktu, mungkin disini sedang siang dan di belahan dunia lain sedang malam. Karena bumi ini berputar sama seperti roda kehidupan yang juga terus berputar. Mungkin saja dia sedang sukses sekarang, siapa tau besok bagian kita, kan? Zona waktu akan terus berputar sesuai arahnya, meski kita berusaha sangat keras luar biasa untuk merubah arahnya hal itu tak akan terjadi. Mustahil bisa berubah. Kalo kata Gitasav, untuk sesuatu yang sudah Tuhan gariskan nanti kenapa kita harus membuang waktu, usaha, emosi untuk sekarang? Jelas akan didapatnya nanti. Gitu katanya.

Bukan hanya tentang zona waktu kesuksessan, ternyata semakin aku menganalisa orang-orang dengan definisi sukses yang beragam, kesuksesan juga memiliki aturannya sendiri. Ada kapasitas nya, akan dijatuhkan di titik mana lebih tepatnya. Apakah mungkin di semua titik? Kalo kita pernah bertemu orang yang sempurna dari sisi materi, memiliki anak yang sehat nan lucu, pekerjaan/usaha yang stabil, agamis dan baik hati akan tetapi kita tidak tau didalem hati orang tersebut bagaimana, apakah bahagia, apakah selalu khawatir hartanya akan berkurang, apa lebih worry karena punya anak-anak yang lucu dan hal lainnya yang tak terlihat oleh mata.

Pun sama kapasitas kesuksesan setiap orang berbeda-beda. Ada yang lancar urusan keluarga, harmonis, memiliki anak, keluarga hangat namun sulit di materi alias pas-pasan. Ada yang sukses di karir, menjadi wanita mandiri, baik hati, agamis namun sulit bertemu jodohnya. Ada yang hebat secara materi, pintar, inspiratif tapi belum juga mendapat momongan. Ya, meskipun zona waktu akan menghampiri suatu saat nanti kepada kita akan tetapi kapasitas yang Tuhan beri pun  mugkin saja berbeda-beda.

Apa yang sudah diberi oleh-Nya selama ini mungkin terasa kurang, tapi bagi-Nya ini sudah lebih dari cukup untuk kita syukuri. Pernah kah merasa seperti itu?

Ah sudahlah! Lewat tulisan ini aku sedang mencoba memotivasi diri sendiri. Jika memang yang kita inginkan (sesuai definisi sukses sendiri) tidak sesuai kapasitas sukses menurut-Nya semoga kita tidak pernah lelah untuk bersyukur dengan apa yang sudah kita miliki. 3 Magic word : ikhlas, sabar, syukur.

Suatu tulisan mendadak ketika akan memulai kerja di rumah pagi ini. Semoga bermanfaat.



Jakarta,
3 Juni 2020






Read More

Kamis, 30 Januari 2020

Kehidupan (setelah) Menikah Part 2 : Ekspetasi Setelah Menikah

source : google


Namanya juga manusia ya sukanya buat ekspetasi tanpa persetujuan. Seenaknya aja berkhayal lalu membangun ekspetasi yang gak masuk akal. Ngebayangin aja udah happy banget, apalagi nanti pas ngejalanin nya? Hahaha zaman itu...saat itu...


Sekarang jadi belajar bahwa ekspetasi itu bisa membunuh! Sssttt sadis banget ya? Tapi emang iya sekejam itu. Makin tinggi ekspetasi, makin tinggi juga kemungkinan kecewa kedepannya. So, daripada ujungnya terjebak kekecewaan karena ekspetasi yang dibangun sendiri pas diawal, lebih baik kontrol ekepetasi dulu. Gimana caranya? Selain kontrol perasaan dan harapan, selalu cari tau segala kemungkinan yang akan terjadi dan siapin mental untuk itu. Tapi jangan berlebih ya, jadinya ga hidup di saat sekarang karena ketakutan akan resiko kedepannya.


Nah kali ini aku bakalan bahas 5 ekspetasi setelah menikah. Berdasarkan pengalaman dan 'rasa' yang dirasa selama menjalani rumah tangga ini. Yang berencana getting married di tahun 2020 pas banget untuk dibaca. Seengaknya bisa kontrol ekspetasi ya sist/bro hehe



1. Menikah bukan solusi dari masalah hidup kamu

Baca baik baik ya! Masalah tidak akan selesai setelah kamu nikah. Masalah akan terus datang meski kamu sangat berupaya keras menghindari itu. Mau single, setelah menikah, jadi seorang Ibu, pekerja di perusahaan pastinya masalah akan selalu ada. Masalah itu semacam bagian dari hidup itu sendiri. Kalo berharap ga ada masalah, tandanya ga ada kehidupan. Jadi please banget yang berharap masalah akan selesai setelah menikah itu sangat tidak mungkin terjadi. Rasanya ga adil masalah pribadi yang kamu punya sebelumnya, dan berharap sang pasangan bisa menyelesaikan itu. Pasangan kamu juga punya masalah sendiri. Dan ketika kamu berharap masalah selesai setelah menikah, rasanya nih seperti kamu lari dari masalah lewat pernikahan. Lari dari masalah bukan berarti menyelesaikan masalah. Gamau dong ya pernikahan yang suci dan khidmat itu jadi ternoda? #haseeekkk



2. Bisa bersama 24/7 adalah mitos

MITOS banget jika kamu berharap 24 jam sehari bisa miliki waktu pasangan kamu setelah menikah. Emang kamu siapa atur atur hidup manusia? Dia juga punya hati, perasaan dan hidupnya sendiri sebelum menikah. Kalo ada yang berhasil mendapatkan 24/7 waktu pasangan, percaya ga percaya ini akan jadi bom waktu di kemudian hari. Jangan batasi dunia pasangan kamu sebelumnya seperti hobi main game, motret, kongkow sama temen temen, dan lain sebagainya yang menunjang skill atau proses "me time" seseorang. Kamu punya gamau kan ya dilarang, dikekang sama pasangan? Padahal yang akan kamu lakukan untuk upgrade skill loh. Selengkapnya tentang ini bisa baca tulisan ini aku sebelumnya di Relationship Goals : Duniaku dan Dunia Tanpa Aku



3. Gak banyak yang berubah. Hanya menambah 1 peran saja

"Pokoknya setelah menikah aku bertekad akan jadi full time istri idaman, istri terbaik, istri solehah. I will do my best!" haha ambisius banget ya? Dan ketika kamu sibuk sama pemikiran itu (meski ada niat yang baik dan mulia) ya berujung kecewa. Apalagi jalo dilakukan tidak sesuai porsi dan kondisi. Perlu diingat, bahwasanya kamu sendiri memiliki peran menjadi diri kamu sendiri sebelum menikah. Misal : Nunga yang bawel, suka ikut kegiatan sosial, suka hang out sama temen temen, suka nulis, suka dateng ke konser dll. Atau sebagai anak kepada orangtua, sebagai kaka untuk adik bahkan sebagai manusia di dunia/lingkungan sosial. Kamu tetap punya dunia dan punya hak untuk mencapau mimpi mimpi besar kamu sendiri. Jangan terlena dan menaruh kebahagiaan kamu sama orang lain termasuk si pasangan (suami/istri). Karena kebahagiaan tanggung jawab masing masing. 



4. Setelah menikah makin romantis? Tergantung orangnya

Romantis itu tergantung orangnya. Bukan perubahan status pada seseorang. Kalo pada dasarnya dia romantis ya bakalan tetep romantis. Tapi kalo pada dasarnya dia cuek, ya gabisa di paksa romantis. Hal yang paling membahagiakan di dunia ini ialah menjadi diri sendiri dan merasa di cintai :)))) Dan please gausah pamer kemesraan di medsos kalo kalean sudah halal. Pake acara pelukan di atas kasur, pegangan, senderan mesra segala. Itu biar dibuat private aja. Tujuan pernikahan bukan hanya biar halal lalu pamer di medsos dan berkembang biak. Bukan. Ada yang lebih dalam dari itu. Hahaha gue julid banget ga sih? Ini dalam pandangan aku ya gaes jangan kesinggung yang suka pamer foto mesra di medsos hehe.



5. Siapin mental untuk ditanya "kapan" 

Netizen yang maha baik akan terus bertanya untuk membuatmu merasa kalah, salah, tertekan, tidak berguna dan menyesal. Seperti pertanyaan basa basi umum "udah isi belum?" Entah sudah berapa puluh kali denger pertanyaan itu dateng pas di awal awal pernikahan. Dari orangtua, keluarga, sahabat dan lain lain. Well punya anak/keturunan/hamil adalah kehendak Allah SWT dan wanita bahkan manusia gabisa untuk kontrol itu. Jadi pertanyaan basa basi dengan niat yang baik untuk peduli, jadi ternoda jika kamu lagi sensitif atau baper. Ya kalo belum dikasih kepercayaan isi juga ya mau gimana? Ikhtiar. Berdoa. Sabar. Dan tenang, kamu ga sendiri :))


Nah itu dia 5 hal ekspetasi setelah menikah. Yang ternyata ga sesuai dengan kenyataan. Ada yang merasakannya juga? Share di kolom komentar yaaaa :) Btw ini berdasarkan experience dan 'rasa' yang aku rasain sendiri. Ditambah sharing sama beberepa temen yang sudah menikah juga. Bisa sama dan mungkin banget berbeda. 


Semoga menginspirasi!

Jakarta, 30 Januari 2020





Read More

Sabtu, 07 September 2019

Cerita Menikah Part 1 : Inner Beauty Penganten, Seberapa Penting?

25 Agustus 2019, dokumen pribadi

Kamu sebagai wanita, pastinya serius merancang dream wedding yang (insyaallah) terjadi seumur hidup sekali. Ada yang totalitas dari sisi resepsi pernikahan hingga menggaet WO ternama berserta MC kondangnya. Ada yang berfokus ke MUA yang kece badai dengan jenis make up yang lagi hippie zaman now. Atau ada yang berfokus menjamu makanan lewat catering yang menggoyang lidah. Eh eh ada juga yang fokus pada syukuran pernikahan sederhana, uangnya dipakai untuk beli rumah atau honeymoon ke luar negeri. Atau nih malah ada juga yokus ke sesuatu yang merupakan 'meaning' dari pernikahan itu sendiri. Entah acaranya yang khidmat, terharu, inner beauty penganten dan kebahagiaan orangtua dan keluarga besar sebelum, saat dan setelah prosesi pernikahan.

Apapun pilihannya, tidak ada yang benar dan salah. 

Dan aku menjatuhkan pada pilihan terakhir, yaitu inner beauty. Kenapa inner beauty? Mari kita baca pemaparan yang ditulis oleh si penganten baru ini hehe :)

Wanita pada hakikatnya selalu ingin terlihat "baik baik saja" dalam setiap kondisi. That's why minimal si lipstik dan kaca kecil selalu ada di kantong para ladies. Warna dari lipstik pun beragam, dari yang nude sampai merah menyala. Semua terserah sesuai selera. Lalu, aku memilih ingin terlihat cantik maksimal saat hari pernikahanku. Yang bukan cantik dari luar, tapi juga dari dalam. Dan ini bermula ketika aku chatting sama Teh Risa. Aku kenalkan, dia yang make up sekaligus komando dari dekorasi dan perintilan saat pernikahan ku. Siang itu kira kira 1,5 bulan sebelum hari H, aku bertanya lewat chat whatsapp : 

Nunga : "Teh, apa nih yang bisa aku siapkan menuju hari pernikahan?"

Teh Risa : "Teteh hanya bisa bantu bikin cantik dari luar nya aja (make up), kalo soal cantik 
dari dalam (inner beuaty) itu tergantung orangnya sendiri"

Kalimat itu lah yang jadi pemacu aku untuk mengangkat inner beauty pada saat nanti hari pernikahan. Nah apa aja sih persiapan untuk terlihat cantik dari dalam atau bahasa asiknya inner beauty? Ini dia tulisannya, sudah aku rangkum dalam 5 tips and trik nya ya sista sista semua :)


1. Pemilihan MUA

Dari sekian banyak MUA hits bertebaran, aku sama sekali tidak tergoda. Apalagi harganya yang selangit hanya dilihat dari gengsi semata, hehe. Jujur saja, uang nya sayang. Karena jika sudah menggunakan make up yang mahal, tapi cantik didalam tidak diasah, ya sama aja bohong.

Aku memilih make up artist yang masih menggukan 'cara' tradisional dan pastinya islami. Karena ini acara pernikahan, bukan lamaran atau ke pesta undangan. Aku merasa ingin lebih spesial, karena pernikahan ini terjadi seumur hidup sekali. Dimana, dalam setiap taburan bedak, goresan pinsil alis sampai mengenakan baju pengantin semua dimulai dengan bismillah dan terus meminta izin/ridho Allah SWT tiada henti. Baik si pengantinnya, bahkan yang akan make up nya itu sendiri.



2. Perawatan (Tradisional)

Banyak paket perawatan penganten yang ditawarkan oleh salon. Itu bisa kamu jadikan pilihan, agar seluruh badan dari ujung kepala sampai ujung kaki rileks. Aliran darah lancar dan hati senang hehe. Bukan dari muka nya saja. Cantik seluruh tubuh untuk nanti sama Bapak Suami #eh. Alhamdulillah, aku mendapatkan free perawatan tradisional di H-1 dan itu berlangsung di rumahku. Semua perawatan menurutku sama saja, tapi perawatan tradisional tetap jadi pilihan utama.

H-1, Ibunya Teh Risa yaitu Ibu Irah (kebetulan temannya Ibuku) ini datang ke rumah. Beliau membawa sekeresek ramuan tradisional dari mulai sereh, jahe, cengkeh, daun sirih, pandan dan teman temannya. Semua ramuan itu direbus, lalu airnya dipakai untuk mandi dan asapnya dijadikan ratus tradisional. Belum lagi pijitan dan luluran yang semua berbahan alami. Ada aroma kunyit dan daun pandannya. Sehingga ada sensasi wangi berbeda yang buat hati happy dan rileks. Terbesit pertanyaan didalam diri "Mau nikah nih besok, ciyeh jadi penganten" ujarku dalam hati.

Setelah selesai mandi dan keramas menggunakan air dari ramuan tersebut, bilasan terakhir ialah air rebusan daun pandan dimana Ibu Irah langsung yang menguncurkan dari ubun ubun kepalaku sambil mulut yang tidak henti bersolawat. Fyi, besoknya aku tidak mandi loh. Karena takut hujan, dan itu salah satu budaya turun temurun jika melangsungkan hajat di rumah hehe

Aku perhatikan, setiap memulai perawatan bahkan saat mencukur alisku, Ibu Irah selalu mengucapkan bismillah dan solawat. Dan lagi lagi, aku pun mengikutinya tanpa sadar sepanjang proses perawatan berlangsung. Rasanya gimana? Hati tenang dan makin berdebar, tapi berdebar yang semata mata besok adalah gerbang awal menikah dengan niat menyempurnakan agama dan ibadah ke Sang Khalik.



3. Persiapan Jasmani, Rohani dan Mental

Nah ini yang perlu disiapkan dari jauh jauh hari. Ya minimal 2 bulan sebelumnya. Ini cara yang aku lakukan ya, bukan versi terbaik dan bukan dari pakarnya. Hanya share experience semata.

Jasmani : Pola hidup sehat seperti olahraga teratur ya minimal seminggu 2 kali dengan durasi 2x45 menit. Makan buah dan sayur juga tak lupa menahan nafsu untuk tidak makan gorengan, gula berlebih, santan dan juga es. Hindari minyak goreng, selagi bisa direbus ya rebus.

Rohani : Sering denger kajiah pernikahan via yutub. Kemarin aku direkomendasikan nonton kajian Ustadz Khalid Basalamah tentang Mahkota Pengantin. 

Mental : Siapa bilang, peran sebagai istri itu mudah. Dimanja dan diberi nafkah setiap hari. Kamu sebagai wanita atau laki laki, harus sadar peran dan fungsi sang istri dan suami dalam menjalin rumah tangga. Ada hal dan kewajiban. Aku sampai beli 2 buku loh tentang menjadi perempuan teduh dan membangun keluarga yang samawa

Selengkapnya tentang persiapan jasmani, rohani dan mental akan aku tulis dengan judul blog terpisah ya ladies! :)



4. Penganten Gaboleh Stres!

Bagi yang sudah menikah, pasti tau dong godaan dari sebangsa setan dan jin sebelum menikah luar biasa. Entah cobaan tersebut datangnya dari dalam hati sendiri, rasa susudzon/negatif ke pasangan dan juga keluarga besar. Di H-2 dan H-1, siapkan hati lebih lapang dari biasanya. Siapkan kuping lebih tebal dari biasanya. Dan tak lupa tenaga esktra. Karena aku melangsungkan pernikahan di rumah, dari 3 hari sebelumnya sudah ada tamu yang datang. Mereka datang karena tidak bisa hadir di hari H. Siapkan senyuman terbaik untuk menyambut tamu, yang kebanyakan tamu dari orangtuamu. Atau jika kamu melangsungkan acara di gedung/luar rumah, pasti kalo ada apa apa semua ke kamu ya meski pake WO sekalipun. Kamu jadi decision maker yang kadang menguras tenanga untuk pergi sana sini.

Masalah dekorasi, pembagian PIC saat hari H, makanan dan tetek bengek nya coba untuk percayakan semua kepada keluarga. Pastinya mereka akan bertanya kepadamu mu, atau tak sedikit memberikan saran secara mendadak. Ingat, kamu ga bisa kontrol semuanya sendiri dan sangat memerlukan bantuan keluarga. Asak kamu juga memiliki hubungan baik dengan keluarga besar, insyaallah pasti akan bantu tanpa rasa paksaan. Karena aku anaknya simple dan gamau ribet, selalu aku take action ambil keputusan dengan kalimat "Menurut bibi, baiknya gimana?" atau "Menurut om gimana? mau gak beliin?" ya bukan nyuruh tapi minta tolong dengan sopan dan beretika. 

Jangan habiskan energi untuk sesuatu yang sebenarnya masih bisa diurus sama keluarga. Ingat, saat hari H kamu adalah ratu sehari yang dimana semua perhatian tertuju padamu. Senyum manis nya keluarkan ya, no drama drama dan no emosi emosi ya sist :)


5. Dari Dzikir, Berprasangka Baik sampai Hatam Qur'an

Kalo yang ini dilakukan secara rutin setiap hari. Berpikir positif bahwa yang akan terjadi didepan mata akan baik baik saja. Lancar dan tanpa hambatan. Jikalau ada drama/masalah yang datang, it's okay itu namanya ujian dan semua yang akan menikah pasti merasakannya. Lagi lagi, stop merasa kamu paling sial/banyak masalah. Dan satu lagi, hasbunallah wa nimal wakil yang tiada henti aku ucapkan sampai menuju proses ijab kabul yang menegangkan seumur hidup. Next, aku tulis dengan judul terpisah di blog ya.

Dan satu lagi (maaf bukan maksud sombong tapi ya, mengingat cara baca Al Quran ku yang belum sempurna ini) tentang hatam Al Quran. Selama 1 bulan sebelum menikah aku sudah targetkan ingin hatam Al-Quran, sebagai salah satu effort untuk semakin dekat ke Sang Pencipta. Meminta semua dilancarkan, dimudahkan dan terutama diberi kesehatan lahir batin baik saya, pasangan, orangtua, dan keluarga besar baik keluarga saya dan pasangan. Alhamdulillah, atas izin Allah selepas solat ashar pada H-1 aku menyelesaikan Surat An-Naas yang merupakan surat terakhir dalam Al Quran. Hatam Al Quran sebelum hari H menikah.


Nah itu dia nih 5 hal yang aku lakukan dalam membangun pancaran pesona penganten pas hari H. Dari semua sisi yang bisa aku jangkau dan lakukan hehe.

Aku gatau ya, pas saat hari H apakah wajahku terlihat bersinar atau tidak, memancarkan aura positif atau tidak. Tapi satu hal, banyak yang bilang ke aku bahwa hari itu aku pangling dan cantik hehe jadi senyum senyum sendiri kan ini nulisnya. Gaboleh sombong, Nung. Semua karena kebesaran Allah yang sudah menutupi aib aib aku yang banyak.

Aku pun merasa pangling sih liat muka ku sendiri, tapi tetap saat berkaca di cermin aku tidak terlihat seperti orang lain. Masih dengan muka yang sama. Menurutku make up yang bagus ya seperti itu, kamu bayar mahal ke MUA bukan untuk dimake up seperti orang lain, tapi kamu terlihat berbeda dari biasanya. Dan berbeda itu tidak selalu menor alias berlebihan.  Jangan lupa, share keinginan dan karakteristikmu ke MUA. Bangun bounding yang kuat, bukan hanya komunikasi untuk nyuruh ini itu. Dan bilang kamu suka make up yang kaya gimana, tebel apa engga. Kalo aku sih, engga suka yang tebel tebel, simple dan sederhana.

Aku selalu percaya, sesuatu yang dibuat dari hati, selalu sampai ke hati. See, u get a point?

Semua yang terjadi hari itu, semua karena kebesaran dan kehebatan Allah SWT. Ada kekuatan luar biasa yang buat semua berjalan lancar, khidmat dan bahagia. Magic dari dzikir hasbunallah wa nimal wakil. Next, akan aku tulis juga di blog ya magic dari dzikir tersebut.

So, melalui tulisan ini aku dan bapak suami (ciyeh) mau mengucapkan terimakasih kepada Teh Risa yang sudah membuatku begitu sempurna di hari pernikahanku. Tak lupa wejangan point no 5, itu merupakan hasil diskusi aku sama Teh Risa. Barakallah ditemukan orang seperti Teh Risa, selalu kalo memberikan nasihat tak lepas dari ajaran Allah SWT. Semoga segala yang sudah dan sedang aku perjuangkan untuk pernikahan, membangun rumah tangga yang samawa, itu semua semata mata hanya untuk ibadah ke Allah SWT. Aamiin.

Nah yang penasaran sama hasil make up yang buatku pangling sendiri, ini dia fotonya.








foto bareng sama pelakunya
Teh Risa dan Ibu Irah


Kalo nanti mau di make up sama dia boleh kontak via WA Teh Risa di nomor 0897-3370-571. Bilang aja temennya Nunga/Nurul. Yang intinya, bukan hanya ingin terlihat cantik diluar, jangan lupa cantik didalamnya dipersiapakan juga ya sayang sayangku. Semoga lancar persiapannya menuju hari besar. Jangan lupa hasbunallah wa nimal wakil :)



Semoga bermanfaat!

Cikarang, 6 September 2019


Read More

Kamis, 25 Juli 2019

5 Jam Penataran di KUA, Ngapain Aja?

Welcome to the next chapter in our lives
sumber : pinterest


Setelah mengurus administasi NA Nikah kamu dan calon mu dari level RT/RW, Kelurahan hingga KUA Kecamatan jangan dulu santai santai cantik karena perjuangan mu belum selesai sampai disitu. Setelah daftar menikah di tanggal dan jam berapa, maka kamu dan pasangan wajib mengikuti penataran yang dilakukan olek KUA. KUA tempat kamu akan menikah ya. Kalo kamu termasuk ke dalam geng 'numpang nikah' maka penataran dilakukan di tempat terjadinya pernikahan (tidak sesuai KTP).

Jangan berharap penataran di KUA ini hanya 1-2 jam selesai. Tidak semudah itu senorita! Acara dimulai jam 8 pagi sampai jam setengah 2 siang. Lama? Banget! Jadi kalo mau izin gamasuk kerja, langsung aja izin satu hari full biar ga nanggung. 

Total pasangan yang hadir sampai 14 pasangan daaan muda muda dong. Pas mau absen (karena saya dateng paling terkahir, baru tiba jam 9 pagi hehe jangan ditiru ya) usia pasangan antara 22-25 tahun. Sedangkan aku dan pasangan berusia 24 dan 26 tahun. Hmm kita terlalu tua untuk menikah atau mereka yang masih sangat belia? hehe entah. 

Seharian itu selain mengecek kelengkapan adminitrasi, ada juga penyampaian materi sebanyak 3 sesi. Dari mulai adminstrasi, apa yang perlu disiapkan setelah menikah karena setelah menikah pasti akan muncul masalah baru. Sampai sharing apa saja yang menyababkan pasangan memutuskan untuk bercerai. Ih amit amit ya Allah.

Kita kupas satu satu ya, sekalian share ilmu yang aku dapet di acara penataran KUA kemarin.


1. Sesi 1 : Adminitrasi

Bagian administrasi setelah nikah juga perlu di urus loh. Yang paling penting pastikan saat pembuatan akta nikah tidak ada yang salah. Dari mulai nama, tanggal lahir dan nama orangtua. Akta nikah akan dipakai untuk urusan adminitgrasi yang lain. Jadi data tersebut harus sama dengan KTP, KK, Akte Kelahiran dan Akta Nikah. Nah ini sudah aku buat point per point :

- Setelah menikah, langsung ganti status di KTP menjadi sudah kawin. Karena akan berpengaruh dalam proses pembuatan akta kelahiran anak dan (amit amit) urus cerai di KUA nya agak ribet. Dan juga akan mempermudah mengurus BPJS ajak pasangan.

- Akta Nikah asli dikeluarkan oleh KUA setelah administrasi sudah lengkap dan sudah mengikuti penataran dari KUA

- Jika Akta Nikah ada yang salah, silakan segera perbaiki di bulan itu. Hmm ini ga adil sih, jika menikah di tanggal 28 maka hanya memiliki waktu 2 hari untuk memperbaiki.

- Mas Kawin harus jelas ditulisnya. Angka nya berapa harus jujur, jangan ada dusta diantara kita #ciyeh misal : lebih baik ditulis 5 gram dan realnya memberi 6 gram daripada menulis 7 gram dan realnya 5 gram. Lebih baik dikurangin daripada dilebih lebih kan.

- Cincin bukan termasuk mas kawin./mahar. Karena cincin nikah pasti belinya sepasang buat wanita dan pria. Mas kawin/mahar harus dimiliki istri seorang, dimana hak seorang istri akan mas kawin/mahar tersebut mau di jual atau tidak.

- Kalo anak perempuan dan dia adalah anak pertama, pastikan anak tersebut lahir bukan diluar nikah. Karena jika anak perempuan lahir diluar nikah, maka yang akan menjadi wali saat menikah ialah wali hakim. Bukan Ayah kandungnya. Hukumnya menjadi tidak sah.



2. Sesi 2 : Bidan

Kalo ini menjelaskan lebih ke sisi kesehatan calon pasangan suami istri. Mulai dari bahaya merokok, suntik yang tidak steril, seks bebas yang menyebabkan penyakit reproduksi menular yang cukup berbahaya. Katanya penyakit reporudksi tidak di cover BPJS, so bener bene rharus jaga organ reproduksi yang kita miliki. Kesimpulannya adalah reproduksi sehat bermula dari gaya hidup sehat.

Nah buat calon pengantin wanita, nanti ada pemeriksaan satu persatu ke bidan. Di cek tekanan darah sampai tanggal mentruasi untuk mengetahui masa subur. Terus disuntik tetanus deh. Suntik tetanus ini juag bisa dilakukaan saat sedang mengandung/hamil. Kalo sudha di suntik sebelum nikah, maka saat nanti hamil (jika jaraknya dekat) tidak perlu disuntik tetanus kembali.



3. Sesi 3 : Pernikahan Dari Sisi Agama

Nah ini yang paling menarik. Perspektif menikah dari sisi agama. Biar jelas itu yang diperankan oleh suami dan istri agar sesuai dijalan-Nya.

- Talak dari sang pria maksimal 3 kali. Meski dalam hati atau dalam konteks bercanda. Waspada ya para pria, jatuhnya talak sudah tidak bisa ditarik kembali. Jadi kalo kamu wahai pria sedang emosi emosinya ke istri, jangan sampai mengelurkan kata talak ya!

- "Yakin Nikah" adalah pertanyaan yang diajukan kepada calon pengantin pria. Seberapa yakin akan menikahi seorang wanita, bukan karena paksaan, desakan, atau bahkan tuntutan.

- "Sampai Kapan Akan Mendampingi" adalah pertanyaan yang diajukan kepada calon pengantin wanita. Jawaban nya beragam. Aku menjawab nya seperti ini "Insyaallah selamanya, sampai bertemu kembali di Surga" entah ada angin apa aku menjawabnya seperti itu :)

- Menikah adalah sebuah komitmen. Dan awal dari komitmen adalah adanya saling komunikasi dan keterbukaan satu sama lain. Jangan ada yang ditutupi kecuali aib dari masing masing.


Nah itu dia rangkuman selama mengikuti penataran KUA 4-5 jam. Sebenernya materinya bagus banget untuk pasangan yang akan memasuki bahtera rumah tangga, hanya sayang dikemas kurang menarik. Andaikan dilengkapi dengan proyektor, komunikasi 2 arah dan ruangan yang lebih nyaman pasti akan lebih berkesan :)

Jadi kalo ada penataran KUA, dipastikan hadir dan jangan lupa ajak pasanganmu ya. Setelah mengikuti penataran, sore harinya aku sharing sama si calon. Bertukar pandangan yang ujungnya sebenarnya menyamakan persepsi lagi dna lagi tentang makna menikah yang lebih dalam. Ya, lebih dalam dibanding hanya euforia wedding dan foto foto lainnya.

Semoga Allah SWT melancarkan setiap pasangan yang sedang berjuang melurukan niat sebelum menikah hanya untuk beribadah di jalan Allah. Aamiin Allahumma Aamiin.



Semoga Menginspirasi!


Cikarang, 25 Juli 2019

Read More

Selasa, 16 Juli 2019

Mempersiapkan NA Nikah di KUA, Ribet? Baca Dulu Ini!

Simple A-Line V-Back Long Sleeves Tulle Long Wedding Dresses With Lace,VPWD410
Sumber : Pinterest

Okay. Setelah membaca tulisan saya di blog tempo lalu tentang "Lamaran atau Tunangan? Ini dia Tips Trik nya" sekarang yok lanjut ke bagian paling sakral dalam sebuah pernikahan. Apakah itu??????? Jeng jeng jeng ialah akad nikah.

Tapi sebelum menuju akad nikah, kita harus mempersiapkan administrasi nya terlebih dahulu. Ya kaya semacam syarat untuk bisa mendaftarkan diri dan pasangan ke KUA. Inget ya sama pasangan, meski administrasi lengkap tapi ga ada pasangan ya percuma wkwkwk.

Siapa disini yang sependapat kalo urus segala sesuatu yang berhubungan dengan pemerintah selalu ribet, lama dan buang buang waktu. Gak bisa sekali dateng selesai, pasti harus berkali-kali. Ada yang setuju? Apalagi buat kamu dan pasangan yang sedang bekerja, ditambah luar kota. Waktu terasa sangat singkat untuk mengantri perihal administrasi di pemerintahan cyiinnn. Cuti satu hari juga ga cukup hehe

Nah tulisan ini berdasarkan pengalaman ya shay. Mungkin tiap tiap daerah memiliki kebijakan nya masing masing. Yuk cekidot..


1. Lokasi KUA sesuai KTP atau tidak?

Pastikan kamu menikah sesuai lokasi KTP. Karena jika kamu menikah di KUA yang tidak sesuai dengan domisili, maka kamu termasuk golongan geng numpang nikah. Prosesnya sama saja cuman agak lebih panjang dikit aja sih.


2. Geng Numpang Nikah?

Hahaha kesannya numpang banget ya? Aku juga termasuk geng numpang nikah kok. KTP ku Cimahi tapi nanti aku nikah di Bogor. Jika kamu perempuan, pastikan dokumen si pria idaman mu sudah selesai ya, karena nanti di Kelurahan akan ditagih NA asli dari calon pria. Untuk geng numpang nikah harus urus surat surat dari alamat di KTP. Datang ke RT/RW, isi form lalu ttd dan cap - Kelurahan - KUA Kecamatan lalu keluar deh N1, N2 dan N3 nikah ditambah surat rekomendasi dari KUA Kecamatan (KTP) ke KUA yang dituju

Lalu bawa kumpulan dokumen berharga tersebut ke KUA nanti nikah, daftarkan diri di tanggal dan jam berapa lalu jangan lupa bayar Rp 600.000,- (karena menikah di luar KUA dan bukan dihari kerja, ada aturan tersendirinya ini) melaui transfer ke rekening Kementrian Agama. Biasanya jam favorit menikah yaitu Sabtu dan Minggu di jam 8, jam 9 dan jam 10 pagi. Kalo bisa usahakan di jam paling pagi, jadi nanti akad bisa sesuai dengan rencana kamu dan juga nanti penghulu datang pertama langsung ke tempatmu. Bayangin kalo kamu ada di urutan kedua, kalo di tempat pertama acaranya ngaret maka penghulu akan dateng telat ke acaramu. Nah ini nih yang bikin bahaya!!! Setelah itu tetapkan tanggal untuk penataran di KUA bersama pasangan. Kalo di KUA tempatku jadwalnya selalu ada setiap hari Rabu.


3. Kalo Geng Nikah Sesuai KTP?

Nah kalo ini prosesnya lebih pendek. Tapi tetep aja tahapannya dari RT/RW - Kelurahan - KUA Kecamatan.


4. Dokumen Pria Dulu Utamakan!

Aku pun baru tahu bahwa disaat datang ke Kelurahan membawa berkas dari RT/RW pasti nanti ditagih NA punya calon pria. Dan itu minta yang aseli. Jadi buat yang sedang persiapan nikah, plis NA Nikah yang calon pria diurus terlebih dahulu biar ga hambat urus calon wanitanya juga. Nah nanti pas di KUA Kecamatan si calon pria, tetep ya KUA tersebut buat surat rekomendasi ke KUA Kecamatan si calon wanita berdasarkan KTP. Harus rus rus berdasarkan KTP meski nanti nikahnya tidak sesuai lokasi di KTP.


5. Surat Pernyataan Belum Menikah 

Nah ini tiap daerah beda beda. Ada yang format nya sudah disesuaikan daerah masing masing (level Kelurahan) atau bisa bebas berkaya sendiri liat di internet. Asal ada tanda tangan basah diatas materai.


6. Dokumen Yang Perlu Disiapkan

- Fotokopi KTP
- Fotokopi KK
- Fotokopi Akte Kelahiran
- Fotokopi Ijazah SMA 
  (Kenapa ga ijazah pendidikan terakhir? Karena disana tidak ada nama orangtuanya)
- Foto backgorund biru semua ukuran
- Fotokopi KTP Saksi dari pihak laki laki dan perempuan
- Fotokopi KTP orang tua pihak laki laki dan perempuan


7. Tips Trick

Gimana nih udah mulai pusing belum? Hahaha. Kalo pusing, kamu bisa urus pake calo haha atau orang desa/keluarga/orangtua yang lokasinya deketan dari rumah ke TKP (Kelurahan/Kecamatan) karena pasti harus bulak balik, gabisa sehari selesai. Entah nunggu tanda tangan RT yang sok sibuk, sampe ke Kelurahan ga dapet arahan yang jelas nunggu dimana dan ketemu siapa. Itu tuh wasting time banget (pengalaman) hehe.

Dan juga nih setelah keluar tanggal kapan akan menikah, langsung urus administrasi NA Nikah di KUA. Karena semua akan percuma jika kamu fokus urus gedung, dekorasi, catering dll. Inget ya menikah itu yang utama adalah prosesi ijab kabul bukan resepsi dan biar keliatan bagus kata oranglain. Coba lurusin dulu niatnya! hehe.

Aku urus NA Nikah KUA itu 3 bulan sebelum menikah. Dan juga dokumen tersebut masa kadaluarsa nya sampai 6 bulan, jd ngapain di nanti nanti urus nya? hehe. Alhamdulillah di H-2 bulan daftar. Dan di H-1 bulan ikut penataran KUA. 


8. Tiap Daerah Beda Kebijakan

Ini selingan aja sih, kemarin sempet angkat konten ini di instagram story dan jadi banyak dapet cerita dan pengalaman berbeda. Ada yang harus suntik pra nikah dulu, ada yang harus ikut seminar biar dapet sertifikat dimana sertifikat itu dipakai sebagai dokumen pendukung untuk keluarnya NA Nikah. Jadi yang aku share diatas berdasarkan pengelaman aku dengan KTP domisili Cimahi dan menikah di Bogor.


Nah itu paling yang bisa aku share. Btw aku urus NA Nikah ini sendiri dan dibantu sama om. Karena emang sudah niat mau nulis diblog, mungkin ada yang kebingungan juga diawal harus siapin apa. Apalagi dengan lokasi yang berbeda kaya aku. KTP di Cimahi. Nikah di Bogor. Kerja di Cikarang. KTP domisili calon di Cilacap. Tuh lintas provinsi banget kan? hehe. Yang mau sharing pengalam urus NA Nikah KUA boleh banget di kolom komentar yaa :)



Semoga Menginspirasi!

Cikarang, 16 Juli 2019










Read More

Sabtu, 25 Mei 2019

Are You Happy With Who You Are?

foto : pinterest

Are u happy with who you are?

Apakah kamu sedang menjalani hidup diatas ekspetasi orang lain?

Apa kamu menerima diri kamu sendiri yang sekarang? Dengan masa lalu yang masih saja menjerat kakimu?

Apakah kamu bahagia?

Yakin?

Apa kamu sudah mengenal dirimu lebih dari kamu mengenal orang lain?

Pernah ga sih mengajukan pertanyaan itu pada diri sendiri? Lalu jawabannya pun berasal dari lubuk hati yang paling dalam. Bisa langsung dijawab atau bisa dibuat bingung dan gelisah setelahnya.

Tulisan ini bermula setelah main feedback - feedbackan dengan seorang teman. Lalu sedikit aku mendengarkan ceritanya yang selalu mengalah dan mengaku salah hanya demi orang lain. Hanya untuk membahagiakan orang lain. Lalu pertanyaan ini muncul. Apakah kamu bahagia dengan cara kamu menjalani hidup seperti ini? Apakah orang lain memang benar atau sedang melakukan pembenaran? Dan apakah 100% kamu menerima disebut salah terus menerus?

Jika jawabannya "Ya, aku bahagia dengan pilihan dalam hidupku" dengan cepat dan senyum diwajah itu sama sekali bukan masalah. Akan tetapi jika jawabannya "Hmm bahagia ga ya aku? Aku gatau sih apa yang buat aku bahagia? Hmmm kayaknya aku ga bahagia deh, karena aku gabisa mengeluarkan semua yang aku rasa...." dengan muka bingung dan tidak percaya diri.

Aku tidak mengajarkan untuk bersikap egois dan selalu benar setiap perbuatan atau perdebatan. Tapi sebagai seorang teman, aku hanya memastikan apakah teman temanku bahagia no matters what. Bahagia dengan pilihan hidupnya, bahagia dengan pilihan hatinya atau bahagia dengan jalan hidupnya masing masing. Sesimple jadi orang yang bahagia dan tidak merugikan orang lain atau dirinya sendiri. Contoh yang salah : Bahagia jadi pecandu narkoba.

Buat apa menjadi orang yang 'pura pura' baik hanya untuk menyenangkan hati orang lain. Memuaskan nafsu orang lain. Dinilai baik oleh orang lain. Memerani tokoh orang lain didalam diri. Semua dan semua demi orang lain. Apakah kamu tidak lelah? Apakah diri sendiri tidak termasuk daftar list yang perlu dibuat bahagia, puas dan senang?

Lagi lagi, aku sedang tidak mengajarkan untuk hidup dengan sikap buruk terus menerus. Bukan, sama sekali bukan. Tapi apakah diri ini selalu diajak kompromi dalam bersikap. Dalam merespon sampai dalam menentukan pilihan. Menurutku, jadilah orang baik dengan menjadi diri sendiri. Terus melakukan improve untuk sifat negatif yang dimiliki. Semua itu butuh proses. Dan setiap proses itu memakan waktu. Ingat, setiap manusia memiliki kekurangan dan kelebihan masing masing.

Ketika kamu mendapatkan feedback yang kurang baik, seperti : kamu egois, kamu payah, kamu lemah dan seterusnya langkah pertama yang kamu ambil ialah mempertanyakan apa itu benar atau tidak. Caranya bagaimana? Kamu bisa mempertanyakan hal yang sama kepada teman dekat/keluarga mu, ya semacam minta di feedback juga. Jika mereka menjawab dengan issue yang sama, maka feedback diatas sudah sesuai dan dinilai sudah objektif.

Kamu harus tau, bahwa makin bertambah usiamu makin banyak orang yang nantinya lebih sok tau mengenal dirimu dibanding dirimu sendiri. Kamu harus siap. Lalukan filterisasi. Tidak semua perkataan/feedback dari orang lain benar. Ingat, hidup diatas kebahagiaan diri sendiri. Jangan hidup diatas ekspetasi orang lain.

Yang kedua, lakukan penerimaan. Menerima bahwa diri kamu memang seperti itu. Jangan jadi terbelenggu menyalahkan diri sendiri. Menyesali setiap kesalahan di masa lalu bukanlah hal yang bermanfaat. Apa yang sudah terjadi tidak bisa diulangi hanya karena rasa bersalah dan menyesal yang tiba tiba muncul secara berlebih. Seperti terus berada di toples penyesalan atas segala feedback dari orang lain sehingga lupa inilah saatnya untuk berubah.

Dan yang terakhir. Lakukan perubahan. Sedikit demi sedikit. Dan pastikan diri kamu siap 1000% untuk bertranformasi menjadi diri kamu yang baru. Memperbaiki segala sifat negatif yang dimiliki menjadi lebih baik. Tapi tetap menjadi diri kamu sendiri. Be the unique who you are. Jadi berbeda dari orang lain. Dan itu adalah nilai investasi terbesar sampai kapanpun yang tidak dimiliki oleh orang lain.

Feedback. Filter. Peneriman. Improve. Enjoy. Ingat semua itu butuh proses. Dan proses pasti membutuhkan waktu. Jadi, sudah siap menjawab : Are u happy with who you are?


Semoga menginspirasi!

Jakarta, 25 Mei 2019.

Read More

Minggu, 19 Mei 2019

Lamaran Atau Tunangan? Ini Dia Persiapannya!



Untuk yang sedang memiliki hubungan serius dengan pasangan, pasti memiliki tujuan akhir bersama yaitu : menikah. Menuju menikah banyak yang perlu disiapkan baik dari sisi mental, keuangan, sebuah acara, keluarga dan persiapan persiapan lainnya. Banyak yang mengira pernikahan hanya terdiri dari akad dan resepsi. Padahal kata pernikahan memiliki makna dan penjabaran yang sangat luas. Dengan pernikahan juga bisa lebih mematangakan vision of our life seseorang dengan pasangan melalui pernikahan. Well, sebenernya pernikahan bukan satu satunya jalan sih. Aku pun respect sama pilihan seseorang untuk 'tidak' atau 'belum mau menikah'. Nah mungkin bagian ini akan dibahas tersendiri ya hehe :)

Sesuai judulnya : Lamaran atau tunangan ya? Dalam tulisan ini akan dibahas perbedaan dari dua kalimat diatas beserta tips trik bagaimana sejoli (ciyeh sejoli) manusia menyiapkan tersebut dengan santai, sederhana namun tetap khidmat. Oh iya, aku dan pasangan memilih untuk mempersiapkan pernikahan dengan 'cara yang sederhana'. Jadi kalo yang sudah punya konsep non sederhana, this is not your reference baby!


1. Tentukan bulan dan tahun untuk menikah

Sebelum bahas ini ke masing masing keluarga besar, kamu dan pasangan harus sudah menentukan bulan dan tahun kapan untuk menikah. Inget ya, kamu dan pasanganmu adalah tokoh utama dalam sebuah pernikahan. Kamu dan pasangan mu yang lebih tau kapan siapnya dari sisi mental, finansial, pekerjaan dll.


2. Menjadi agen informasi ke masing masing keluarga

Nah ketika sudah menentukan bulan dan tahun kapan menikah. Sekarang saatnya membahas proses lamaran atau tunangan. Kalo yang ini boleh banget ajak diskusi keluarga besar. Ajak mereka agar merasa lebih dianggap dalam moment bersejarah dalam hidupmu. Jangan lupa lakukan koordinasi dengan baik. Kamu sebagai agent informasi dari keluarga besarmu dan juga pasanganmu sebagai agen informasi dari keluarga besarnya. Disini kadang suka ada perdebatan kecil. Ingat, kamu dan pasangan hanya sebatas sebagai agen informasi ya. Jangan dibawa baper berantem sampai ke masalah hubungan ya! Ketika sudah tentukan tanggal lamaran. Mari siapkan lebih detail.


3. Perbedaan Lamaran dan Tunangan

Sempet bingung sama perbedaan ini. Apalagi kalau background budaya kamu dan pasanganmu berbeda. Setahuku, lamaran itu adalah sebuah pertemuan antar keluarga  untuk menentukan tanggal kapan menikah. Dimana tanggal tersebut harus benar benar disetujui oleh kedua belah pihak. Intinya lamaran itu lebih serius dan mendekati waktu pernikahan. Misal, lamaran hari ini dan mungkin baru akan menikah 3-4 bulan mendatang. Sedangkan tunangan ialah pertemuan antar keluarga untuk mengikat pasangan. Dan (bisa jadi) belum sampai bahasan menentukan tanggal pasti pernikahan. Bisa saja tunangan hari ini lalu baru akan menikah 1-2 tahun mendatang. Nah untuk masalah tukar cincin sebenarnya bisa dilakukan untuk dua proses tersebut. Meskipun tukar cincin lebih identik sama tunangan. Tapi menurutku tidak ada aturan bakunya. Kamu boleh melakukan tuker cincin saat proses lamaran juga loh (ini ada cerita sendiri, karena pasanganku ga sabar mau pake cincin juga haha). Dan bahkan sama sekali tidak melakukan tuker cincin. Selow aja. Selain tuker cincin, ada juga seserahan. Tergantung dari masing masing, dilakukan saat lamaran atau saat hari H pernikahan. Ingat kan point utama acara ini apa?


4. Siapkan konsep hari H

Prinsip antar pasangan diperlukan dalam tahap ini. Mau buat yang sederhana atau tidak. Lalu tentukan tempat seperti di gedung/restoran/taman/rumah dan lain lain. Berapa jumlah yang akan hadir dalam acara tersebut menentukan seberapa banyak makanan yang akan disiapkan. Jangan lupa pastikan makanan yang akan dihidangkan disukai oleh keluarga pasanganmu ya! Lalu dekorasi dan baju juga akan masuk kedalam budget list kamu dan pasangan. Kalo kemarin, aku dan pasangan memilih melakukan proses lamaran dengan konsep sederhana. Dilakukan di rumah, tanpa dekorasi, makanan khas sunda, melakukan tuker cincin dan adanya satu bucket bunga sebagai pemanis. Untuk outfit, aku dan pasangan survei langsung ke Thamrin City (Jakarta Pusat). Karena gamau ribet, aku dan pasangan memilih memakai baju dengan motif batik yang sama. Model batiknya untukku dalam bentuk outer (bisa dipakai kerja/undangan) dan pasanganku baju batik tangan panjang. Pokoknya ajak pasanganmu untuk ikut membantu proses persiapan acara. Ini acara bersama, bukan pihak mana yang harus terlihat dominan. Untuk make up? Make up sendiri dongs dengan alat make up seadanya. Oh iya, aku pun tak perlu menyewa seorang photographer, kebetulan ada kamera dan seorang adik yang memiliki skill motret. Lebih menghemat budget hehe. Oh iya satu lagi, konsep lamaran aku dan pasangan ialah 3 S. Santai, Serius dan Sukses #eaaa. Mungkin bisa dijadikan referensi buat kamu dan pasangan :)


5. Lebih sabar dan tipiskan ego dari biasanya

Percaya ga menuju pernikahan akan banyak tantangan dan masalah yang tidak bisa diprediksi? Mereka datang dari beragam sisi. Saat seperti itu kamu dan pasangan harus lebih extra untuk bersabar. Tipiskan ego. Dan jangan sampai membuat suasana menjadi lebih tegang. Kalo pun ada beberapa hal usulan dari keluarga yang kamu kurang setuju, sampaikan dengan cara yang sopan dan baik ya. Attitude ini diperlukan. Jangan sampai sebelum acara, kamu sudah diomong tidak baik oleh keluarga sendiri. Ingat sebagaimana kamu dan pasangan mencoba untuk 'mandiri' dalam mempersiapkan pernikahan, pasti memerlukan bantuan keluarga juga. Jangan idealis tanpa kejelasan sehingga menutup mata pandangan/objektifitas dari yang lain.


6. Tujuan utama acara, bukan untuk pamer

Ini juga jadi bahasan aku dan pasangan. Secara personal, aku tidak suka untuk memamerkan secara live ke media sosial tentang acara yang sedang berlangsung. Aku lebih memilih menikmati moment persiapan, kumpul bersama keluarga dan seluruh proses acara lamaran tersebut. Biar aja nanti kalau pun posting pake hastag #latepost haha. Bercengkrama secara nyata, bukan dunia maya. Alhamdulillah pasanganku juga setuju. Kami bukan public figur yang sampai kehidupan pribadi ikut terekspos di media sosial. Ya meskipun banyak chat dari temen temen yang pengen lihat fotonya juga sih. Oh iya, acara kemarin benar benar private. Hanya dihadiri oleh keluarga saja. Tanpa rekan atau teman. Off the record. Zaman now, terasa sulit melakukan prosesi lamaran atau nikahan yang tidak biasa. Acara lamaran atau tunangan saja sudah seperti resepsi. Undang sana sini, pakai tenda, keluarga mengenakan baju seragam, make up dll. Sebenernya tidak ada masalah, seperti artis atau memang budgetnya ada. Tapi aku dan pasangan memilih untuk sederhana. Apakah diri ini terasa malu? Oh tentu saja tidak. Aku dan pasangan memiliki prinsip : sederhana dan semampunya. Naikin life style sih gampang, nuruninnya susah cyiinnn hehe.


7. Enjoy your day, one step closer 'ceunah'

Yang paling terakhir adalah enjoy. Nikmati setiap proses nya. Kadang banyak hal didunia ini yang tidak sesuai rencana. Ya namanya juga hidup. Usaha dalam prosesnya dan nikmati apapun hasilnya. Kamu dan pasangan akan jauh lebih kompak dari biasanya. Bangun terus chemistry, belajar lebih banyak untuk mendengar, mengerti dan pupuk terus rasa sayang ke pasangan #ciyeh

Nah itu dia yang bisa aku share dalam persiapan menuju lamaran atau tunangan versiku. Saking asiknya nulis udah sampai point 7 aja nih. Semoga bermanfaat ya. Yang mau komentar atau sharing cerita lamaran versimu, silakan di kolom komentar :)



Bogor, 19 Mei 2019
Read More

Rabu, 24 April 2019

Tips Trik Mengajar ala Kelas Inspirasi



Pernah ga sih kamu buat target di tahun tersebut apa yang mau dikejar? Atau apa yang mau dilakukan? Misal di tahun 2016 ialah my first experience kerja. Tahun 2017 fokus abisin uang gajih buat travelling. Tahun 2018 kemarin memperluas insight tentang menemukan passion, hobbies dan sosial. Lalu this year, 2019 fokus nabung dan belajar lebih banyak dari biasanya. Menentukan visi hidup yang gak cuman main main atau sesaat lagi. Kalo dilihat lihat jadi kaya life process gitu ya?

Anyway, tulisan ini ga akan bahas tentang itu. Tapi lebih kepada pengalamanku di tahun 2018 dimana tahun itu merupakan tahun pencarian passion. Rasanya tepat dilakukan ketika sudah mulai jenuh dengan rutinitas kerja yang gitu gitu aja. I mean, I don't get oppurtunites to explore anything that I have.

Jadilah aku mencari beberapa kegiatan diluar kantor salah satunya ya si Kelas Inspirasi ini. Dalam satu tahun, aku mengikuti Kelas Inspirasi di 3 Kota, yaitu Bandung, Jakarta dan Cilacap. Dan masing masing sudah aku tulis di blog, silakan klik link diatas.

Nah kali ini aku mau share tips trik buat kamu yang mulai tertarik ikut kelas inspirasi sebagai relawan pengajar. Bisa diterapkan untuk pria dan wanita. Markimak, mari kita simak :)


1. Target Ajar : Anak Anak
Sebelumnya kamu harus mengetahui bahwa target ajar kelas inspirasi ialah anak SD. Dari kelas 1 sampai kelas 6 SD. Dimana materi, bahasa dan pemilihan kata katanya harus mudah dicerna seorang anak SD. Apapun profesimu, coba sampaikan dengan cara sederhana. Yang anak anak SD mudah paham. Tujuan mengajar bukan ingin terlihat hebat kan? Tapi agar murid paham maksudnya apa. Setuju?




2. Alat Peraga Menarik
Setelah membuat konsep yang sesuai dengan anak SD. Sekarang saatnya membuat alat peraga. Pastikan alat pergaa tersebut bisa mengalihkan fokus anak anak. Dibuat dengan warna warni. Pokoknya keluarkan semua ide kreatif mu dalam satu alat peraga. Mengajar anak SD bukan hal mudah, mereka itu gampang beralih fokus pada sesuatu yang lebih menarik. Jadi, pastikan alat peraga untuk membantumu mengajar tidak kalah menarik ya.




3. Cepat Membaca Situasi
Setelah menyiapkan semua dengan sempurna, jangan baper jika ternyata anak anak di kelas tersebut sama sekali belum mengetahui alias ga nyambung tentang profesi/materi yang akan kamu sampaikan. Cepat membaca situasi dan segera ganti rencana. Siapkan Plan B! Apa itu Plan B? Yaitu bermain bersama. Belajar hal hal mudah, ya meskipun ga terlalu relate sama apa profesimu. Plan B setiap aku menjadi relawan pengajar Kelas Inspirasi ialah belajar Peta Indonesia. Mengenalkan nama nama pulau dan kota nya kepada anak SD. Itu seru sekali.




4. Ice Breaking
Selain belajar Peta Indoensia, ice breaking juga cukup ampuh digunakan untuk mencairkan suasana. Ice breaking bisa terdiri dari yel yel, games dan nyanyian seru lainnya. Tapi sesuaikan dengan anak anak SD ya. Siapkan sekiranya 3-4 yel yel dan juga permainan seru. Kalo bisa, pastikan permainan tersebut ada meaning nya, biar mereka bisa dapet 'sesuatu' dari sebuah permainan. Biasanya itu lebih cepat diingat oleh anak anak. Tapi, sesuatu yang baik nan positif ya.





5. Value Lain Selain Profesi
Nah ini nih banyak yang keliru. Kelas inspirasi bukan ajang pamer profesi. Bukan menunjukan kepada anak anak profesi apa yang paling keren dibandingkan profesi yang lain. Tujuan kelas inspirasi ialah memperluas pemikiran anak SD mengenai cita cita, yang bukan hanya menjadi dokter, polisi, guru dll. Aku selalu bilang seperti ini "Apapun cita cita kamu, jadilah orang baik". Orang baik seperti: saling tolong menolong, hormat pada orangtua dan guru, tidak menyontek atau buang sampah pada tempatnya. Dan juga ini yang tidak kalah penting yaitu menumbuhkan semangat untuk memiliki cita cita setinggi langit.




6. Have Fun
Ini dia tips terakhir. Durasi kamu mengajar dalam satu kelas bisa hanya 25-40 menit tergantung banyaknya kelas dan relawan pengajar yang berpartisipasi. Jadi jangan siapkan materi banyak banyak ya, kasihan anak SD yang setiap hari dituntut belajar ini itu oleh regulasi pemerintah :( Jadikan kedatanganmu merupakan hari yang menyenangkan dan tak terlupakan bagi mereka. Tularkan rasa semangat, positif dan berani memiliki cita citra besar kepada mereka. Dan semua akan terjadi jika selama proses mengajar didalam kelas kamu merasa enjoy dan have fun.




Oh iya, selain tips trik diatas jangan lupa siapkan hati dan pikiran secara terbuka. Karena pada hari itu, kamu akan mendapatkan banyak energi dan inspirasi luar biasa dari anak anak SD. Kelas inspirasi bukan hanya kamu yang memberikan inspirasi, akan tetapi kamu pun akan mendapatkan inspirasi secara bersamaan. Ga percaya? Cobain aja hehe.

Nah itu dia 6 tips dan trik yang bisa aku share based on my experience selama tahun 2018 mengikuti Kelas Inspirasi di 3 kota berbeda. Masing masing kota memiliki taste berbeda. Kalo mau tau pembukaan Kelas Inspoirasi ada di kota mana saja, pantengin aja website http://kelasinspirasi.org/ atau instagram @kelasinspirasi.id. Biasanya disana mereka share kota mana saja yang sedang membuka recruitment relawan. Jangan salah, mau jadi relawan pengajar Kelas Inspirasi ada tes nya loh. Kamu yang terpilih itu bukan orang sembarangan. 

Selamat menikmati menjadi relawan Kelas Inpirasi. Sehari cuti, selamanya menginpsirasi.


Eh ini ada cuplikan video yang aku edit saat mengikuti Kelas Inspirasi Cilacap, enjoy!




Semoga Bermanfaat!

Cikarang, 24 April 2019


Read More

Minggu, 14 April 2019

Ingin Hari Pertama Kerja di Tempat Baru Berkesan? Ikuti 5 Tips Ini

foto : google

Dalam dunia kerja, sudah menjadi hal biasa untuk pindah kerja dari satu tempat ke tempat yang lain. Untuk para millenials, jangan takut dianggap "kutu loncat" jika sering berpindah kerja. Pindah kerja perlu dilakukan oleh anak muda, jika disana menawarkan posisi dan kesempatan belajar lebih baik. Kesempatan itu bisa dimanfaatkan untuk mengembangkan potensi diri baik soft skill atau hard skill, networking dan keluar dari zona nyaman kaya di perusahaan sebelumnya. Banyak juga yang pindah kerja untuk mendapatkan posisi lebih baik (naik level) loh. Semua itu dianggap sah sah saja bagi millenials untuk pindah kerja, kecuali dalam 3 bulan sekali kamu selalu pindah kerja karena alasan ga cocok, itu namanya belum siap kerja hehe.

Nah apa aja sih yang perlu disiapkan para millenials saat hari pertama kerja di tempat baru? Ini dia 5 tips mudahnya. Selamat menyimak :)

1. Jadi sponge kering (not spongebob ya)
Memang spongebob itu lucu dan kadang ngeselin. Tapi bukan harus jadi spongebob ya hehe. Tau kan sponge yang buat cuci piring? Fungsinya kan meresap sunlight untuk dipakai mencuci piring/gelas. Kalo sponge itu sudah basah, ya pasti ga semua sabun sunlight akan terserap, pun sebaliknya. Makin kering sponge itu, maka makin banyak hal hal yang bisa diserap. Lupakan sejenak apa yang kamu tau dari perusahaan sebelumnya. Seperti kosongkan gelas, sekosong-kosong nya untuk bisa menerima lebih banyak air dari biasanya. Untuk bisa menyerap ilmu lebih luas di kantor barumu.

2. Rendah hati
Nah rendah hati ini ada kaitannya dengan posisi atau jabatanmu pada kantor sebelumnya. Jika kamu pindah kerja ke kantor baru secara horizontal misal dari level supervisor lalu turun jadi team leader dengan bidang berbeda, maka jiwa posisi sebagai supervisor pada kantor sebelumnya perlu dihilangkan. Pun jika kamu pindah kerja dengan level yang sama, hmm kurang kurangin deh sok tau karena kan kamu masih dalam tahap mencari tau budaya, pengembangan bisnis dan orang orangnya di kantor baru itu. Jika ada yang bertanya tentang pengalaman kerja di kantor sebelumnya memang boleh, tapi ingat jangan berlebihan dan tetap rendah hati ya!

3. Supel (memperkenalkan diri)
Sebagai karyawan baru pasti kamu akan selalu diberi kesempatan untuk memperkenalkan diri baik didepan banyak orang atau personal. Nah di hari pertama kerjamu, jangan diem aja. Ulurkan tangan ke siapapun itu untuk memperkenalkan diri. Hari pertama kerja adalah langkah pertama untuk menjalin kerjasama dengan orang orang di divisi lain. Jangan sampai baru kenalan setelah 2 minggu kamu kerja. Itu pun dilakukan gara gara ada project yang harus berhubungan dengan divisi lain. Ketauan deh nanti datang pas ada butuhnya doang #eh

4. Senyum dan Ramah
Senyum ke semua orang. Ramah ke siapapun itu! Dari tingkat office boy, tamu, resepcionist dan siapapun itu. Pada hari itu, mungkin kamu akan menjadi pusat perhatian semua orang di kantor baru. Senyum manis akan membuat pride dalam dirimu meningkat. Dan itu berpengaruh dalam branding dirimu nanti kedepannya. Senyum dan ramah. Ini adalah saat yang tepat, jika kamu ingin merubah branding didalam diri. Jika di kantor sebelumnya kamu disebut pecicilan, maka di kantor baru kamu bisa ubah brand image itu. Jadi  orang yang lebih kalem, misal. Asal di kantor baru tersebut benar benar tidak ada orang yang kamu kenal sebelumnya ya.

5. Pakaian Terbaik 
Ingat kan istilah first impression is important? Kenalan pakaian terbaikmu sebagai penampilan pertamamu di kantor baru. Orang orang yang melihatmu dari jauh mungkin akan melihat pakaianmu terlebih dahulu, sebelum melihatmu berbicara atau mengeluarkan ide/pendapat. Memang ada istilah 'dont judge book by its cover' tapi cover juga ikut menentukan loh isi didalam bukunya akan menarik atay tidak. So, gunakan pakaian terbaikmu namun tetap nyaman digunakan. Bisa juga kamu mengenakan salah satu pakaian favorit atau pakaian keberuntunganmu hehe

Nah itu dia 5 tips mudah yang bisa kamu lakukan untuk hari pertama kerja di tempat baru. Dari itu semua yang paling terpenting adalah menjadi diri sendiri. Jadikan kantor baru tersebut sebagai ladang kamu mencari ilmu pengetahuan. Menambah relasi. Yang bukan hanya perihal digit angka salary. Good luck ya! :)


Semoga menginspirasi,

Jakarta 14 April 2019.


Read More

Total Tayangan Halaman

NungaNungseu. Diberdayakan oleh Blogger.