MEANING OF LIFE, JOURNEY, TRAVELLING AND HAPPINESS

Minggu, 03 Juli 2016

Belajar dari Anak Kelas 2 SD

Namanya Asep Zainal. Kelas 2 SD. Jualan buff (masker) dari satu bis ke bis lain, bis yang berangkat dari Leuwi Panjang lalu dia turun di Pasir Koja (sebelum masuk tol). Mumpung sudah libur sekolah katanya. Cita-citanya ingin menjadi seorang TNI (meski dia gak tau singkatan TNI itu apa) karena TNI punya basoka yang banyak, basoka nya akan di pake untuk menembak maling katanya.

Setiap satu buff yang laku dia dapet untung 3rb. Ayahnya sudah meninggal, mamah nya lagi sakit typus. Tinggal di rumah sama ua dan bibinya. Puasa nya belum bolong dan dia bilang kalo dia belum beli baju lebaran. Anak ini juga bercerita sambil garuk-garuk kepala dan punggung katanya gatel "habis ngojay terus ada yang tajem tajem jadi gatel, itu loh binatang yang suka ada di rumah" maksud Asep adalah nyamuk. Lalu tak lupa dia menunjukkan sepasang sendal jepit kumel nya yang sudah mau putus.

Beberapa hari yang lalu ia piknik dengan teman teman sekolahnya, acara sekolah katanya yaitu berenang di karang setra (entah benar atau tidak, bulan puasa piknik berenang malam hari). Anak itu berbicara panjang lebar, raut mukanya penuh bahagia saat bercerita senangnya bermalam tidur di tenda sambil bakar ikan dengan teman temannya. Ikan hasil pancingan sama ua nya waktu itu. Dia bawa 20 ekor ikan. "Enak. Ikannya di tojos terus di pake uyah dan di bakar" sambil menunjukkan giginya yang kuning. Uyah adalah garam dalam bahasa sunda. Ditojos adalah ditusuk.

Anak ini bercerita panjang lebar dengan gaya khas anak anaknya. Jujur, apa adanya, gak di buat buat dan gak ingin terlihat keren atau pamer seperti berbincang dengan kebanyakan orang dewasa. Setelah berbincang cukup lama, si anak pun pamit turun duluan dengan sopan "turun duluan yah teh". Sambil senyum manis malu malu.

Selalu terinspirasi sama anak kecil. Merasa ikut bahagia saat dia bercerita hal hal yang menurutnya seru. Tanpa beban. Mata nya memancarkan kebahagiaan kecil di samping 'keras' nya hidup yang ia alami. Padahal jelas jelas dia sedang berjualan buff dan belum laku. Coba lihat kita yang sudah dewasa (saya lebih tepatnya) selalu berpikir keras dan khawatir berlebihan sampai lupa menikmati kebahagiaan kebahagiaan kecil saat ini, sekarang ini. Selalu merasa memiliki masalah terbesar di dunia ini, selalu merasa sengsara dan merasa Tuhan tidak adil. Pernah kah seorang anak seperti Asep itu merasa Tuhan tak adil? Pembelajaran hidup dari seorang anak kelas 2 SD. Mari kita sama sama introspeksi diri. Bersyukur dan selalu bersyukur.

Semoga Asep Zainal bisa mewujudkan cita cita nya menjadi seorang TNI dengan basoka yang banyak. Semoga mamahnya cepet sehat. Semangat yah Asep! Semangat juga untuk Asep Asep yang lain. Hidup memang kita tak bisa pilih ingin terlahir dimana dan dalam kondisi seperti apa. Tapi yakinlah, banyak hal yang bisa di syukuri. Meski baru kenal dan berbincang 10 menit, kau berhasil memberikan kesan terdalam bagiku.

Selamat mudik! Berkah Ramadhan! #SelfReminder

Di dalam bis saat perjalanan menuju Bogor. 3 Juli 2015.





0 komentar:

Posting Komentar

Ditunggu kritik dan sarannya ya agan agan!

Total Tayangan Halaman

NungaNungseu. Diberdayakan oleh Blogger.