MEANING OF LIFE, JOURNEY, TRAVELLING AND HAPPINESS

Selasa, 13 September 2016

Sadar Penuh Hadir Utuh


Suka sama gambar diatas, kalimat nya selalu jadi #SelfReminder dalam melakukan sesuatu. Fokus!! Sebenernya apa sih indikator fokus? Atau biar fokus harus gimana sih? Nah tulisan ini sedikit menjawab berdasarkan perspektif ku. Judul di atas adalah salah satu buku favoritku karya Adjie Silarus. Dari beliau lah aku tau mindfulness dan ingin berkelanjutan melakukan meditasi atau yoga. Banyak orang yang gak paham maksud dari kalimat 'sadar penuh hadir utuh', mungkin mereka memang sudah 'hadir penuh' dalam setiap melakukan sesuatu. Kalau begitu sih syukur. Namun ada juga yang tidak paham dan terus melakukan sesuatu secara tidak sadar dan tidak 100% hadir disaat itu (fokus). Masih bingung?

Coba ku kasih contoh hasil pengamatan aku sehari hari. Yang lagi trend saat ini ialah Gadgetmania. Siapa yang tidak terkena virus smartphone? Gadget berhasil menghipnotis orang untuk masuk dalam dunia maya. Apa buruknya sih? Padahal kan bagus dong update teknologi dan tau informasi dengan cepat. Nah ini nih, buruknya ya tergantung situasi. Ketika lagi kumpul dengan teman-teman, ada salah satu orang sibuk dengan gadget nya. Senyum senyum sendiri. Dan sama sekali tidak peduli atau bahkan tidak menyadari bahwa dia sedang ada di dunia kenyataan dengan orang-orang yang ada di depan matanya. Secara tidak langsung, jiwa dan pikiran dia sedang ada di orang yang sedang chatingan sama dia. Kalau kata dosenku dulu gini 'menjauhkan yang dekat dan mendekatkan yang jauh'. Hal seperti ini terjadi sekali dua kali sih wajar, tapi kalo dijadikan kebiasaan hati hati guys, selain Lo bakal di anggep ga asik sama temen temen Lo gara gara meet up terus sibuk main gadget terus, hal kaya gini bisa buat Lo susah fokus dalam melakukan sesuatu (baik pekerjaan/apapun). Apa sih bahayanya? Lo jadi merasa bingung, cemas akan yang sedang Lo lakuin. Ga sadar dan ga hadir 100%. Alhasil hasil kerja nya ya gitu gitu aja. Ga ada peningkatan. Ga sesuai sama goal kamu di awal. Ah pokoknya jadi hati tak menentu kaya galau ingat mantan udah di pelaminan duluan #eeaaa :p


Makannya kalo setiap ada jadwal meet up sama temen kesayangan yang udah long tome no see, aku suka menyarankan untuk menaruh hp di tengah/atas meja. Biar selama meet up, ga ada yang sibuk main gadget sendiri. Dan kalau ada hal urgent menghubungi sesuatu ya harus izin ke kita kita dulu. Hal ini beneran efektif loh buat pertemuan menjadi lebih berkualitas. Quality over quntity dude!

Selain itu faktor yang paling krusial ialah FOKUS. Satu kata yang sedang aku pelajari. Susah susah gampang. Semua berawal dari pikiran (untuk mau fokus), lalu dilakukan setiap waktu sehingga dijadikan kebiasaan. Einstein pun pernah melakukan hal yang sama selama 10000 jam sampai akhirnya dia berhasil. Berarti semua itu terbukti. It's all about your mindset to focus with something. Bukan cuman dalam hal pekerjaan. Ketika sedang makan, fokus untuk makan. Rasakan manis/pedes makananmu. Cut pikiran yang kesana sini. Stop pikiran yang berkeliaran dan tidak ada hubungan nya dengan makan. Makan. Ya hanya makan. Stop main gadget sambil makan (ini susah hehe). Stop makan sambil kerja. Nikmati dan sadari saat itu bahwa kau sedang makan. Pikiran yang berkeliaran tanpa arah yang jelas apalagi pikiran negatif disebut 'monkey mind' (Kata Adjie Silarus, dan aku lagi lagi setuju) dan itu tuh ga berguna banget. Dan itu akan buat kamu makin susah untuk fokus.

Menurut buku yang sedang aku baca karya Robin Sharma berjudul "The Monk Who Sold His Ferrari" bahwa otak kita setiap hari nya berpikir 6000 pikiran. Entah kecemasan akan masa depan. Atau perasaan bersalah/menyesal di masa lalu. Sehingga sulit rasanya untuk hidup, sadar dan hadir secara utuh di kehidupan saat ini, disini. Dunia yang terus berkembang, teknologi yang semakin pesat, lingkungan dengan orang-orang yang sibuk (workaholic) bakalan ngaruh sama daya pikir dan daya rasa kamu. Hal kaya gini lama kelamaan bisa buat kamu jadi robot. Melakukan sesuatu itu itu saja, tanpa ada kesadaran didalamnya. Ah sedih :(

Ada cerita lucu, yang sedikit menajdi contoh peran medsos melebihi apapun demi untuk upload. Jadi ceritanya gini, ketika sedang jalan jalan ke suatu tempat wisata di Bandung. Aku pernah pergi sama teman saat weekend. Macet nya minta ampun. Ketika sampai, tempat itu penuh banget dan panas. Lalu aku mengusulkan untuk mencari tempat duduk yang sedikit adem untuk istirahat. Lalu dengan entengnya dia bilang seperti ini, dan ini bikin aku ketawa geli di dalem hati "bentar yah Nung, disini dulu aja sebentar. Gue lagi mau update path nih, kok location nya ga ketemu ya?" Dia bilang gitu dengan mata yang tetap menatap gadget nya. Tanpa menoleh. Tanpa menyadari ada orang orang di sekitar. Tanpa melirik aku yang sedang kepanasan. Tanpa melihat sekeliling akan alam yang sangat indah. Tanpa merasakan panas (mungkin). Yang penting update di media sosial. Lalu untuk apa kita bertamasya jika terus sibuk untuk update sana sini? Lalu Hayati pun lelah........

Sadar penuh hadir utuh saat kamu sedang pergi ke tempat wisata pun perlu kau terapkan kawan! Jangan sampai keindahan alam ciptaan sang Maha Kuasa kau abaikan hanya untuk pamer di medsos. Tarik napas dalam dalam lalu hempaskan, tapi jangan keinget hempasnya Syahrini yang 'hempas datang lagi, hempas datang lagi' hehehe

Buat kamu yang merasa akhir akhir ini susah fokus, cemas berlebih dan bingung tak berujung yuk kita sama sama coba untuk Sadar penuh hadir utuh 100% setiap melakukan sesuatu. Aku juga masih belajar. Dimulai dari hal kecil, seperti rutin selama 3 menit di pagi hari fokus untuk menyadari nafas (udara masuk, udara keluarga) tanpa 'monkey mind' tadi. Aku percaya, hal besar selalu dimulai dari hal kecil. Semoga hal kecil ini bisa bawa kita menuju hal besar kita masing masing. Aamiin.


-semoga menginspirasi-


Jakarta, 13 September 2016

Total Tayangan Halaman

NungaNungseu. Diberdayakan oleh Blogger.