MEANING OF LIFE, JOURNEY, TRAVELLING AND HAPPINESS

Minggu, 24 April 2016

'Menerima' Juga se-KEREN Memberi



Memberi dan menerima. Kamu lebih suka yang mana? Ada yang  bilang lebih banyak memberi itu lebih baik. Aku setuju. Tapi perlu dibahas lebih dalam lagi arti menerima dan memberi dalam bentuk seperti apa. Aku lebih suka seimbang. Makin kesini makin menyadari bahwa hidup benar-benar keseimbangan dan harmonisasi. Kali ini, aku mau bahas kata MENERIMA. Siaaaap? :)

MENERIMA. Awalnya aku setuju sama statement diatas kalo memberi banyak lebih baik daripada menerima banyak. Lalu sedikit aku modifikasi pernyataan tersebut, bahwa memberi bukan berarti tidak mau menerima. Memberi dan menerima bukan melulu tentang materi. Contoh menerima non materi seperti menerima masukan dari orang lain, menerima feedback, menerima seseorang dan yang paling penting adalah menerima keadaan. Ini nih yang mau aku bahas terlebih dahulu.

Setiap orang pasti punya keinginan, harapan dan juga rencana masing-masing. Namun tak jarang, hal hal tersebut tidak terjadi sesuai dengan keinginan. Menerima keadaan yang gak sesuai sama harapan. Disaat itulah IKHLAS dan SABAR adalah satu paket solusi yang jitu ditambah kalimat 'Allah sudah merencanakan yang lebih baik' atau 'semua akan indah pada waktunya'. Ternyata MENERIMA itu ga semudah memberi bro! Perlu kelapangan hati untuk menerima keadaan atau kondisi yang gak kita pengen.

Versi menerima yang lain, yaitu menerima feedback atau masukan dari orang. Ga mudah bagi semua orang untuk mau dengan sepenuh hati 'menerima' kritik dan saran dari orang lain. Terdengar sebuah kalimat 'lo baru kenal gue beberapa hari aja udah men-judge gue segala macem' pake emosi tinggi. Kalimat tersebut menunjukkan bahwa dia tidak atau belum siap menerima masukan/feedback dari orang lain. Padahal mungkin saran dari mereka bisa buat kita lebih baik. Ini bukti lagi, kalo MENERIMA itu ga gampang sist!

Satu lagi, hal yang menguatkan jika MENERIMA bukan perkara mudah. Menerima kalo ternyata orang lain lebih baik dari kita. Dalam bentuk cerita apapun, entah percintaan, persaingan, kecantikan, keberuntungan dll. Ini terasa begitu sulit kawan. Lalu mulai lah men-judge orang lain seenak jidat, melakukan segala bentuk pembenaran dan akhirnya membanding-bandingkan yang satu dengan yang lain. Aku pernah mengalami ini. Dan akhirnya aku sangat sadar, hal tersebut sama sekali tidak memberikan keberuntungan. Dan terlihat sebagai orang yang angkuh nan sombong. Naudzubillah......

Menerima ilmu pengetahuan yang baru. Ada orang yang terlalu sibuk memberikan ceramah, wawasan dan ilmu pengetahuan kepada orang lain, namun belum siap MENERIMA ilmu baru untuk dirinya sendiri. Teringat satu kalimat, makin kamu belajar banyak hal makin kamu merasa kamu tidak tau apa-apa. Menerima sesuatu atau hal baru dalam hidup juga tidak gampang kaka!

Dari empat perumpaman diatas, aku menarik kesimpulan bahwa menerima tidak mudah. Selintas, memberi jauh lebih sulit, jauh lebih hebat dan jauh lebih keren daripada menerima. Padahal kalo dilihat lebih dalam, menerima juga gak kalah sulit, hebat dan kerennya. Menerima diri apa adanya, tanpa perlu berusaha agar seperti orang lain demi mendapatkan sebuah pengakuan.

Di postingan sebelumnya, aku rajin menulis tentang mimpi. Maka hari ini, aku refleksi diri. Tapi bukan berarti aku berhenti bermimpi. Mimpi, cita-cita dan harapan merupakan gairah dalam menjalani hidup. Namun perlu disiapkan juga seperangkat sabar dan ikhlas didalamnya. Temenku bilang kalo hidup ini seperti air mengalir. Maka jika hal yang kita inginkan belum terlaksana, ya sabar! Stop berasumsi negatif apalagi tentang diri sendiri. Tidak perlu menyalahkan keadaan apalagi marah atau menuntut Tuhan tidak adil. Atau asumsi asumsi yang buat kepala makin pusing. Semua akan indah pada waktunya. Kalimat menyebalkan ini ada benarnya juga :) Dan kalo pun, apa yang kita inginkan belum terlaksana, oh mungkin waktunya belum tepat. Simple ya? Kadang yang simple tidak sesimple itu. Mari kita sama sama belajar. Bukan paling banyak memberi yang paling hebat, tapi yang mau juga 'menerima' dengan lapang dia jauh lebih hebat.


Baiklah mari kita tutup dengan satu quote 
"Bukan KESABARAN jika masih mempunyai BATAS, 
dan bukan KEIKHLASAN jika masih merasa sakit''



Semoga menginspirasi!

0 komentar:

Posting Komentar

Ditunggu kritik dan sarannya ya agan agan!

Total Tayangan Halaman

NungaNungseu. Diberdayakan oleh Blogger.