MEANING OF LIFE, JOURNEY, TRAVELLING AND HAPPINESS

Senin, 09 Mei 2016

Sawarna, Sederhana Namun Mempesona!

 

Ketika angin laut menyapa lembut di wajah, deburan ombak yang bikin tenang di jiwa atau udara yang dihirup tidak seperti biasa karena ada sedikit kadar garam disana. Langit yang biru, laut yang bersih dan putihnya pasir selalu menjadi perpaduan yang manis. Sederhana namun mempesona. Semua ber-harmoni menjadi satu. Berujung pada satu kata, syukur! Aku tidak habis pikir, hal apa yang berhasil memberhentikanku untuk tidak jatuh cinta dengannya. Ah pantai, tetap selalu menggodaku untuk datang kesana, lagi dan lagi. 

Kali ini pantai yang aku datangi bernama SAWARNA. Surga tersembunyi di ujung selatan Banten yang berbatasan langsung dengan Sukabumi. Katanya, pantai ini pertama kali ditemukan oleh orang bule yang suka ber-selancar. Tidak heran, ombak disana cukup besar. Lalu pada tahun 2013 ditetapkan sebagai objek wisata. Masih cukup baru, pantai ini disebut sebagai destinasi wajib buat kamu yang pengen mengasingkan diri dari hiruk pikuk kota. Butuh perjuangan dalam perjalanan menuju sana, tapi hasilnya worth it dan tidak mengecewakan. Kira-kira 7-8 jam waktu perjalanan ditempuh dari Bogor menggunakan mobil. Di sepanjang perjalanan, kamu akan disuguhkan pemandangan laut yang cantik dari atas bukit. Kamu bisa datang dari Sukabumi atau langsung ke arah selatan Banten. Sawarna ini merupakan nama desa yang terletak di Kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak, Banten. Jangan harap ada kendaraan umum menuju sana, swalayan pun jaraknya cukup jauh dan hanya terdapat dua.

Sederhana namun mempesona! Kalimat yang menggambarkan Sawarna. Belum ada home stay mewah, hotel bintang lima atau restoran mahal disana. Pasokan listrik pun masih harus didukung oleh jenset. Namun jangan khawatir, rumah warga bisa dijadikan pilihan. Ada pula, penyewaan rumah atau losmen yang harganya cukup ramah di kantong. Saranku, jika ingin ke Sawarna ada baiknya menginap satu malam. Mengingat akses dan jarak yang cukup jauh nan panjang. Kalau mau pesan makanan tidak bisa mendadak, karena perlu persiapan apalagi jarak ke Pasar cukup jauh. Kesederhanaan ini yang membuat Sawarna mempesona, menurutku.

Untuk yang bawa kendaraan pribadi, disana di sediakan lapangan yang cukup luas untuk parkir. Harga parkirnya Rp 25.000,- Kamu tidak bisa memarkirkan mobil tepat di depan home stay, karena kamu harus melewati jembatan yang panjangnya 20-30 meter dan hanya bisa dilalui satu motor. Cukup menegangkan, mengetahui jembatan ini masih cukup tradisional tanpa beton. Atau, kamu bisa memilih naik ojek menuju tempat wisata yang kamu ingin. Ada banyak destinasi disana, dan yang paling terkenal di Sawarna ialah Pantai Tanjung Layar dengan dua batu besar sebagai ikon-nya. Harga ojek di bandrol Rp 10.000,- per orang. Cukup murah kan?

Pantai indah nan cantik ini sangat disayangkan jika dihabiskan untuk main gadget, upload foto atau check in path. Setiap ke pantai atau travelling ke suatu tempat, aku selalu memberikan waktu sendiri untuk ber-kontemplasi sambil ber-mesraan dengan alam. Rasanya luar biasa! Setelah itu, kebiasaanku selanjutnya yaitu mendengarkan lagu favorit yang santai tanpa galau pake headset sambil ditemani secangkir kopi. Kali ini, lagu Payung Teduh - Cerita Tentang Gunung dan Laut ada di playlist.

Aku berharap, Sawarna tetap sederhanan dengan apa adanya disana. Namun yang aku takutkan, makin banyak orang berwisata kesana dan makin banyak pula sampah yang ditinggalkan. Semoga saja tidak. Selamat ber-kontemplasi di Sawarna yang sederhanan, namun mempesona :)


Pantai Pasir Putih


 Lagi belajar potret, fokus!


Tebak, sunrise atau sunset? :)

Pantai Tanjung Layar, paling hits di Sawarna


Destinasi cantik di Sawarna


Recommend buat nge-camp disana

0 komentar:

Posting Komentar

Ditunggu kritik dan sarannya ya agan agan!

Total Tayangan Halaman

NungaNungseu. Diberdayakan oleh Blogger.