MEANING OF LIFE, JOURNEY, TRAVELLING AND HAPPINESS

Sabtu, 03 Juni 2017

Backpacker (ala Nunga) ke Karimunjawa

Bandara Ahmad Yani, 18 April 2017

Pesawat yang akan membawaku kembali ke Jakarta akhirnya berangkat  juga tepat pukul 19.00 WIB setelah sempat delay hampir 2 jam. Masih tidak habis pikir, apa yang terjadi selama 4 hari belakangan ini. Aku yang bercita-cita keliling Indonesia ini, tanpa ragu memutuskan mengambil cuti kerja selama 2 hari dan pergi melancong ke Karimunjawa dengan budget backpackeran. Ini pertamakali aku kesana. Tanpa pikir panjang, namun dengan persiapan yang cukup matang. Menurutku, backpakeran dan nekad liburan memiliki satu persamaan, yaitu sama-sama membutuhkan nyali yang besar. Nyali untuk siap kekurangan duit/rubah rencana melihat kondisi keuangan (backpacker) dan nyali untuk siap kesasar (nekad liburan) yang dimana pasti ada 'rasa' dan kejutan berbeda didalamnya :)

Bermodalkan jari yang berkelana di dunia maya untuk mengetahui pengalaman orang lain berlibur ke Karimunjawa, segala rencana diawal berjalan cukup mulus. Tidak main, liburan kali ini aku benar-benar menyiapakan semuanya sendiri dari awal sampai akhir. Tanpa agen travel ataupun mengikuti open trip. Dimulai pesen tiket kereta api, tiket pesawat, travel jemput di Semarang-Jepara, cari penginapan low budget di 3 tempat berbeda, tiket kapal penyebarangan Jepara-Karimunjawa dan sebaliknya, atur itinerary selama 5 hari 4 malam, sampai budgeting makan, logistik, transport dan biaya tak terduga. Entah mengapa ada rasa bahagia saat membuat itu (meskipun bisa saja liburannya tak jadi, bukan?). Meskipun pada awalnya sempat tergoda mengikuti open trip, melihat hasil perhitungan budget sendiri dan open trip tidak jauh beda. Tapi tetap berfokus pada pendirian diawal, ingin liburan dimana semua diatur serba sendiri. Untuk liburan kali ini, ada 3 hal yang ingin aku kejar yaitu Hening, Sunset dan Snorkeling Maka dengan segala petimbangan, Karimunjawa adalah destinasi yang tepat untuk mewujudkan 3 hal itu.







Hari Pertama : Jumat, 14 April 2017
"Petualangan Dimulai..."

Stasiun Pasar Senen cukup ramai. Kereta api merupakan transportasi awal yang akan membawaku memulai petualangan selama 4 hari kedepan. Dengan harga tiket Rp 188.000,- (untuk kelas ekonomi) kereta Jayabaya ini berangkat pukul 13.00 WIB dan tiba di Stasiun Semarang Poncol pukul 19.27 WIB. Ketika sampai stasiun poncol, Travel Kencana sudah siap menjemputku dan akan mengantarkanku ke Jepara, ke daerah Pantai Kartini, dekat Pelabuhan Kartini. Sebenarnya bisa saja ke Jepara menaiki bis, namun bis terakhir menuju Jepara ialah jam 6 sore. Maka aku pun memutuskan menggunakan mobil travel. Sekitar pukul 11 malam aku tiba di penginapan. Harga tiket travel kencana Semarang -Jepara adalah Rp 50.000,-/orang. Perjalanan hari itu cukup melelahkan. Ini Nomor telepon Travel Kencana Semarang di 081228964588 fast response menggunakan whatsapp






Hari Kedua : Sabtu, 15 April 2017
"Welcome Karimunjawa"

Homestay Kota Baru jadi penginapan paling favorit di kalangan backpaker. Dengan harga Rp 150.000/malam. Faslitas kasur, lemari TV dan kipas angin bisa didapatkan. Ada kamar mandi yang bersih diluar. Mushola. Kopi, teh dan air galon panas disiapkan di ruang tengah serta pemandangan rooftop nya yang bisa liat langsung lautan lepas. Konsep penginapan ini seperti rumah sendiri dengan tema klasik, seperti berada di Bali kental dengan motif catur hitam putih. 

Penjaga home stay yang bernama Mas Amin ini asik sekali diajak obrol. Ternyata dia cukup lama kerja di Karimunjawa dan menanyakan kemana saja aku akan pergi nantinya. Dia sudah hatam  betul disana, maka ini adalah rejeki untukku menanyakan banyak hal ke dia sampai referensi orang dan tempat disana. Dan ternyata dia mengenal orang yang memiliki homestay yang akan aku tinggali 2 malam selama di Karimunjawa, namanya Wisma Apung. Dari Mas Amin juga, aku disarankan menyewa motor ke Mba Diah yang merupakan anak perempuan dari Ibu Nurul sang pemilik homestay Wisma Apung itu. Ah senang :) Jika ingin bermalam di Homestay ini, silahkan menghubungi Mas Amin di 0813-2617-9699.





Selain harga nya yang murah, penginapan ini dikatakan laris diakarenakan jarak yang cukup dekat dari pelabuhan Kartini. Salah satu pelabuhan untuk menyebrang ke pelabuhan Karimunjawa. Setelah puas berjalan-jalan di sekitar pantai Kartini dan ocean park (ada gedung berbentuk kura-kura besar) aku pun check out dan siap menyebrang ke Karimunjawa menggunakan Kapal Expres Bahari.


#sekilasinfo

1. Kalau hendak berlibur ke Karimunjawa, hendaknya mengetahui jadwal keberangkatan kapal. 
Ada 2 kapal untuk menybarang dari Jepara-Karimunjawa. KMP Singinjay (milik pemerintah, 5 jam perjalanan harga tiket Rp 87.000,-/orang) dan Kapal Express Bahari 
(2 jam perjalanan harga tiket Rp 150.000-/orang dan untuk kelas VIP Rp 200.000,-).
Memiliki jadwal yang berbeda baik di hari dan jamnya.

2. Pembelian tiket kapal KMP Singinjay bisa dibeli langsung alias on the spot. Namun kapal Ekpress Bahari harus pesan sebelumnya dengan memastikan nama di tiket sesuai dengan nama di KTP.

3. Jangan panik ketika ada banyak orang yang akan menyebrang di pelabuhan. Dan jangan terburu-buru ingin masuk kedalam, santai saja tidak akan ketinggalan kapal jika memang datang tepat waktu.












Kapal Express Bahari cukup keren. Bukan seperti kapal yang aku naiki saat menyebrang ke Kepulauan Seribu hehe. Semua tertata rapih. Duduk berdasarkan nomor tiket. Ada AC+kipas angin, TV besar yang memutarkan film selama perjalanan, kamar mandi dan kantin yang berada di luar. Dan ini menjadi spot favorit aku. Aku bisa melihat lautan lepas sambil berpapasan dengan angin laut. Ada perasaan seperti "kaya gimana ya Karimunjawa? sebagus gambar di internet kah? ah ya Allah, aku benar-benar ada di atas kapal menuju Karimunjawa. One of my destinastion's wish list come true"

Jam 12 siang aku sampai. Kakiku benar-benar menginjakkan kaki di Karimunjawa. Di kepulauan yang berada di tengah laut. Ada 2 hal yang aku lihat. Yang pertama, air di pelabuhan ini sungguh jernih. Dari atas kapal, aku bisa melihat pasir putih didalamnya. Tanpa sampah apalagi limbah. Dan yang kedua, ialah panas. Pastikan membawa topi dan kacamata hitam. Berdasarkan rekomendasi Mas Amin sebelumnya, aku langsung menghubungi Mba Diah untuk meminjam motor selama satu hari dengan biaya Rp 75.000,-/hari. Murah kan? Bermodalkan kenalan dan referensi :p

Tak lama, 2 orang datang dengan 2 motor menjemput aku di pelabuhan Karimunjawa. Namanya Mas Wahyu dan Mas Rizki. Pelayanan yang gesit, aku tak perlu menunggu lama disana. Lalu mereka menawarkan untuk membawakan ransel yang aku bawa ke penginapan. Siapa yang mau menolak? Bisa pergi jalan-jalan tanpa tas ransel di punggung hehe. Lagi lagi ini rejeki anak shaleh, bukan? Melaju lah aku menggunakan motor untuk jalan jalan di kepulauan yang katanya maldives Indonesian ini. Ada yang aneh disini. Setiap motor yang terparkir di pinggir jalan dalam keadaan kunci masih menggantung. Tanpa ada orang/pemiliknya disana. Kalau di Jakarta, pasti motornya langsung diambil orang hehe. Katanya, disini aman. Tidak ada yang maling. Lagian kalau ada yang maling pasti ketahuan dan sulit untuk kabur di tengah kepulauan yang dikelilingi lautan ini. Benar juga sih.

Selama satu hari itu aku explore Karimunjawa melalui darat menggunakan motor. Bukit love sampai spot terbaik sunset yaitu Pantai Ujung Gelam aku datangi. Di Bukit Love aku bisa melihat indahanya lautan lepas dari atas bukit. Dan di Pantai Ujung Gelam, spot terbaik sunset yang pernah aku datangi. Jalanan sepi. Udara bersih. Pemandangan Indah. Ah, aku mendapatkan 'hening' dan juga 'sunset' terbaik disini. Terimakasih Karimunjawa, ini baru hari pertama aku disini. Besok bagaimana ya? Tidak sabar :))


















Setelah puas seharian, malamnya aku makan di Alun-Alun Karimunjawa. Bentuknya seperti lapangan bola. Semua yang berjualan makanan menjajakan makanannya mengelilingi lapangan tersebut. Dan pengunjung bisa menikmati makanannya di tengah lapangan dengan lesehan. Makanan favorit yang wajib dicoba ialah Pindang Serani. Harga satu porsi Rp 50.000,- Banyak yang berjualan makanan disini dari mulai seafood, sosis bakar sampai nasi goreng. Jangan heran, kamu pasti akan leih banyak menemui turis asing disini. Setelah kenyang, aku menghubungi Mas Wahyu untuk menjemputku di pelabuhan kecil. Karena Wisma Apung adalah penginapan yang terapung diatas air, maka untuk kesana diperlukan menaiki perahu sekitar 10 menit. Bagaimana ya rasanya tidur di tengah lautan? Rasakan sensasinya sendiri menginap disini *iklan* Pukul 20.30 WIB mereka datang menjemputku. Malam itu langit Karimunjawa sangat cerah dihiasi bintang yang bertaburan. Sangat banyak dan indah. Selama perjalanan diatas perahu menuju Wisma Apung, aku seperti dibawa menju pusaran bintang yang ada disana. Hening. Damai. Indah. Bahagia.


#sekilasinfo

Wisma Apung merupakan salah satu penginapan diatas air yang ada di Karimunjawa. Karena setelah merasakan tidur beralaskan pasir pantai (lalu setelahnya aku masuk angin), aku pun ingin tidur diatas air laut hehe meskipun tidak langsung air laut sih. Harga penginapannya Rp 300.000/malam dengan fasilitas kasur, kipas angin dan kamar mandi dalam.
(range harga penginapan Rp 200.000 - Rp 500.000,-)
Jangan kaget, semua fasilitas disana 'cukup sederhana'.  Disana juga ada penakaran ikan hiu jinak.
Kamu bisa berfoto disana tanpa dikenakan biaya.
Karena menggunakan genset, listrik baru menyala pukul 6 sore sampai 6 pagi. 
Pastikan charge handphone, power bank dan kamera ya!
Ini kontak Mba Diah Wisma Apung 0877-4657-3717 baik banget dan
pelayanannya top markotop :))


















Hari Ketiga : Minggu, 16 April 2017
"Salam Rindu Dari Ikan-Ikan"

Salah satu fasilitas dari Wisma Apung adalah disediakan sarapan. Lumayan cukup menghemat budget :p Dan menu sarapannya parasmanan. Dikira hanya disediakan roti ataupun nasi goreng saja, tapi teman nasinya ada 4-5 lauk. Sarapan seperti makan besar haha. Hari ini rencananya akan explore Karimunjawa menggunakan perahu berbarengan dengan pengunjung Wisma Apung lain asal Jogjakarta. Makin banyak yang join, makin murah (baca: prinsip backpacker).








Cukup dengan biaya Rp 180.000/orang sudah termasuk dengan snorkeling di 2 tempat, barbeque di tengah pulau, penyewaan alat snorkeling, tour guide dan kapal selama satu hari. Murah kan? Aku memulai perjalanan dengan kapal tepat pukul 09.00 WIB. Ada dua tempat yang ditawarkan, barat atau timur kepulauan Karimunjawa. Menurut sang tour guide, snorkeling ke arah timur lebih bersih. Menuju spot pertama snorkeling membutuhkan waktu sekitar 1,5 jam di atas kapal. Dan selama 1,5 jam ini aku disajikan pemandangan yang ciamik. Bagaimana menaiki perahu di tengah lautan yang di kelilingi bukit yang dipenuhi pepohonan. Sangat menyejukkan mata.

Meskipun biota laut nya tidak seindah Pahawang, Lampung namun keadaan dibawah cukup meluapkan rasa rindu kepada ikan-ikan cantik yang ada disana. Hal yang paling aku sukai saat snorkeling ialah bertemu dengan ikan-ikan cantik. Ada rasa bahagia disana ketika aku memberinya makan atau saat ikan-ikan mendekat dan mengenai tanganku. Geli tapi seneng. Ah, sangat membahagiakan meskipun aku snorkeling masih mengenakan pelampung :p 




















Bukan hanya keindahan bawah laut saja yang ada di Karimunjawa, aku terkesima dengan Pulau yang didatangi. Namanya Pulau Cilik. Pulau ini benar-benar cilik alias kecil. Hanya membutuhan waktu kurang dari 30 menit, aku sudah bisa mengelilinginya. Pasir putih dan air jernihnya menjadi perpaduan paling indah dan mencolok disana. Apalagi tidak banyak orang yang datang, maklum di tengah tengah lautan ini siapa juga yang mau tinggal? Tak berhenti hati ini berucap syukur atas keindahan yang Allah tawarkan di tempat ini. Banyak pepohonan sehingga memudahkan aku untuk memasang hammock sambil memandangi air laut yang bersih dan tenang. Dan ini menjadi point utama yang aku cari untuk berlibur. Refresh otak. Mengisi kembali energi dalam jiwa. Tempat yang sangat pas untuk 'rehat' ditengah rutinitas yang padat. Tempat untuk 'mengistirahatkan' pikiran sejenak. Dan tempat untuk 'jeda' dari roda kehidupan yang terus berputar.

Lagi-lagi surga indah ini berada di Indonesia. Selama 24 tahun saya tumbuh, besar dan makan dari tanah Indonesia. Rasa-rasanya tidak berlebihan jika hal ini makin membuat saya mencintai Indonesia. Umur yang Tuhan beri untuk saya, mungkin tidak akan cukup untuk menikmati setiap sudut keindahan Indonesia berikut dengan keanekaragaman budaya didalamnya. Dan hal tersebut yang membuat saya memiliki cita-cita untuk bisa keliling Indoensia :)















Sekitar pukul 16.00 WIB aku pun tiba kembali di Wisma Apung. Hari ini sangat melelahkan. Namun terbayar sudah, dengan pemandangan matahari terbenan tepat di belakang penginapan. Indah, indah dan sangat indah...



Hari Keempat : Senin, 17 April 2017
"Goodbye Karimunjawa :("

Masih lelah setelah kemaren seharian jelajah pulau. Maka hari ini akan dipakai malas-malasan di Wisama Apung sambil menunggu keberangakatan Kapal Ekspres Bahari jam 12.00 siang. Aku pun memasang hammock di depan kamar. Hari Senin ku bukan berada di depan laptop. Tapi ada disini, di tengah tengah kepulauan yang jauh dari Ibukota. Sambil memandang lautan yang tenang. Hembusan angin laut yang menyapa muka dengan hangat. Aroma air laut yang khas. Suara air laut yang menenangkan. Sesekali perahu nelayan lewat di depanku. Rasa-rasanya seluruh panca indra yang aku miliki menikmati setiap detik yang ada. Sambil mendengarkan lagu favorit, aku merasa hidup ini terlalu singkat jika aku lewatkan begitu saja. Dilewatkan tanpa benar-benar melakukan apa yang benar-benar diinginkan. Tak lama aku tertidur sebentar.

Aku pun siap-siap check out dan diantar Mas Wahyu sampai pelabuhan Karimunjawa. Setelah sempat berpamitan dengan Mba Diah, aku pun meminta izin untuk menyantumkan namanya serta nomor handphone nya di blog ini. Sesaat setelah sampai pelabuhan, tak lama Kapal Ekspres Bahari datang menjemputku. Ada rasa sedih di dalam hati, aku harus meninggalkan tempat ini. Tempat indah ini sangat jauh dari asalku. Tempat aku merasa tenang. Tempat aku belajar banyak hal. "Terimakasih Karimunjawa, kapan ya aku bisa kesini kembali?" batinku berkata demikian sesaaat kapal mulai melaju. 






Aku pun di jemput kembali oleh travel Kencana menuju Semarang. Sekitar pukul 19.00 WIB malam aku sampai di penginapan, Imam Bonjol Hostel namanya. Cukup terkenal di kalangan backpaker, tapi ya menurutku ini adalah penginapan paling mewah. Ada AC didalam kamar. Tidak seperti rumah, benar-benar hostel yang privat. Sangat pas dijadikan tampat untuk istirahat sebelum melanjutkan perjalanan kembali ke Jakarta keesokan malamnya. Penginapan disini dimulai dari harga Rp 175.000,-/malam. Setelah membersihka diri, wishlish selanjutnya ialah Simpang Lima. Aku pun ingin menikmati Simpang Lima Semarang di malam hari sambil makan nasi pecel. 

Berbeda dengan Karimunjawa, melihat Semarang ini seperti kembali ke Jakarta. Banyak gedung tinggi yang mengelilingi kawasan Simpang Lima. Lampu menerangi setiap jalanan yang ada. Suara klakson mobil. Kota nya bersih. Dan (cukup) panas padahal itu malam hari. Menjadi pengalam baru menikmati malam di Kota Semarang. Kota yang sebelumnya tidak pernah ada di wish-list ku, tapi cukup memberikan kesan terdalam. Untuk informasi Iman Bonjol Hostel bisa menghubungi di Nomor (024) 3562223 atau 0823-2624-9429.










Hari Kelima : Selasa, 18 April 2017
"(Last day) Thankyou Semarang! "

Aku menginap di kawasan Jalan Imam Bonjol. Untuk ke Lawang Sewu hanya membutuhkan waktu 10-15 menit dengan berjalan kaki. Sebelumnya berpikir bahwa gedung peninggalan Kereta Api ini menyeramkan, padahal tidak sama sekali. Disini aku belajar mengenai perkembangan kereta api dan sejarahnya di Indonesia. Biaya masuk Rp 20.000/orang namun jika kesana lebih baik menyewa tour guide karena sambil dijelaskan cerita dan sejarah yang ada di setiap sudut ruangannya. Jasa tour guide ialah Rp 50.000,-/kunjungan. Seru juga ya travelling sambil belajar sejarah. Terimakasih atas kesempatan yang Allah beri, next kemana ya? Sabang dulu? atau Labuan Bajo? Atau ke Timur Indonesia? :D











Setelah itu, di hari yang sama aku melanjutkan perjalanan mengunjungi Klenteng Sam Poo Kong. Klenteng yang bernuansa merah dan kuning ini adalah peninggalan dari Laksaman Cheng Ho. Spot buat fotonya bagus-bagus. Jangan lupa memakai topi dan kacamata hitamnya, karena disana sangat sedikit pohon. Harga tiket masuk terusan Rp 25.000,-/orang. Namun jika ada yang hendak beribadah, maka tidak perlu membayar tiket. Yang paling menarik dari Sam Poo Kong ialah Mie Kopyor yang berada didepannya. Makanan kaki lima ini memiliki rasa hotel bintang lima. Cukup dengan Rp 12.000,-/porsi kamu sudah bisa menikmati makanan khas Semarang yang sekarang sudah jarang ditemui. Setelah sempat membeli oleh-oleh khas Semarang yaitu Wingko Babad Cap Kereta Api. Maka itu pertanda perjalanan ini akan segera berakhir :(








Total budget yang aku keluarkan over all sekitar 2,3 juta tidak mencapai 2,5 juta. Sudah termasuk tiket pesawat, kereta api, makan, penginapan dan oleh-oleh (budget oleh-oleh sekitar Rp 150.000,- sampai Rp 200.000,-). Gak mahal kan? Karena ga perlu mengeluarkan uang banyak untuk melihat indahnya Indonesia. Itu sih ceritaku 5 hari 4 malam dengan low cost. Kalo ada yang mau tanya, bisa kontak aku ya! Siapa tau ada yang mau bekerjasama membuk agen travel dan menjadikan aku toir guide nya hehe. Atau sharing cost ke Raja Ampat, Labuan Bajo dan Toraja :)



#Tips Travelling Low Cost Ala Nunga


  1. Siapakan destinasi/tujuan dan cari informasi sebanyak-banyaknya
  2.  Siapkan dua sampai empat rencana berikut dengan budgetnya
  3. Pesan tiket berangkat dan pergi dari jauh-jauh hari (sesuai kan transpor yang digunakand dengan itinerary)
  4. Cari tampat penginapan murah tapi nyaman, lalu jangan lupa bayar DP 25-50%
  5. Siapkan list apa saja yang akan dibawa disesuaikan dengan itinerary yang telah dibuat sebelumnya
  6. Packing. Bawa seperlunya, tidak perlu membawa yang tidak akan terpakai
  7. Pisahkan uang untuk pelunanas penginapan, transport dan wisata serta uang makan
  8. Jika pergi dengan teman, kumpulkan uang dalam satu tempat sebelum memulai perjalanan,      sehingga untuk pengitungan biaya bisa lebih mudah
  9. Menulis setiap budget yang dikeluarkan untuk dibandingkan dengan buduget oerkiraan diawal
  10. Jangan lupa senyum bahagia dibawa saat kamu memulai petualanganmu. Having fun!


Menurutku travelling itu seperti aku menjalani hidup. Apalagi dengan konsep backpacker. Dimana semua di urus sendiri dari mulai yang pertama tujuan travelling (apa yang ingin di dapat setelah melakukan travelling) sama seperti "goals of you life". Yang kedua, menyiapkan rencana dan aku selalu menyiapkan lebih dari 2 rencana karena aku gak tau resiko yang akan dihadapi nanti seperti apa. Dalam hidup pun, rencana dan rencana cadangan memang diperlukan kan? Yang ketiga, budgeting biaya yang disesuaikan dengan 'kemampuan' isi dompet sama seperti menginginkan sesuatu dalam hidup yang dilihat dari kapasitas aku seperti apa. Yang keempat, siap ambil keputusan dengan cepat ketika situasi tidak sesuai dengan rencana/harapan baik saat melakukan perjalanan atau dalam kehidupan sendiri. Dan yang terakhir and most important is ENJOY! Meskipun anak backpackeran selalu terpacu dengan list, apalagi list biaya akan tetapi menikmati travelling itu sendiri adalah kewajiban. Jangan sampai ketika hari menyenangkan itu datang, eh malah sibuk mempersiapkan untuk besok kemana dengan pikiran jauh ke depan. Hal ini sama seperti menjalani hidup, bukan? Rasanya lelah jika hari ini dihabiskan untuk memikirkan esok hari, dan esok hari dipakai untuk memikirkan keesokan harinya. Lelah bukan?

Oleh sebab itu, aku sangat menyukai konsep travelling backpacker. Ada rasa bangga ketika berhasil menyusun rencana apalagi yang berakhir dengan moment manis dan cerita untuk anak cucu kelak. Dan hal yang tidak manis sekalipun tetap disyukuri karena bisa dijadikan pembelajaran untuk kemudian hari :) Bukankah hidup ini ada beragam rasa? Manis, pahit, bahagia, kecewa adalah saling berkaitan?




Semoga menginspirasi!

Di tulis di hari Sabtu, 3 Juni 2017
Hari ini adalah hari Ramdhan ke-8, aku begadang menulis ini sampai jam 4 dini hari. Maklum sedang berhalangan puasa. Menulis ini sambil ditemani lagu Kodaline - High Hopes dan Coldplay - Charlie Brown :)

Total Tayangan Halaman

NungaNungseu. Diberdayakan oleh Blogger.