MEANING OF LIFE, JOURNEY, TRAVELLING AND HAPPINESS

Minggu, 19 Mei 2019

Lamaran Atau Tunangan? Ini Dia Persiapannya!



Untuk yang sedang memiliki hubungan serius dengan pasangan, pasti memiliki tujuan akhir bersama yaitu : menikah. Menuju menikah banyak yang perlu disiapkan baik dari sisi mental, keuangan, sebuah acara, keluarga dan persiapan persiapan lainnya. Banyak yang mengira pernikahan hanya terdiri dari akad dan resepsi. Padahal kata pernikahan memiliki makna dan penjabaran yang sangat luas. Dengan pernikahan juga bisa lebih mematangakan vision of our life seseorang dengan pasangan melalui pernikahan. Well, sebenernya pernikahan bukan satu satunya jalan sih. Aku pun respect sama pilihan seseorang untuk 'tidak' atau 'belum mau menikah'. Nah mungkin bagian ini akan dibahas tersendiri ya hehe :)

Sesuai judulnya : Lamaran atau tunangan ya? Dalam tulisan ini akan dibahas perbedaan dari dua kalimat diatas beserta tips trik bagaimana sejoli (ciyeh sejoli) manusia menyiapkan tersebut dengan santai, sederhana namun tetap khidmat. Oh iya, aku dan pasangan memilih untuk mempersiapkan pernikahan dengan 'cara yang sederhana'. Jadi kalo yang sudah punya konsep non sederhana, this is not your reference baby!


1. Tentukan bulan dan tahun untuk menikah

Sebelum bahas ini ke masing masing keluarga besar, kamu dan pasangan harus sudah menentukan bulan dan tahun kapan untuk menikah. Inget ya, kamu dan pasanganmu adalah tokoh utama dalam sebuah pernikahan. Kamu dan pasangan mu yang lebih tau kapan siapnya dari sisi mental, finansial, pekerjaan dll.


2. Menjadi agen informasi ke masing masing keluarga

Nah ketika sudah menentukan bulan dan tahun kapan menikah. Sekarang saatnya membahas proses lamaran atau tunangan. Kalo yang ini boleh banget ajak diskusi keluarga besar. Ajak mereka agar merasa lebih dianggap dalam moment bersejarah dalam hidupmu. Jangan lupa lakukan koordinasi dengan baik. Kamu sebagai agent informasi dari keluarga besarmu dan juga pasanganmu sebagai agen informasi dari keluarga besarnya. Disini kadang suka ada perdebatan kecil. Ingat, kamu dan pasangan hanya sebatas sebagai agen informasi ya. Jangan dibawa baper berantem sampai ke masalah hubungan ya! Ketika sudah tentukan tanggal lamaran. Mari siapkan lebih detail.


3. Perbedaan Lamaran dan Tunangan

Sempet bingung sama perbedaan ini. Apalagi kalau background budaya kamu dan pasanganmu berbeda. Setahuku, lamaran itu adalah sebuah pertemuan antar keluarga  untuk menentukan tanggal kapan menikah. Dimana tanggal tersebut harus benar benar disetujui oleh kedua belah pihak. Intinya lamaran itu lebih serius dan mendekati waktu pernikahan. Misal, lamaran hari ini dan mungkin baru akan menikah 3-4 bulan mendatang. Sedangkan tunangan ialah pertemuan antar keluarga untuk mengikat pasangan. Dan (bisa jadi) belum sampai bahasan menentukan tanggal pasti pernikahan. Bisa saja tunangan hari ini lalu baru akan menikah 1-2 tahun mendatang. Nah untuk masalah tukar cincin sebenarnya bisa dilakukan untuk dua proses tersebut. Meskipun tukar cincin lebih identik sama tunangan. Tapi menurutku tidak ada aturan bakunya. Kamu boleh melakukan tuker cincin saat proses lamaran juga loh (ini ada cerita sendiri, karena pasanganku ga sabar mau pake cincin juga haha). Dan bahkan sama sekali tidak melakukan tuker cincin. Selow aja. Selain tuker cincin, ada juga seserahan. Tergantung dari masing masing, dilakukan saat lamaran atau saat hari H pernikahan. Ingat kan point utama acara ini apa?


4. Siapkan konsep hari H

Prinsip antar pasangan diperlukan dalam tahap ini. Mau buat yang sederhana atau tidak. Lalu tentukan tempat seperti di gedung/restoran/taman/rumah dan lain lain. Berapa jumlah yang akan hadir dalam acara tersebut menentukan seberapa banyak makanan yang akan disiapkan. Jangan lupa pastikan makanan yang akan dihidangkan disukai oleh keluarga pasanganmu ya! Lalu dekorasi dan baju juga akan masuk kedalam budget list kamu dan pasangan. Kalo kemarin, aku dan pasangan memilih melakukan proses lamaran dengan konsep sederhana. Dilakukan di rumah, tanpa dekorasi, makanan khas sunda, melakukan tuker cincin dan adanya satu bucket bunga sebagai pemanis. Untuk outfit, aku dan pasangan survei langsung ke Thamrin City (Jakarta Pusat). Karena gamau ribet, aku dan pasangan memilih memakai baju dengan motif batik yang sama. Model batiknya untukku dalam bentuk outer (bisa dipakai kerja/undangan) dan pasanganku baju batik tangan panjang. Pokoknya ajak pasanganmu untuk ikut membantu proses persiapan acara. Ini acara bersama, bukan pihak mana yang harus terlihat dominan. Untuk make up? Make up sendiri dongs dengan alat make up seadanya. Oh iya, aku pun tak perlu menyewa seorang photographer, kebetulan ada kamera dan seorang adik yang memiliki skill motret. Lebih menghemat budget hehe. Oh iya satu lagi, konsep lamaran aku dan pasangan ialah 3 S. Santai, Serius dan Sukses #eaaa. Mungkin bisa dijadikan referensi buat kamu dan pasangan :)


5. Lebih sabar dan tipiskan ego dari biasanya

Percaya ga menuju pernikahan akan banyak tantangan dan masalah yang tidak bisa diprediksi? Mereka datang dari beragam sisi. Saat seperti itu kamu dan pasangan harus lebih extra untuk bersabar. Tipiskan ego. Dan jangan sampai membuat suasana menjadi lebih tegang. Kalo pun ada beberapa hal usulan dari keluarga yang kamu kurang setuju, sampaikan dengan cara yang sopan dan baik ya. Attitude ini diperlukan. Jangan sampai sebelum acara, kamu sudah diomong tidak baik oleh keluarga sendiri. Ingat sebagaimana kamu dan pasangan mencoba untuk 'mandiri' dalam mempersiapkan pernikahan, pasti memerlukan bantuan keluarga juga. Jangan idealis tanpa kejelasan sehingga menutup mata pandangan/objektifitas dari yang lain.


6. Tujuan utama acara, bukan untuk pamer

Ini juga jadi bahasan aku dan pasangan. Secara personal, aku tidak suka untuk memamerkan secara live ke media sosial tentang acara yang sedang berlangsung. Aku lebih memilih menikmati moment persiapan, kumpul bersama keluarga dan seluruh proses acara lamaran tersebut. Biar aja nanti kalau pun posting pake hastag #latepost haha. Bercengkrama secara nyata, bukan dunia maya. Alhamdulillah pasanganku juga setuju. Kami bukan public figur yang sampai kehidupan pribadi ikut terekspos di media sosial. Ya meskipun banyak chat dari temen temen yang pengen lihat fotonya juga sih. Oh iya, acara kemarin benar benar private. Hanya dihadiri oleh keluarga saja. Tanpa rekan atau teman. Off the record. Zaman now, terasa sulit melakukan prosesi lamaran atau nikahan yang tidak biasa. Acara lamaran atau tunangan saja sudah seperti resepsi. Undang sana sini, pakai tenda, keluarga mengenakan baju seragam, make up dll. Sebenernya tidak ada masalah, seperti artis atau memang budgetnya ada. Tapi aku dan pasangan memilih untuk sederhana. Apakah diri ini terasa malu? Oh tentu saja tidak. Aku dan pasangan memiliki prinsip : sederhana dan semampunya. Naikin life style sih gampang, nuruninnya susah cyiinnn hehe.


7. Enjoy your day, one step closer 'ceunah'

Yang paling terakhir adalah enjoy. Nikmati setiap proses nya. Kadang banyak hal didunia ini yang tidak sesuai rencana. Ya namanya juga hidup. Usaha dalam prosesnya dan nikmati apapun hasilnya. Kamu dan pasangan akan jauh lebih kompak dari biasanya. Bangun terus chemistry, belajar lebih banyak untuk mendengar, mengerti dan pupuk terus rasa sayang ke pasangan #ciyeh

Nah itu dia yang bisa aku share dalam persiapan menuju lamaran atau tunangan versiku. Saking asiknya nulis udah sampai point 7 aja nih. Semoga bermanfaat ya. Yang mau komentar atau sharing cerita lamaran versimu, silakan di kolom komentar :)



Bogor, 19 Mei 2019

0 komentar:

Posting Komentar

Ditunggu kritik dan sarannya ya agan agan!

Total Tayangan Halaman

NungaNungseu. Diberdayakan oleh Blogger.