MEANING OF LIFE, JOURNEY, TRAVELLING AND HAPPINESS

Senin, 23 September 2019

Cerita Menikah Part 3 : Dream Wedding, Minim Budget? Ikuti Langkah ini!

dokumen pribadi 25 Agustus 2019

Buat yang sedang mempersiapkan pernikahan entah itu sudah ada calonnya atau belum #eh ini bisa banget dibaca. Ditulis berdasarkan pengalaman sendiri mempersiapkan pernikahan tanpa WO dengan segala drama drama pra nikah didalamnya #curhat. Langsung aja yuk liat tips pertama :) 

1. Niat
Luruskan niat! Kamu melangsungkan acara pernikahan untuk apa? Untuk memberikan kebahagiaan orang orang kah (gengsi, takut dibilang ga mampu/ga ada uang dll) atau memang acara pernikahan tersebut dilakukan atas keinginan kamu sendiri? Lakukan dengan semampunya. Tanpa takut di hakimi netizen yang Maha sok tau. Coba tanyakan kembali ke diri sendiri dan tentu ke pasangan, niat menikah untuk apa? Oke ga ladies! hehe 


2. Konsep
Konsep ngikutin budget atau budget ikutin konsep? Tentu semua itu bisa disatukan kalo kamu memang mempersiapkan semuanya minimal 3 bulan sebelumnya. Misal secara pribadi aku pilih budget ikutin konsep dimana hal hal lainnya aku pikirkan dengan beragam cara yang tidak harus melalui uang/materi. Saatnya berpikir kreatif.

Contoh : Aku memilih bunga hidup hampir di semua dekorasi, meski itu bukan bunga mawar tidak masalah. Asal warna bunga disesuaikan dengan warna konsep. Dari sisi budget lebih murah dan pastinya tetep sesuai konsep. Akan selalu ada jalan keluar, kalo kamu benar benar mau berusaha mewujudkan dream wedding minim budget. Dan itu semua tidak melulu persoalan uang.




3. Mafaatkan Keluarga
Kamu punya keluarga besar? Saatnya manfaatkan mereka sebaik-baiknya haha :D Opurtunis banget ga sih? Menurutku gapapa sih, lagian direpotin nya sekali seumur hidup pas nikahan doang ya ga masalah masalah amat. Keluarga yang baik akan bantu dari sisi apapun. Sudah baca tulisan Cerita Menikah Part 2 : Titik Tengah Idealis & Keinginan Ortu Dalam Pernikahan disana ada bahasan bahwa menikah itu bukan hanya hajatan kamu dan pasangan, tapi acara keluarga besar juga :) 

Contoh : Om aku punya kenalan musik+sewa sound system dan pasti akan dikasih harga miring. Desain undangan sendiri (Alhamdulillah suami kerjaannya edit foto, desain, motret dll) lalu cetak undangan nya di percetakan punya om, dan aku hanya bayar untuk beli alat dan bahan nya saja. Proses produksi/tenaga buatnya itu gratis. Alhamdulillah. Satu lagi, aku mempercayakan katering dari keluarga loh. Yang masak itu sodara aku. Kenapa aku pilih dia? Karena dari rasa dan kualitas sudah terjamin dan terpercaya. Rasa inisiatif keluarga yang sangat tinggi jangan dianggap beban/masalah, harusnya kamu bersyukur. Ada banyak hal yang tidak bisa kamu kerjakan dan kontrol seorang diri. Mungkin idealis dan egois bisa dikurangi sambil belajar atur emosi dan rasa pas nanti rumah tangga sama si dia. Ciyeh...




4. Networking 
Selain memanfaatkan keluarga, coba ingat ingat relasi yang kamu punya selama ini. Apa bisa diajak bekerja sama untuk hari besarmu itu. Jujur, dalam pernikahanku jelas diisi dan dikerjakan oleh orang orang terdekat aku atau pasangan bahkan keluarga. Mereka pasti akan memberikan yang terbaik dalam acara pernikahan kamu. Karena kalo engga, mereka akan malu sama kamu/keluarga besarmu/orang yang merekomendasikannya. Setelah itu, (mungkin) masalah harga bisa jadi lebih murah daripada publish rate hehe tetep aja ya minim budget biar sesuai sama judul :p

Contoh : Make up penganten yang bikin pangling (sempat ditulis dengan judul Inner Beauty Penganten, Seberapa Penting? dan dekorasi itu temennya Ibu dan kenal sama keluarga besar juga. Snack box dari temen SD ku yang sudah terjamin rasanya. Yang motret dan video adalah temennya pasangan yang langsung didatangkan dari Bandung. Meski ada biaya akomodasi tambahan, tapi untuk soal kualitas dan 'taste' motret/take video sudah pasti sesuai yang kita mau. Aku pun membuat desain undangan formal dan non formal beserta tulisan rute menuju Syukuran Pernikahan #AyusNungaHalal2019 






5. Coret Yang Tidak Perlu
Makin mendekati hari H, ada beberapa hal yang tidak sesuai rencana/budget. Saatnya coret yang tidak perlu. Balik lagi ke niat melangsungkan acara pernikahan untuk apa? Meaning dari pernikahan itu yang utama. Yang dirasa tidak terlalu penting bisa dihilangkan untuk mengurangi budget.

Contoh : Aku tidak foto prawedding karena selain ga ada waktu, males juga foto foto sok serius/romantis sama pasangan (ini bukan gaya kita banget haha) dan hemat budget tentunya. Aku pun tidak ada siraman, upacara adat, kue pengantin, sewa biola/sexophone sampai pake MC kece yang mahal luar biasa. Aku pake MC biasa aja saat akad sampai jam 11 (acara syukuran/resepsi dimulai). Tidak ada lempar bunga serta tidak cetak foto dengan frame besar. Satu lagi, untuk kotak mahar aku beli di online. Gaperlu pake jasa hias dan lain lain.

Untuk photobooth aku cetak foto sendiri ukuran 4R dengan harga Rp 50.000 dapat 25 foto. Lalu digantungkan menggunakan tali dan jepitnya. Jadilah photobooth. Lumayan kan fotonya bisa dipakai setelah nikah ditaro di kamar atau rumah baru #aamiin Oh iya, aku juga pilih foto foto yang menunjukkan sejarah hubunganku dan pasangan dari awal pertemuan sampai ke pelaminan. Lebih ada meaning nya sih dibanding foto memandang langit sambil menunjuk awan bergambar lumba lumba hehe.

Selain itu, disaat yang lain sibuk pra-wedding aku sibuk mencari vendor untuk buat karikatur muka aku dan pasangan. Konsep nya yaitu kami mengendarai motor scoopy dengan background monas alias Jakarta. Kenapa di Jakarta? Karena di kota sana lah kami bertemu lalu hati kami saling bertautan #eh. Photo nya kami cetak ukuran 12R dan ditaro didepan sebelum meja tamu. Harga cetak sekitar Rp 120.000,- include frame. Jasa buat karikatur Rp 200.000,- dalam bentuk jpeg high quality. Dikerjakan dalam waktu kurang dari 1 minggu.

Menurut kami, poin poin diatas itu tidak kami lakukan karena itu ribet, tidak simple dan terlalu mainstream. Daripada melakukan sesuatu biar sama kaya orang orang, mending uangnya dipakai buat yang lain #tetep minim budget buibu hehe :p




6. Jangan Gengsi Terima Bantuan
Please ini mah yaaaaaa jangan gengsi menerima bantuan dari orangtua, om, tante, sepupu, ponakan, keluarga besar, teman dan kerabat. Kalo ada yang menawarkan bantuan tenaga apalagi suntikan dana silakan diterima dengan tangan terbuka hahaha :)

Contoh : Rapihin souvenir dengan memasukkan/menempelkan ucapan terimakasih. Hias kotak seserahanMasak makanan parasmanan untuk menjamu tamu yang datang ke rumah sebelum hari H. Semuanya itu tidak bisa dikerjakan sendiri, apalagi jarak dan waktu yang memisahkan.




7. (kalo memungkinkan) Nikah di Rumah
Bersyukur sekali bagi kamu yang memiliki rumah dengan halaman yang luas #curhat tanggal pernikahan ditentukan dari kesepakatan keluarga bukan tanggal kosong di gedung. Yang pasti akan mempermudah kamu urus akta nikah di KUA, karena tanggalnya sudah pasti. Ditambah dari sisi budget juga pasti lebih murah.

Ada beberapa keuntungan jika kamu melangsungkan pernikahan dirumah : saat hari H keluarga bisa sambil istirahat di rumah, 'tamu dekat' bisa langsung masuk ke rumah dan makan didalam, acara menjadi lebih santai dan gak buru buru harus selesai (kalo di gedung kan ada batas jam nya, belum lagi over time terus kena charge) dan menerima tamu jauh yang baru bisa datang sore/malem ke lokasi. Atau sebelum hari H, apalagi pas malemnya keluarga besar hadir untuk melihat finishing dekorasi dan bantu yang mereka bisa bantu. Seru!

Ada pun kekurangan jika kamu melangsungkan pernikahan di rumah : Akan lebih cape untuk beberes, baik sebelum dan sesudahnya (lebih cape). Tapi it's okay dan worth it. 

Catatan : Taro waktu selesai diundangan jam berapa, jangan tulis sampai selesai ya. Kecuali kamu emang mau standby sampai malem di pelaminan hehe. Aku tulis syukuran pernikahan jam 11-3 sore. Jadi tamu pasti akan sempetin dateng sebelum jam berakhir.





8. Saving Money
Nah ini yang kadang milineal lupa. Jangan hambur hamburkan uang hanya untuk satu hari. Pernikahan itu awal kehidupan baru. Dimana setelah itu, kamu perlu makan dan biaya hidup lainnya yang semua itu membutuhkan uang. Sisa tabungannya bisa kamu pakai untuk honeymoon, beli rumah sendiri atau sewa kontrakan. Apa? Sewa kontrakan kecil? Gapapa ladies, belajar hidup mandiri dan memecahkan masalah berdua. Dan untuk itu semua memerlukan biaya yang lain seperti beli peralatan rumah tangga/isi rumah. Jangan berharap budget pernikahan itu berasal dari uang amplop atau ngutang dulu. BIG NO! 

Aku diajarkan untuk melakukan sesuatu semampunya. Sederhana. Samawa atau tidaknya rumah tangga tidak dilihat dari seberapa mewah/hebat/gedung mana pernikahan dilangsungkan. Ingat meaning pernikahan saat 5 Jam Penataran di KUA, Ngapain Aja? . Banyak kok yang melangsung pernikahan mewah tapi setelahnya hidup masih bareng keluarga bertahun tahun, tidak ada tabungan alias pinjem uang sana sini, tidak honeymoon/liburan bahkan sampai mas kawinnya dijual/gadai. So sad yaaaaa :( Jangan sampe nih gaes membahagiakan orang lain tapi lupa mensejahterakan diri sendiri dan pasangan #janganlupaselflove

Contoh : Aku sudah jauh jauh hari budget plan dari uang pribadi dan pasangan berapa rupiah untuk acara pernikahan. Lalu aku sisakan untuk berlibur seminggu (3 hari gaya koper dan 4 hari gaya backpacker: soon tulisannya di blog ya). Lalu uang lainnya dipakai untuk persiapan sewa kontrakan/rumah beserta membeli perlengkapan rumah tangga lainnya. Itu semua pake uang cuy! Dan netizen yang bilang 'hebat/keren/megah/mewah' ke pernikahan kalian ga akan batuin materi/non materi kalo kalian lagi susah gara gara tidak saving money. Jleb gak tuh?

Btw untuk dekorasi pernikahan, menurutku harganya dibawah pasaran. Murah tapi ga murahan hehe. DM aja kalo emang kepo berapa biaya nya hehe :p Ini aku kasih kontaknya, dia yang make up sekalian urus dekorasi dll. Ada harga paketnya juga loh! Namanya Teh Risa bisa hubungi via WA di nomor 0897-3370-571. Bilang aja temennya Nunga/Nurul.





Dua foto terakhir diatas diambil saat liburan after wedding kemarin (aku agak geli kalo nyebutnya honeymoon haha). Seru kan? Sisa budget nikah bisa dialokasikan untuk kesenangan mental aku dan pasangan haha. Tulisan liburan ini next akan ditulis dengan judul terpisah.

Ingat, nikah itu bukan akhir segalanya. Tapi awal/gerbang utama dari segalanya. Siapkan kehidupan after nikah yang (memang) perlu biaya juga. Thing smart dan do wise ya kalean semua. Lancar lancar semuanya sampai hari H atau sampai ketemu jodohnya masing masing. Insyaallah dipertemukan di waktu yang tepat. Aamiin.

Nah ini dia hasil video nikahan aku. Bisa dibilang ini bener bener dream wedding with minim budget hehe. Di ambil dan di edit vidoenya oleh best friend nya pasanganku. Boleh cek youtube channel nya Ayus Fatria  Selamat menikmati, semoga kalian merasakan apa yang kami dan keluarga besar rasakan :)




Semoga Bermanfaat!



Cikarang, 23 September 2019

Read More

Sabtu, 14 September 2019

Cerita Menikah Part 2 : Titik Tengah Idealis & Keinginan Ortu Dalam Pernikahan


Sumber : Google

Hay hay hay lanjut ke cerita menikah bagian kedua. Ya setelah membahas inner beauty penganten sekarang mau bahas polemik dan drama yang biasanya terjadi di setiap pasangan sebelum menuju pernikahan. Polemik antara idealis kamu memandang suatu pernikahan. Keinginan si pasangan entah dari sisi budget atau tidak. Kemauan orangtua sampai 'rasa' kepedulian keluarga besar yang luar biasa. Jangan dianggap remeh ladies! Aku pun sempet dibuat agak stress karena ini.

Sebelum lanjut ke bahasanya, mari kita samakan persepsi dengan si pasangan seperti :
1. Tujuan menikah
2. Budgeting pernikahan (harus sudah mulai tebuka ya bro sist)
3. Konsep pernikahan
4. Adat keluarga kamu dan keluarga pasangan

Aku dan pasangan sudah terbuka dari awal ketika memutuskan untuk membawa hubungan ini ke arah serius. 4 point diatas bahkan sudah dibahas jauh jauh hari. Meski makin mendekati hari H banyak yang berubah, terutama di point nomor 3 :))

Bagi yang baca tulisan ini, bisa setuju dan tidak. Kali ini, bukan menggunakan research tapi perspektif pribadi tentang pernikahan.

Bersyukurlah kamu yang memiliki konsep pernikahan yang sama dengan orangtua. Jangan salah, banyak loh yang tidak jadi nikah karena perbedaan pandangan tentang konsep menikah antar keluarga. Maka, kamu dan pasangan harus ekstra hati hati dalam berkomunikasi, terlebih ke masing masing orangtua.

Oke, mari kita permudah dengan beberapa point dibawah ini :

1. Bijak berkomunikasi

Aku bukan ajarin kamu untuk berbohong, tapi percaya deh makin umurmu bertambah kamu serasa makin bijak mana yang harus disampaikan, mana yang tidak. Tapi kamu dan pasangan harus benar benar terbuka, jangan ada yang ditutupi. Selama proses persiapan nikah, terus berkomunikasi dan saling bekerja sama. Ingat, pernikahan itu diurus sama kamu dan pasangan. Bukan dipihak perempuan saja. Minimal keputusan keputusan besar (misal pemilihan lokasi, warna, dekorasi, konsep) harus benar benar diputuskan bersama.


2. Menikah bukan hanya hajat kamu dan pasangan

Aku pernah mendengar temanku bercerita tentang gimana ribetnya dia urus pernikahan. Dengan idealis dan perfeksionisnya yang mana semua urusan pernikahan bahkan hal perintilan sekalipun dilakukan sendiri (dia dan pasangannya). Kemanakah keluarganya? Cerita dari temanku ini, aku jadikan dasar selama proses persiapan pernikahan 4 bulan sebelumnya. 

Aku sudah mulai membangun komunikasi (setelah ke pasangan tentunya) kepada orangtua tentang konsep pernikahan. Dan aku pun menyadari tidak bisa melakukan ini semua sendiri. Sehingga segala input/masukan dari keluarga tidak aku buang mentah mentah. Sangat aku hargai, meski tidak semua harus aku turuti.

Selama proses persiapan itu, aku menarik kesimpulan bahwa pernikahan itu sejatinya bukan hajat kamu dan pasangan. Tapi hajat orangtua bahkan keluarga besar. Jangan salah, orangtua dan keluarga besarku excited sekali menunggu hari H datang. Karena merasa ini "acara mereka juga" jadinya keluarga besarku banyak bantu tanpa aku pinta.

Aku kerja di Cikarang. Keluarga besar di Bogor bantu urus semuanya. Barakallah mereka semua membantu tanpa paksaan, ikhlas dan pastinya happy. Aku menyadari bahwa aku dikelilingi orang orang (keluarga) yang baik dan ikhlas bantu semua persiapan pernikahan.

Jadi, coba terapkan bahwa "pernikahan bukan hanya hajat kamu dan pasangan, tapi juga keluarga besar".


3. Komunikasikan Semua ke Pasangan

Cari waktu dan tempat untuk kamu ngobrol dari hati ke hati dengan pasangan. Jangan di caffe karena itu pasti rame. Masalah yang ada, coba komunikasikan. Hari pernikahan nanti, kamu pun jangan lupa menyiapkan kenyamanan pasangan dan keluarganya. Berkomunikasi dengan sehat. Tanpa emosi, berpikir objektif dan dijelaskan semua dengan rinci. Ajukan beberapa solusi yang kamu miliki, meski keputusan akhir tetap harus berdiskusi. 


4. Simple dan Enjoy

Nah kamu tipe orang yang mau ribet apa simple. Kalo aku, tentu saja simple. Jarak dan waktu yang aku miliki rasanya simple adalah pilihan terbaik. Ada hal lain yang perlu dipikirkan selain persiapan pernikahan, maka di saat itu aku memilih untuk bersikap simple alias ga ribet. Jika ada masukan dari orangtua/keluarga yang tidak buat aku ribet, ya silakan saja. Asal ada yang eksekusinya disana. Seperti : Packaging souvenir, finishing undangan, cetak label nama undangan, seserahan, pemilihan makanan kecil sebelum hari H, DP sound system dll. 

Setelah itu jangan lupa enjoy.

Iya, enjoy dan senyum pas hadepin masalah. Santai aja sih, semua masalah pasti ada jalan keluarnya ya meski harus ada drama dan nangis nangis dulu hehe. Aku pun pernah, H-3 aku harus drama sama pasangan sampai harus berbicara pake nada tinggi. Nangis dan bingung mau cerita ke siapa. Dalam kondisi seperti itu, jangan cerita ke orangtua. Mereka juga sama lagi ribet ribetnya. Tapi sekarang kalo di inget inget, lucu juga ya kenapa kemarin harus nangis seperti itu :p


5. Tahan Emosi

Point paling terakhir ini hmm cukup sulit. Kamu harus bisa menahan emosi karena tensi kamu, pasangan, orangtua dan keluarga lagi sama sama tinggi. Apalagi menjelang hari H. Jika orangtua atau bahkan pasangan berbicara dengan nada tinggi, kamu jangan ikut terpancing ya. Dzikir, diem dan fokus ke masalah yang perlu diselesaikan. No baper baper deh!


Nah itu dia sih bagaimana cara kamu ambil sikap ketika ketemu GAP antara keinginan orangtua dan idealis sendiri. Pada saat itu bukan sebuah perdebatan, mana ide yang paling banyak diwujudkan. Tapi semua itu demi kebaikan bersama. Percaya, selalu ada titik tengah :)

Semoga bermanfaat!

Cikarang, 14 September 2019


Read More

Sabtu, 07 September 2019

Cerita Menikah Part 1 : Inner Beauty Penganten, Seberapa Penting?

25 Agustus 2019, dokumen pribadi

Kamu sebagai wanita, pastinya serius merancang dream wedding yang (insyaallah) terjadi seumur hidup sekali. Ada yang totalitas dari sisi resepsi pernikahan hingga menggaet WO ternama berserta MC kondangnya. Ada yang berfokus ke MUA yang kece badai dengan jenis make up yang lagi hippie zaman now. Atau ada yang berfokus menjamu makanan lewat catering yang menggoyang lidah. Eh eh ada juga yang fokus pada syukuran pernikahan sederhana, uangnya dipakai untuk beli rumah atau honeymoon ke luar negeri. Atau nih malah ada juga yokus ke sesuatu yang merupakan 'meaning' dari pernikahan itu sendiri. Entah acaranya yang khidmat, terharu, inner beauty penganten dan kebahagiaan orangtua dan keluarga besar sebelum, saat dan setelah prosesi pernikahan.

Apapun pilihannya, tidak ada yang benar dan salah. 

Dan aku menjatuhkan pada pilihan terakhir, yaitu inner beauty. Kenapa inner beauty? Mari kita baca pemaparan yang ditulis oleh si penganten baru ini hehe :)

Wanita pada hakikatnya selalu ingin terlihat "baik baik saja" dalam setiap kondisi. That's why minimal si lipstik dan kaca kecil selalu ada di kantong para ladies. Warna dari lipstik pun beragam, dari yang nude sampai merah menyala. Semua terserah sesuai selera. Lalu, aku memilih ingin terlihat cantik maksimal saat hari pernikahanku. Yang bukan cantik dari luar, tapi juga dari dalam. Dan ini bermula ketika aku chatting sama Teh Risa. Aku kenalkan, dia yang make up sekaligus komando dari dekorasi dan perintilan saat pernikahan ku. Siang itu kira kira 1,5 bulan sebelum hari H, aku bertanya lewat chat whatsapp : 

Nunga : "Teh, apa nih yang bisa aku siapkan menuju hari pernikahan?"

Teh Risa : "Teteh hanya bisa bantu bikin cantik dari luar nya aja (make up), kalo soal cantik 
dari dalam (inner beuaty) itu tergantung orangnya sendiri"

Kalimat itu lah yang jadi pemacu aku untuk mengangkat inner beauty pada saat nanti hari pernikahan. Nah apa aja sih persiapan untuk terlihat cantik dari dalam atau bahasa asiknya inner beauty? Ini dia tulisannya, sudah aku rangkum dalam 5 tips and trik nya ya sista sista semua :)


1. Pemilihan MUA

Dari sekian banyak MUA hits bertebaran, aku sama sekali tidak tergoda. Apalagi harganya yang selangit hanya dilihat dari gengsi semata, hehe. Jujur saja, uang nya sayang. Karena jika sudah menggunakan make up yang mahal, tapi cantik didalam tidak diasah, ya sama aja bohong.

Aku memilih make up artist yang masih menggukan 'cara' tradisional dan pastinya islami. Karena ini acara pernikahan, bukan lamaran atau ke pesta undangan. Aku merasa ingin lebih spesial, karena pernikahan ini terjadi seumur hidup sekali. Dimana, dalam setiap taburan bedak, goresan pinsil alis sampai mengenakan baju pengantin semua dimulai dengan bismillah dan terus meminta izin/ridho Allah SWT tiada henti. Baik si pengantinnya, bahkan yang akan make up nya itu sendiri.



2. Perawatan (Tradisional)

Banyak paket perawatan penganten yang ditawarkan oleh salon. Itu bisa kamu jadikan pilihan, agar seluruh badan dari ujung kepala sampai ujung kaki rileks. Aliran darah lancar dan hati senang hehe. Bukan dari muka nya saja. Cantik seluruh tubuh untuk nanti sama Bapak Suami #eh. Alhamdulillah, aku mendapatkan free perawatan tradisional di H-1 dan itu berlangsung di rumahku. Semua perawatan menurutku sama saja, tapi perawatan tradisional tetap jadi pilihan utama.

H-1, Ibunya Teh Risa yaitu Ibu Irah (kebetulan temannya Ibuku) ini datang ke rumah. Beliau membawa sekeresek ramuan tradisional dari mulai sereh, jahe, cengkeh, daun sirih, pandan dan teman temannya. Semua ramuan itu direbus, lalu airnya dipakai untuk mandi dan asapnya dijadikan ratus tradisional. Belum lagi pijitan dan luluran yang semua berbahan alami. Ada aroma kunyit dan daun pandannya. Sehingga ada sensasi wangi berbeda yang buat hati happy dan rileks. Terbesit pertanyaan didalam diri "Mau nikah nih besok, ciyeh jadi penganten" ujarku dalam hati.

Setelah selesai mandi dan keramas menggunakan air dari ramuan tersebut, bilasan terakhir ialah air rebusan daun pandan dimana Ibu Irah langsung yang menguncurkan dari ubun ubun kepalaku sambil mulut yang tidak henti bersolawat. Fyi, besoknya aku tidak mandi loh. Karena takut hujan, dan itu salah satu budaya turun temurun jika melangsungkan hajat di rumah hehe

Aku perhatikan, setiap memulai perawatan bahkan saat mencukur alisku, Ibu Irah selalu mengucapkan bismillah dan solawat. Dan lagi lagi, aku pun mengikutinya tanpa sadar sepanjang proses perawatan berlangsung. Rasanya gimana? Hati tenang dan makin berdebar, tapi berdebar yang semata mata besok adalah gerbang awal menikah dengan niat menyempurnakan agama dan ibadah ke Sang Khalik.



3. Persiapan Jasmani, Rohani dan Mental

Nah ini yang perlu disiapkan dari jauh jauh hari. Ya minimal 2 bulan sebelumnya. Ini cara yang aku lakukan ya, bukan versi terbaik dan bukan dari pakarnya. Hanya share experience semata.

Jasmani : Pola hidup sehat seperti olahraga teratur ya minimal seminggu 2 kali dengan durasi 2x45 menit. Makan buah dan sayur juga tak lupa menahan nafsu untuk tidak makan gorengan, gula berlebih, santan dan juga es. Hindari minyak goreng, selagi bisa direbus ya rebus.

Rohani : Sering denger kajiah pernikahan via yutub. Kemarin aku direkomendasikan nonton kajian Ustadz Khalid Basalamah tentang Mahkota Pengantin. 

Mental : Siapa bilang, peran sebagai istri itu mudah. Dimanja dan diberi nafkah setiap hari. Kamu sebagai wanita atau laki laki, harus sadar peran dan fungsi sang istri dan suami dalam menjalin rumah tangga. Ada hal dan kewajiban. Aku sampai beli 2 buku loh tentang menjadi perempuan teduh dan membangun keluarga yang samawa

Selengkapnya tentang persiapan jasmani, rohani dan mental akan aku tulis dengan judul blog terpisah ya ladies! :)



4. Penganten Gaboleh Stres!

Bagi yang sudah menikah, pasti tau dong godaan dari sebangsa setan dan jin sebelum menikah luar biasa. Entah cobaan tersebut datangnya dari dalam hati sendiri, rasa susudzon/negatif ke pasangan dan juga keluarga besar. Di H-2 dan H-1, siapkan hati lebih lapang dari biasanya. Siapkan kuping lebih tebal dari biasanya. Dan tak lupa tenaga esktra. Karena aku melangsungkan pernikahan di rumah, dari 3 hari sebelumnya sudah ada tamu yang datang. Mereka datang karena tidak bisa hadir di hari H. Siapkan senyuman terbaik untuk menyambut tamu, yang kebanyakan tamu dari orangtuamu. Atau jika kamu melangsungkan acara di gedung/luar rumah, pasti kalo ada apa apa semua ke kamu ya meski pake WO sekalipun. Kamu jadi decision maker yang kadang menguras tenanga untuk pergi sana sini.

Masalah dekorasi, pembagian PIC saat hari H, makanan dan tetek bengek nya coba untuk percayakan semua kepada keluarga. Pastinya mereka akan bertanya kepadamu mu, atau tak sedikit memberikan saran secara mendadak. Ingat, kamu ga bisa kontrol semuanya sendiri dan sangat memerlukan bantuan keluarga. Asak kamu juga memiliki hubungan baik dengan keluarga besar, insyaallah pasti akan bantu tanpa rasa paksaan. Karena aku anaknya simple dan gamau ribet, selalu aku take action ambil keputusan dengan kalimat "Menurut bibi, baiknya gimana?" atau "Menurut om gimana? mau gak beliin?" ya bukan nyuruh tapi minta tolong dengan sopan dan beretika. 

Jangan habiskan energi untuk sesuatu yang sebenarnya masih bisa diurus sama keluarga. Ingat, saat hari H kamu adalah ratu sehari yang dimana semua perhatian tertuju padamu. Senyum manis nya keluarkan ya, no drama drama dan no emosi emosi ya sist :)


5. Dari Dzikir, Berprasangka Baik sampai Hatam Qur'an

Kalo yang ini dilakukan secara rutin setiap hari. Berpikir positif bahwa yang akan terjadi didepan mata akan baik baik saja. Lancar dan tanpa hambatan. Jikalau ada drama/masalah yang datang, it's okay itu namanya ujian dan semua yang akan menikah pasti merasakannya. Lagi lagi, stop merasa kamu paling sial/banyak masalah. Dan satu lagi, hasbunallah wa nimal wakil yang tiada henti aku ucapkan sampai menuju proses ijab kabul yang menegangkan seumur hidup. Next, aku tulis dengan judul terpisah di blog ya.

Dan satu lagi (maaf bukan maksud sombong tapi ya, mengingat cara baca Al Quran ku yang belum sempurna ini) tentang hatam Al Quran. Selama 1 bulan sebelum menikah aku sudah targetkan ingin hatam Al-Quran, sebagai salah satu effort untuk semakin dekat ke Sang Pencipta. Meminta semua dilancarkan, dimudahkan dan terutama diberi kesehatan lahir batin baik saya, pasangan, orangtua, dan keluarga besar baik keluarga saya dan pasangan. Alhamdulillah, atas izin Allah selepas solat ashar pada H-1 aku menyelesaikan Surat An-Naas yang merupakan surat terakhir dalam Al Quran. Hatam Al Quran sebelum hari H menikah.


Nah itu dia nih 5 hal yang aku lakukan dalam membangun pancaran pesona penganten pas hari H. Dari semua sisi yang bisa aku jangkau dan lakukan hehe.

Aku gatau ya, pas saat hari H apakah wajahku terlihat bersinar atau tidak, memancarkan aura positif atau tidak. Tapi satu hal, banyak yang bilang ke aku bahwa hari itu aku pangling dan cantik hehe jadi senyum senyum sendiri kan ini nulisnya. Gaboleh sombong, Nung. Semua karena kebesaran Allah yang sudah menutupi aib aib aku yang banyak.

Aku pun merasa pangling sih liat muka ku sendiri, tapi tetap saat berkaca di cermin aku tidak terlihat seperti orang lain. Masih dengan muka yang sama. Menurutku make up yang bagus ya seperti itu, kamu bayar mahal ke MUA bukan untuk dimake up seperti orang lain, tapi kamu terlihat berbeda dari biasanya. Dan berbeda itu tidak selalu menor alias berlebihan.  Jangan lupa, share keinginan dan karakteristikmu ke MUA. Bangun bounding yang kuat, bukan hanya komunikasi untuk nyuruh ini itu. Dan bilang kamu suka make up yang kaya gimana, tebel apa engga. Kalo aku sih, engga suka yang tebel tebel, simple dan sederhana.

Aku selalu percaya, sesuatu yang dibuat dari hati, selalu sampai ke hati. See, u get a point?

Semua yang terjadi hari itu, semua karena kebesaran dan kehebatan Allah SWT. Ada kekuatan luar biasa yang buat semua berjalan lancar, khidmat dan bahagia. Magic dari dzikir hasbunallah wa nimal wakil. Next, akan aku tulis juga di blog ya magic dari dzikir tersebut.

So, melalui tulisan ini aku dan bapak suami (ciyeh) mau mengucapkan terimakasih kepada Teh Risa yang sudah membuatku begitu sempurna di hari pernikahanku. Tak lupa wejangan point no 5, itu merupakan hasil diskusi aku sama Teh Risa. Barakallah ditemukan orang seperti Teh Risa, selalu kalo memberikan nasihat tak lepas dari ajaran Allah SWT. Semoga segala yang sudah dan sedang aku perjuangkan untuk pernikahan, membangun rumah tangga yang samawa, itu semua semata mata hanya untuk ibadah ke Allah SWT. Aamiin.

Nah yang penasaran sama hasil make up yang buatku pangling sendiri, ini dia fotonya.








foto bareng sama pelakunya
Teh Risa dan Ibu Irah


Kalo nanti mau di make up sama dia boleh kontak via WA Teh Risa di nomor 0897-3370-571. Bilang aja temennya Nunga/Nurul. Yang intinya, bukan hanya ingin terlihat cantik diluar, jangan lupa cantik didalamnya dipersiapakan juga ya sayang sayangku. Semoga lancar persiapannya menuju hari besar. Jangan lupa hasbunallah wa nimal wakil :)



Semoga bermanfaat!

Cikarang, 6 September 2019


Read More

Total Tayangan Halaman

NungaNungseu. Diberdayakan oleh Blogger.