Hidup adalah sebuah pilihan. Tidak ada yang benar, salah, menang dan kalah. Semuanya hanyalah perspektif, pandangan yang subjektif. Apa yang membedakan satu orang dengan orang yang lainnya? Perbedaan cuman satu yaitu sudut pandang. Saya sama sekali tidak bisa menyamakan sudut pandang saya dengan orang lain. Sukses menururt saya mungkin tidak sama dengan sukses menurut anda. Bahkan sudut pandang sang anak dan orangtua tidak sama. Mungkin ada hal yang lebih dekat dari itu yaitu persamaan frekuensi, tapi ini bukan berarti persamaan sudut pandang.
Ini malam kedua setelah saya tahu dan terus mencari tahu
tentang kebenaran bahwa Zayn Malik hengkang dari One Direction. Kalau kamu
sudah baca blog saya sebelumnya, disini saya akan nulis perspektif saya ats
kejadian ini.
Jujur saja, selama satu hari ini saya sama sekali tidak fokus. Saya ingin tidur tetapi saya sama sekali tidak ngantuk. Yang saya tidak habis pikir, kenapa Zayn Malik harus keluar? Kenapa hal yang menjadi inspirasi saya harus pergi? Kenapa awal saya berani bermimpi besar perlahan pergi seolaholah dia sudah tidak ingin kembali menjadi tourguide untuk segala perjalanan hidup saya kelak. Saya merasa ditinggal mendadak tanpa persiapan oleh sang Guru yang sudah memebrikan dampak besar dalam hidup saya.
Sedih? Sudah pasti. Saya berusaha menguatkan diri. Saya
berusaha memahami Zayn Malik dan mencoba berusaha memahami segala urusan
pribadinya mengapa dia mengambil keputusan seperti itu. Hidup ini pilihan
bukan? Dan setiap orang berhak memilih jalan hidupnya masing-masing yang
menurutnya jauh lebih baik. Lagi-lagi ini masalah sudut pandang.
Tapi, selain jadi fans yang baik dan pengagum sejati
alangkah baiknya kita berusaha menghargai dan menerima segala pilihan orang
lain. Saya sama sekali tidak bisa menuntut semua orag bahkan seisi dunia harus
menuruti segala keinginana saya, rasanya itu sudah sangat terlalu egois. Sama
halnya dengan hengkangnya Zayn Malik dari One Direction. Saya harus lapang dada
menerimanya dengan hati yang ikhlas dan senyuman manis. Masa iya saya harus
menghujat atas pilihan yang sudah dia ambil? Padahal dia sudah berjasa dalam
hidup saya.
Saya sama sekali tidak merasa menyesal pernah menjadi fans
nya, ketika saya sudah dewasa saya juga tidak akan menyesal pernah seharian
sedih memikirkan hal ini. Dalam hidup ini, tidak ada yang perlu kita sesali
bukan? Jika segala langkah dan pilihan yang kita ambil sesuai dengan keinginan
hati kita. Kita akan menjalani hari setap waktunya dengan perasaan bahagia.
Usia saya sudah 22 tahun tetapi saya masih suka boyband dan
bertingkah silly hanya karena masalah ini. Sebagian orang mungkin menganggap
saya alay atau labil. Tapi balik lagi, ini persoalan sudut pandang. Dan saya
mengambil banyak hikmah atas kejadian ini, saya bisa lebih memahami untuk
menerima segala keputusan orang lain tanpa mengkritik dan mengguruinya mana
yang lebih baik. Karena bagaimanapun saya tidak pernah berada di posisinya,
sehingga keputusan terbedar seseorang diambil berdasarkan pemikirannya sendiri
bukan orang lain.
Tarik napas...keluarkan...saya janji ini hari terakhir saya
bersedih karen Zayn Malik hengkang dari One Direction. Besok saya akn kembali
membawa keceriaan bagi lingkungan di sekitar saya. Saya sedang belajar melihat sudut pandang
yang positif dari segala permasalahan yang kebanyakan orang adalah hal buruk.
Tuhan selalu memebrikan hidayah dan hikmah atas segala persoalan yang ada di
muka bumi ini, permasalahannya apakah manusia sadar atau tidak?
Mungkin anda yang baca blog saya ini menganggap bahwa
tulisan saya dari a sampai z adalah kegalauan salah satu dari milyaran
directioners yang sedih karena Zayn Malik. Tapi jika anda memiliki sudut
pandang yang lain, anda bisa memahami maksud saya di tulisan ini mengarah
kemana.
Semoga bermanfaat!
Satu lagi untuk Zayn Malik dan One Direction, massive
thankyou for you! #ZaynMalikAlwaysInMyHeart sukses selalu untuk kalian! I will
always love you now and ever.
0 komentar:
Posting Komentar
Ditunggu kritik dan sarannya ya agan agan!