MEANING OF LIFE, JOURNEY, TRAVELLING AND HAPPINESS

Minggu, 07 April 2024

What I Gain & Lost Since Became A Mam?


"what do you think you gain and lost since you became a mother? haha"

Saat sedang bercakap ria dengan teman di kantor lama, tiba-tiba temenku nanya itu. Ya ku jawab sejujur-jujurnya betapa lelahnya jadi Ibu... Beberapa hari berlalu eh ternyata pertanyaan itu terus terngiang-ngiang di kepala sampai akhirnya tulisan ini dibuat.

Banyak hal yang belum aku sadari dan keluarkan sebenernya apa aja sih yang berubah dan bertambah semenjak aku menjadi seorang Ibu? Sampai Kala usia hampir 2,5 tahun aku (masih saja) terus observasi dan belajar apa aja sih yang buatku agak kesulitan being a mother. Rasanya peran dan aktivitas berubah 100% semenjak Kala lahir dan makin merasa 'sepi' menginjak Kala usia 2 tahun. Mungkin awal awal pas new born maish euforia punya anak pertama banyak yg bantu dan bla bla bla. Tapi melakukan aktifitas yang sama setiap hari (mandiin anak, nyuapin anak dan teman temannya) cukup membuatku jenuh. Belum lagi hadapi anak tantrum. Ternyata aku tidak sesabar dan sekuat ini hadapi anak toddler.

Sempet merasa kurang, sedih dan kadang banyak gagalnya kelola emosi yang baik saat anak sedang bertingkah. Kok orang orang atau gaya parenting di media sosial yang ajarin gentle parenting bisa ya tetep tenang saat anak tantrum? Kok aku gak bisa? Aku salah apa? Aku kurang apa? Pertanyaan ini terus ada di pikiran yang akhirnya bikin cape dan frustasi sendiri. Kalo bukan aku yang gagal jadi Ibu, apa memang anak ku yang super aktif? apa dia normal? apa perlu diajak ke dokter pertumbuhan dan perkembangan anak? pertanyaan pertanyaan itu yang bikin jadi cape sendiri.

"what do you think you gain and lost since you became a mother?"

Balik lagi ke pertanyaan diatas, rasanya banyak lost nya ya semenjak aku jadi Ibu. Aku gak perlu jawaban kaya "jadi ibu tuh ya balasannya surga. Liat anak senyum tuh semua lelah jadi hilang. Bersyukur punya anak, yang lain susah banget punya anak" dan respon yang kontradiktif atas apa yang sedang aku rasakan. Saat hati dan pikiran udah ke reset, respon seperti itu sangat membantu ya. Tapi akupun perlu memvalidasi segala emosi yang sedang dirasakan : cape, sedih, frustasi, kecewa, lelah, kesel dan marah. Lalu menerima semua emosi tersebut sambil peluk diri sendiri dan bilang "it's okay Nunga, kamu sudah berusaha dan berjuang sampai hari ini. Besok kita coba lagi ya, pelan pelan aja. Gak usah jadi Ibu yang sempurna, Kala ga butuh itu. Jadi Ibu yang selalu bahagia dan nikmati setiap prosesnya. Gak apa apa rehat sejenak, jauh sebentar dari anak, itu bukan berarti kamu jadi Ibu yang jahat"

sedih banget ngetiknya hahahahahaha

Sekarang aku bener bener bisa mengerti dan memahami pilihan Ibu lainnya yang memilih jadi working mom atau cukup punya anak satu. Setiap orang punya problem dan caranya sendiri saat hadapi masalah. Apa aku yang terobsesi untuk jadi Ibu yang baik ya? Saking excited akan peran baru dan belajar banyak hal, jadi lupa kasih cinta ke diri sendiri sekedar mengobati luka yang makin hari makin menganga. Kukira dengan memastikan suami dan anak cukup, itu juga cukup untukku. Ternyata engga. Pada satu titik apa yang ada didalam diri berontak dan protes bahwa diri ini juga butuh perhatian, butuh kasih sayang bahkan pelukan. Cukupkan diri dulu, baru orang lain?

"what do you think you gain and lost since you became a mother?"

Apapun yang didapatkan dan (mungkin banyaknya) yang hilang setelah jadi Ibu semoga bisa buat diri ini bahagia setiap harinya, terutama dengan diri sendiri. Bahagia dengan diri sendiri tanpa perlu bantuan dari orang lain. Bisa atasi segala emosi negatif dengan baik-baik saja (tanpa melampiaskan ke anak). Itu udah sebuah pencapaian besar. Tak perlu liat cara prenting orang lain alias media sosial yang kayaknya ya full hapinnes ever after :)

By teh way, baca blog ini sambil dengerin lagu Sleeping Through My Finger :)

Baca quote dulu boleh nih :


Peluk jauh buat para Ibu yang sedang merasakan hal yang sama!!


Cilacap, 7 April 2024

Read More

Total Tayangan Halaman

NungaNungseu. Diberdayakan oleh Blogger.