MEANING OF LIFE, JOURNEY, TRAVELLING AND HAPPINESS

Senin, 25 Februari 2019

Self Love vs Love Him/Her

To take care of yourself is to love, to love is to create more beauty in the world. Let’s allow self love to blossom as we welcome the new…
sumber : pinterest


Kalo disuruh memilih, lebih pilih self love atau mencintai dia?


"Mencintai dia lah, dapetinnya aja sulit banget. Kalo self love mah insyaallah everytime bisa"



"Mencintai diri sendiri dong, karena udah pasti ga akan disakiti atau dikhianati 
kaya mencintai si dia"



"Mencintai dia lah, aku dedikasikan hidup aku untuk memberi cinta kepada sesama. 
Cinta untuk diri sendiri? Gampang, orang lain dulu, diri ini belakangan aja"


"Mencintai diri sendiri dong, gimana mau cinta yang lain kalo cinta ke diri aja belum bisa"


Kira kira itu sih hasil survey lewat instagram story. Banyaknya sih pilih self love ampe 70%. Nah menurut kamu, yang mana dulu nih yang mesti kita pilih?

Jadi, selain aku sedang fokus menyebarkan konten #selflove di media sosial ya dipikir pikir self love lebih penting deh sebelum kita pilih mencintai si dia. Gimana kita bisa tulus mencintai orang lain kalo diri ini aja gak kita cintai dulu? Gimana kita mau memberi hati ke yang lain kalo hati didalam diri aja diacuhkan begitu saja, gak di apa apain? Gimana mau tau cara mencintai yang lain, cara mencintai diri sendiri aja masih bingung? Gimana mau bahagia-in orang lain, lah wong diri ini aja ga merasa bahagia? Gimana orang lain mau nyaman sama kita, kalo kita aja gak mencoba nyaman sama diri sendiri? Dan pertanyaan gimana lain nya.

Kok kayaknya egois ya? Ya kadang hidup perlu lah dikit dikit egois hehe. Bukan, bukan. Self love bukan berarti egois, tapi cara kamu untuk membalas kesetiaan seorang 'partner' dalam menjalani hidup yang indah nan penuh kejutan dari kita bayi sampai hari ini. Melewati beragam fase, beragam rasa dan beragam makna. Yang tidak akan lari kemanapun, yang akan selalu muncul dalam situasi apapun. Yang akan terus temenan tanpa ada kata meninggalkan dan ditinggalkan. Siapa kah gerangan? Ya diri sendiri.

Apaan sih maksudnya diri sendiri? Gausah disebut itu mah, diri sendiri kan masih bisa di bilang satu bagian. Kenapa dijadikan objek yang berbeda sih? Nah betul, karena diri ini bagian dari satu bagian (nah loh pusing ga wkwkwk) penting banget untuk kita perhatikan. Bahkan untuk hal yang sangat sederhana sekalipun. Perhatiin deh, untuk setiap ajakan apapun pasti dahulukan diri sendiri dulu. Misal, tulisan di kursi pesawat "selamatkan diri sendiri dulu baru orang lain" atau "mulai dari diri sendiri dulu baru orang lain" iya kan?

Hmm masih bingung? Langsung aja deh contoh self love itu ngapain? Bilang 'love me' sebelum bobo secara rutin? Memuji diri sendiri sambil ngaca dan merasa sombong? Haha bukan, bukan itu maksudku. 

Ada banyak contoh dari self love, misal me time. Memberikan waktu yang dipunya untuk kesenangan diri sendiri kaya nyalon, shopping, makan sesuatu yang disuka, travelling dan lain sebagainya. Atau mudahnya ialah merasa berterimakasih pada diri sendiri. Berterimakasih sudah mau diajak bekerja keras untuk achieve segala mimpi. Berterimakasih sudah mau diajak kesana kesini dalam kondisi badan yang kurang fit. Berterimakasih sudah sama sama melewati hari yang cukup panjang dan melelahkan. Dan berterimakasih dalam bentuk apapun.

Selain berterimakasih, berani berkata tidak dan gak memaksakan apapun yang diri ini gabisa juga bagian dari self love. Jangan merasa gak enak akhirnya jadi mengorbakan perasaan, ngedumel dan jadinya makan hati sendiri. Melakukan sesuatu yang diri ini suka tanpa paksaan dan tuntutan dari netizen, itu juga aksi dari self love loh. 

Kalo dari sisi cowok mungkin self love dengan main game. Lakuin hobi yang buat seneng, misal motret atau main musik eh tapi bukan ngerokok ya hehe. Beli sesuatu yang mahal sebagai apresiasi diri juga contoh nyata dari self love loh. Dan adaaaaaaaa banyak hal lainnya yang bisa diterapkan dasar dasar self love nya. Intinya ialah doing something that make you happy. If you happy with your self, it will be easy to make other happy too :)

Eh sama satu lagi, kalo kita aja merasa bahagia sama diri sendiri dengan cara self love ya si dia juga akan ngerasain hal yang sama. Ingat, rasa itu menular kaya berbuat baik. Once kamu happy with your self, saat itu juga (tanpa kamu sadari) kamu udah share a little bit happiness to others. Ga percaya? Coba deh buktiin!

Jadinya setelah self love, what next? Benefitnya apa buat hidup seteleh mencoba mencintai diri sendiri? Hidup akan terasa mudah, santai dan nikmat.  Gak akan merasa sendiri lagi. Punya power dari dalam diri untuk melewati hari. Bahkan hari berat sekalipun. Dan habis self love, akan lebih mudah untuk love him/her karena udah tau cara caranya hehe. Mau coba?

Nah, kalo habis baca ini dan ada pertanyaan yang sama "pilih mana, self love atau love him/her?" kamu akan jawab apa? Share dong di komentar :*


Semoga menginspirasi :)


Jakarta, 25 Februari 2019


Read More

Sabtu, 02 Februari 2019

Melawan Dunia

Hasil gambar untuk melawan dunia RAN
foto : google



Haruskah kita berubah demi cinta
Agar mereka mau menerima
Ketidakbiasaan yang terjalin
Antara kita berdua

Haruskah ku memendam semua rasa
Haruskan ku memenjarakan asa
Hanya karena cinta kita
Tak seperti apa yang mereka mengerti
Mungkin berat tapi ku tau

Apa yang kita jalani
Sulit mereka pahami
Namun kuyakin ada jalan 
Untuk kita bersama
Asalkan kita berani 
Mencinta sepenuh hati
Meski seakan aku dan kamu 
Melawan dunia

Lalu kenapa bila memang kita berbeda?
Bukan berarti harapan tak akan ada?
Hanya karena cinta kita
Tak seperti apa yang mereka mengerti
Mungkin berat tapi ku tau

Apa yang kita jalani
Sulit mereka pahami
Namun kuyakin ada jalan
Untuk kita bersama
Asalkan kita berani 
Mencinta sepenuh hati
Meski seakan aku dan kamu 
Melawan dunia

Kita tak akan terpisahkan
Apapun yang menghadapi
Selama cinta di hati
Masih menjadi alasan kita bersatu


Melawan dunia. Iya melawan dari persepsi orang orang tentang hidup kita. Melawan dari penghakiman orang orang atas pilihan yang diambil di hidup kita. Melawan dari perbincangan orang orang tentang apa yang sedang terjadi di hidup kita. Melawan apapun yang kontra di hidup kita. Apapun yang kita lakukan, semua akan telihat salah atau kurang benar dan bahkan tidak benar di mata orang lain. 

Tidak masalah. Jangan ambil pusing. Seperti kata lirik lagu diatas "apa yang kita jalani, sulit mereka pahami". It will takes time if we try to explain what is really happen in our life. Kita hanya punya waktu dan kapasitas terbatas. Iya terbatas. Fokus kepada orang orang terdekat yang menerima dan mencintai kita sepenuh hati.

Haruskah berubah agar mereka mau menerima?

Tidak. Tidak perlu kita berubah hanya ingin 'diterima' orang lain. Orang yang benar benar tulus, akan menerima kita apa adanya. Tanpa tuntutan. Tanpa paksaan.

Haruskah kita memendam semua rasa dan memenjarakan asa? 


Tidak. Rasa ada untuk diekspresikan. Jangan memendam rasa yang ada hanya karena orang lain. Apalagi menghilangkan asa atau harapan karena pandangan orang lain. Bebaskan. Lepaskan. Kita semua sama, sama dihadapan Tuhan.

Hanya karena tidak biasa seperti orang orang diluar sana tidak boleh punya harapan?

Orang orang yang ada diluar sana dengan kebiasaannya bukan berarti itu benar. Dan yang kita lakukan diluar kebiasaan orang orang itu bukan berarti salah. Jadi jangan takut jadi beda dan merasa salah. Salah benar itu relatif. Yang paling penting adalah jangan lelah untuk berbuat baik.

Semua itu akan terasa mudah jika kita BERANI. Iya, berani mengabaikan itu. Berani tidak mendengarkan. Berani fokus pada apa yang dijadikan tujuan. Fokus membahagiakan orang orang terdekat yang kita sayang. Tidak perlu bersusah payah mengorbankan banyak hal untuk membahagiakan semua orang, karena itu tidak akan terwujud. Kita gabisa membahagiakan semua orang. Jangan lupa bahagia pada diri sendiri terlebih dahulu baru bisa membahagiakan orang lain. Dan lagi, jangan coba coba hidup diatas ekspetasi orang lain, berat. Biar Dilan aja.

Dan yang paling terpenting selain berani ialah melakukan semuanya SEPENUH HATI. Iya, sepenuh hati didalam hati terdalam. Sepenuh hati dalam melakukan. Sepenuh hati dalam mencintai.

Mereka diluar sana tidak tau apa yang sebenarnya terjadi. Mereka diluar sana tidak tau apa yang kita rasakan. Mereka diluar sana tidak tau apa yang menjadi pertimbangan oleh kita dalam memutuskan sesuatu di hidup kita. Mereka diluar sana pasti akan sulit mengerti apa yang benar benar sedang kita alami. Mereka dan mereka yang tidak akan ada habisnya untuk mencela, mengomentari bahkan menjadi hakim duniawi.

Ya lirik lagu ini memang terinspirasi dari sepasang suami istri lalu mempunya anak yang memiliki kelainan dari lahir. "Berbeda" dari kebanyakan pasangan diluar sana yang bisa hidup bahagia setelah memiliki seorang anak.

Namun setelah mendengar (kembali) hari ini, melawan dunia ini bisa ditujukan dalam beberapa kondisi. Misal, hubungan yang tidak direstui keluarga. Hubungan anak dan orangtua. Keterbatasan dalam fisik atau materi. Memilki mental illness tersembunyi. Menjalankan peran seorang Ibu dengan keterbatasan bla bla bla. Menjalankan peran seorang kepala keluarga dengan tuntutan yang besar. Mereka dan mereka hanya ingin melihat dan peduli terhadap hasil. Proses sakit, perjuangan bahkan air mata sama sekali tidak ingin dibahas.

Aku percaya, setiap orang memiliki jalan hidupnya masing masing. Masalah di jenis dan level yang berbeda. Dan di era digitalisasi yang terus berkembang tiada habisnya ini, netizen yang ada serasa tau segalanya apa yang sedang terjadi di hidup kita. Menghakimi. Mengomentari tanpa merasa  berdosa.

Tidak semua hal di hidup ini bisa kita mengerti dengan logika. Apalagi memaksa orang lain untuk ikut juga mengerti tentang masalah di hidup kita. Jadi buat kamu yang sedang merasa "sulit", percaya deh bahwa selalu ada jalan untuk keluar. Berani. Menggunakan hati. Mencintai sepenuh hati. Dan kita bisa melawan dunia. Melawan "kebiasaan" yang dianggap normal dan rutin sehingga dianggap paling benar oleh orang orang yang merasa lebih tau tentang hidup kita.

Semangat yang sedang berjuang. Mari kita sama sama belajar, menerima dan menghadapi. Semoga menginspirasi!


Jakarta,
02 Februari 2019

Read More

Total Tayangan Halaman

NungaNungseu. Diberdayakan oleh Blogger.