MEANING OF LIFE, JOURNEY, TRAVELLING AND HAPPINESS

Kamis, 30 Januari 2020

Kehidupan (setelah) Menikah Part 2 : Ekspetasi Setelah Menikah

source : google


Namanya juga manusia ya sukanya buat ekspetasi tanpa persetujuan. Seenaknya aja berkhayal lalu membangun ekspetasi yang gak masuk akal. Ngebayangin aja udah happy banget, apalagi nanti pas ngejalanin nya? Hahaha zaman itu...saat itu...


Sekarang jadi belajar bahwa ekspetasi itu bisa membunuh! Sssttt sadis banget ya? Tapi emang iya sekejam itu. Makin tinggi ekspetasi, makin tinggi juga kemungkinan kecewa kedepannya. So, daripada ujungnya terjebak kekecewaan karena ekspetasi yang dibangun sendiri pas diawal, lebih baik kontrol ekepetasi dulu. Gimana caranya? Selain kontrol perasaan dan harapan, selalu cari tau segala kemungkinan yang akan terjadi dan siapin mental untuk itu. Tapi jangan berlebih ya, jadinya ga hidup di saat sekarang karena ketakutan akan resiko kedepannya.


Nah kali ini aku bakalan bahas 5 ekspetasi setelah menikah. Berdasarkan pengalaman dan 'rasa' yang dirasa selama menjalani rumah tangga ini. Yang berencana getting married di tahun 2020 pas banget untuk dibaca. Seengaknya bisa kontrol ekspetasi ya sist/bro hehe



1. Menikah bukan solusi dari masalah hidup kamu

Baca baik baik ya! Masalah tidak akan selesai setelah kamu nikah. Masalah akan terus datang meski kamu sangat berupaya keras menghindari itu. Mau single, setelah menikah, jadi seorang Ibu, pekerja di perusahaan pastinya masalah akan selalu ada. Masalah itu semacam bagian dari hidup itu sendiri. Kalo berharap ga ada masalah, tandanya ga ada kehidupan. Jadi please banget yang berharap masalah akan selesai setelah menikah itu sangat tidak mungkin terjadi. Rasanya ga adil masalah pribadi yang kamu punya sebelumnya, dan berharap sang pasangan bisa menyelesaikan itu. Pasangan kamu juga punya masalah sendiri. Dan ketika kamu berharap masalah selesai setelah menikah, rasanya nih seperti kamu lari dari masalah lewat pernikahan. Lari dari masalah bukan berarti menyelesaikan masalah. Gamau dong ya pernikahan yang suci dan khidmat itu jadi ternoda? #haseeekkk



2. Bisa bersama 24/7 adalah mitos

MITOS banget jika kamu berharap 24 jam sehari bisa miliki waktu pasangan kamu setelah menikah. Emang kamu siapa atur atur hidup manusia? Dia juga punya hati, perasaan dan hidupnya sendiri sebelum menikah. Kalo ada yang berhasil mendapatkan 24/7 waktu pasangan, percaya ga percaya ini akan jadi bom waktu di kemudian hari. Jangan batasi dunia pasangan kamu sebelumnya seperti hobi main game, motret, kongkow sama temen temen, dan lain sebagainya yang menunjang skill atau proses "me time" seseorang. Kamu punya gamau kan ya dilarang, dikekang sama pasangan? Padahal yang akan kamu lakukan untuk upgrade skill loh. Selengkapnya tentang ini bisa baca tulisan ini aku sebelumnya di Relationship Goals : Duniaku dan Dunia Tanpa Aku



3. Gak banyak yang berubah. Hanya menambah 1 peran saja

"Pokoknya setelah menikah aku bertekad akan jadi full time istri idaman, istri terbaik, istri solehah. I will do my best!" haha ambisius banget ya? Dan ketika kamu sibuk sama pemikiran itu (meski ada niat yang baik dan mulia) ya berujung kecewa. Apalagi jalo dilakukan tidak sesuai porsi dan kondisi. Perlu diingat, bahwasanya kamu sendiri memiliki peran menjadi diri kamu sendiri sebelum menikah. Misal : Nunga yang bawel, suka ikut kegiatan sosial, suka hang out sama temen temen, suka nulis, suka dateng ke konser dll. Atau sebagai anak kepada orangtua, sebagai kaka untuk adik bahkan sebagai manusia di dunia/lingkungan sosial. Kamu tetap punya dunia dan punya hak untuk mencapau mimpi mimpi besar kamu sendiri. Jangan terlena dan menaruh kebahagiaan kamu sama orang lain termasuk si pasangan (suami/istri). Karena kebahagiaan tanggung jawab masing masing. 



4. Setelah menikah makin romantis? Tergantung orangnya

Romantis itu tergantung orangnya. Bukan perubahan status pada seseorang. Kalo pada dasarnya dia romantis ya bakalan tetep romantis. Tapi kalo pada dasarnya dia cuek, ya gabisa di paksa romantis. Hal yang paling membahagiakan di dunia ini ialah menjadi diri sendiri dan merasa di cintai :)))) Dan please gausah pamer kemesraan di medsos kalo kalean sudah halal. Pake acara pelukan di atas kasur, pegangan, senderan mesra segala. Itu biar dibuat private aja. Tujuan pernikahan bukan hanya biar halal lalu pamer di medsos dan berkembang biak. Bukan. Ada yang lebih dalam dari itu. Hahaha gue julid banget ga sih? Ini dalam pandangan aku ya gaes jangan kesinggung yang suka pamer foto mesra di medsos hehe.



5. Siapin mental untuk ditanya "kapan" 

Netizen yang maha baik akan terus bertanya untuk membuatmu merasa kalah, salah, tertekan, tidak berguna dan menyesal. Seperti pertanyaan basa basi umum "udah isi belum?" Entah sudah berapa puluh kali denger pertanyaan itu dateng pas di awal awal pernikahan. Dari orangtua, keluarga, sahabat dan lain lain. Well punya anak/keturunan/hamil adalah kehendak Allah SWT dan wanita bahkan manusia gabisa untuk kontrol itu. Jadi pertanyaan basa basi dengan niat yang baik untuk peduli, jadi ternoda jika kamu lagi sensitif atau baper. Ya kalo belum dikasih kepercayaan isi juga ya mau gimana? Ikhtiar. Berdoa. Sabar. Dan tenang, kamu ga sendiri :))


Nah itu dia 5 hal ekspetasi setelah menikah. Yang ternyata ga sesuai dengan kenyataan. Ada yang merasakannya juga? Share di kolom komentar yaaaa :) Btw ini berdasarkan experience dan 'rasa' yang aku rasain sendiri. Ditambah sharing sama beberepa temen yang sudah menikah juga. Bisa sama dan mungkin banget berbeda. 


Semoga menginspirasi!

Jakarta, 30 Januari 2020





Read More

Rabu, 29 Januari 2020

Kehidupan (setelah) Menikah Part 1 : Berperan Sebagai Istri

Mr and Mrs Husband and Wife Couples Shirts - Matching Couples
source : pinterest


Gimana ya rasanya setelah menikah? Menjalani peran baru sebagai istri? Pertanyaan itu muncul dari diri sendiri. Iseng aja gitu nanya ke temen yang baru married. Ada perbedaan ga? Lebih seru nan excited ga? Terus se-asik pas masih pacaran atau gimana? Lebih romantis ga? Dan lain lainnya. Biasanya aku nanya ke temen atau sodara yang deket ya dan posisinya aku belum menikah. Semacam ada rasa atau sensasi membayangkan kehidupan setelah menikah itu gimana ya? hehe

And here we go! Aku mau sharing kehidupan setelah menikah terutama peran sebagai istri. Dan lumayan amazing lah, di luar bayangan aku sebelumnya. Padahal sebelumnya udah kepo banyak nanya ke orang orang tapi emang sih pas ngerasain langsung mah bedaaaaaaaaaa.


1. Gak bisa egois dan menang sendiri lagi

Yap betul. Setelah menikah (hmm sebenernya pas masih menjalin hubungan sih) rasa egois untuk mementingkan diri sendiri perlahan terkikis. Karena kan kita bikin komitmen sama orang lain, yang dimana orang tersebut juga punya rasa dan jalan pemikirannya sendiri. Jadi belajar banyak diskusi untuk setiap ambil keputusan. Apalagi peran istri sebagai ekor dan suami adalah Imam. Masih belajar untuk meredam ingin menang sendiri, gak mau kalah kalo debat dan teman temannya. Dalam suatu hubungan/organisasi/kelompok hanya butuh 1 kepala/pemimpin. Kebayang dong kalo ada 2 kepala gimana? Jadi belajar legowo meski tetep ada diskusi terlebih dahulu dan penjelasan lainnya sebelum memutuskan sesuatu. Inget ya, meski istri ambil peran sebagai ekor tapi harus jadi smart woman juga :)


2. Bangun lebih pagi

Bukan hanya dalam pengambilan keputusan, perubahan dalam menjalani peran istri bisa juga ke aktivitas sehari hari. Misal : Sebagai istri harus bangun lebih pagi dari suaminya, untuk menyiapkan sarapan/bekal sampai beresin rumah. Yang biasanya pas masih single habis solat subuh tidur lagi, sekarang udah pasti ga bisaaaaaa. Kecuali weekend hahaha. Apalagi pas kamu kerja, hmm pagi adalah waktu paling hectic. Harus dandan juga, masakin juga, beberes rumah juga hehe seru lah. Apalagi kalo nanti ada anak ya? Ga kebayang hehe.


3. Mendadak punya keahlian lain

Percaya gak percaya setelah nikah keahlian yang ada didalam diri mendadak muncul. Ya seiring berjalannya waktu dan situasi kondisi yang terjadi setiap hari. Keahlian memasak (cookpad dan resep Ibu selalu jadi andalan), keahlian membereskan rumah (literaly rumah ya bukan kamar kosan  pas waktu single wkwkwk), keahlian memijat ketika suami lelah pulang kerja, keahlian manage uang rumah tangga, keahlian berhitung dan keahlian lainnya yang menunjang peran istri di rumah tangga :p


4. Lebih banyak diskusi

Ini yang paling seru menurutku. Ya karena pada dasarnya aku anak extrovert ya hahaha :D salah stau alasan akhirnya aku memutuskan untuk menikah dalam hidup ini adalah aku punya partner seumur hidup. Partner alias temen ngobrol, temen jahil, temen menertawakan hidup, temen galau, temen yang semangatin untuk mencapai mimpi yang kayaknya ga mungkin dll nya. Makannya ngobrol jadi hal yang paling aku suka sebelum bobo sama suami. Semacam pillow talk, dari obrolan ringan sampai diskusi tentang perihal rumah tangga. Setelah menikah, ada beberapa hal yang perlu kita diskusikan sebelum ambil keputusan. Dan sesi pillow talk dijadikan bounding hal apa saja yang perlu di diskusikan atau engga. Semacam mengkategorikan sesuatu dan menyamakan pandangan. Kalo emang pandangannya beda, kita cari titik tengah nya.


5. Punya bayi besar  

Ini secara pribadi ya, setelah menikah bapak suami jadi lebih manja dari sebelumnya. Sebagai istri, mengurus suami dari A sampai Z cukup menyenangkan. Serasa memiliki bayi besar. Ya latihan dulu yak sebelum dikasih rejeki keturunan sama Allah SWT hehe. Mengurus dari mulai pakaian dalam, baju, kaos kaki, bekal, isi didalem tas dan lain lainnya. Belum lagi kalo dia minta tolong sesuatu. Pas di awal pasti aku ngedumel tuh, elah ambil sendiri juga bisa. Eh lupa kalo ternyata sekarang dia udah jadi suami hehehe. Ya semoga apa yang sudah dilakukan menjadi ladang pahala. Bakti istri kepada suami #cihuy. Yang kebelet nikah, awas baper hehe


Nah itu dia 5 hal yang berbeda setelah menjalani kehidupan rumah tangga. Ya masih seumur jagung sih, masih 5 bulan tapi cukup seru untuk dijalani. Masih gak percaya, seseorang kaya aku bisa jadi istri dan ngurus suami hehe. Nah itu dia 5 hal yang berbeda dari pas single dan jadi istri. Apakah ada yang merasakan juga? Sharing di kolom komentar ya.


Semoga menginspirasi!

Jakartam 29 Januari 2020



Read More

Rabu, 15 Januari 2020

Kenapa Kamu Wajib Nonton Film NKCTHI? Ini Dia 4 Alasannya.




Image result for nkcthi
sumber : google


Halo semuanya! Mengawali tahun 2020, kamu sudah nonton film apa saja? Visinema yang kemarin buat film keluarga cemara sekarang mengeluarkan film keluarga terbaru : Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini yang sudah bisa kamu tonton mulai tanggal 2 Januari 2020 kemarin. Nah katanya sih film ini dijadikan film keluarga terbaik untuk mengawali tahun. Tenang ini bukan spoiler kok seriusan hehe.

Kenapa sih kamu wajib banget buat nonton ini? Simak 5 alasan menarik dibawah ini yaa. Eits ini bukan spoiler kok, tenang saja J

1.       Cerita Keluarga
Siapa yang percaya kalo pendidikan dasar dimulai dari keluarga? Jika kamu setuju, kamu harus nonton film ini. Dengan tag line #SetiapKeluargaPunyaRahasia menyajikan film dengan intriks dan masalah keluarga yang mungkin saja terjadi pada siapapun. Meski terlihat sempurna dan bahagia, nyatanya masing masing keluarga menyimpan masalah nya masing masing yang tidak terlihat. Dan masing masing anggota keluarga memiliki emosi yang beragam berdasarkan peristiwa di masa lalu, tekanan dan lain sebagainya.

2.       Akting Pemain Bikin Baper
Salah stau penilain film bagus selalin jalan ceritanya ialah acting dari para pemainnya. Dan ini terbukti dari film NKCTHI. Meski ada beberapa pemain baru, namun penjiwaan dan kharisma antar masing masing anggota keluarga tidak diragukan lagi. Semua bermain seakan akan sudah kenal lama menjadi keluarga, tau satu sama lain dan yang paling penting dapet banget perannya. Semacam menjiwai dari masing masing peran dengan karakter dan emosi yang berbeda. Penasaran? Coba tonton dulu trailer nya hehe.

3.       Diangkat dari Buku
Marchella EP adalah penulis dari buku booming NKTCHI. Sebelum buku ini booming, Instagram @nkcthi sempat viral dikarenakan kata katanya yang sesuai dengan keadaan dari masing masing manusia. Nah bagi kamu yang sudah membaca bukunya, dan pengen tau kalo dijadikan film gimana? Mungkin saatnya kamu nonton film ini. Atau jika kamu sudah baca bukunya dan tidak ada alur/plot cerita, kamu harus nonton film ini untuk menjawab penasaran yang ada di kepala.

4.       Film dengan semua target penonton
Target pasar selalu jadi poin penting dalam suatu bisnis/produk. Segmen pasarnya untuk siapa? Apakah tua, muda, anak anak dan lain lain. Tapi kalimat diatas dibantahkan dengan film NKCTHI ini. Film ini punya sudut pandang beragam seolah olah menjadi tokoh utama atau ikut ambil bagian 'rasa' dalam film ini. Film keluarga ini cocok ditonton oleh semua kalangan. Baik calon pasangan yang akan menikah, calon orangtua, seorang bapak, seorang Ibu, kaka pertama yang akan menikah, pacar dari anak pertama, anak kedua bahkan si bungsu. Angga D. Sasongko mengemas film ini dimana siapapun yang nonton akan merasakan hal yang sama dalam sebuah keluarga. Menimbulkan rasa empati akan setiap acting pemainnya sampai meninggalkan kesan terdalam dalam film ini. Unch banget deh pokoknya :*

Nah itu dia 4 alasan kenapa kamu wajib nonton film NKCHI. Kalo kamu ada alasan lain, boleh tulis di kolom komentar yaaa. Ayo segera ke bioskop, pas weekdays aja biar harga tiketnya murah nan terjangkau hehe



Semoga menginspirasi!
Jakarta, 06 Januari 2020

Read More

Selasa, 31 Desember 2019

6 Pertanyaan di tahun 2019


"Tahun 2019 sudah akan berakhir" ujarku.

"Jadi apa resolusi mu tahun 2020? jangan bilang meneruskan resolusi tahun 2019 yang belum tercapai ya. Itu konyol"

"Hmm sepertinya aku tidak akan memiliki resolusi untuk tahun 2020 nanti, aku masih trauma untuk menetapkan rencana. Tahun 2019 banyak yang tidak sesuai rencana" jawabku pelan.

Obrolan hari itu membuatku terus bertanya tentang apa yang sebenarnya terjadi selama satu tahun belakang ini. Bukan, bukan persoalan yang sudah terjadi akan tetapi cara pandang aku terhadap sesuatu. Memaknai rasa baru dan menikmatinya tidak semudah apa kata orang.

Baiklah, aku rangkum dalam 6 pertanyaan yang asik dibahas menuju akhir tahun atau sebagai pemicu semangat di awal tahun. Apa sajakah itu? Sebelumnya sempet survei lewat instagram story bertanya ke teman teman. Coba rangkum, mungkin apa yang sedang kita rasakan pun orang lain sedang bahkan sudah merasakannya. Kamu engga sendiri yang merasanya sendiri. Penasaran apa saja? mungkin bisa jadi bahan refleksi. Baca sampai selesai yaaa!!

1. Apa yang kamu rasa di tahun 2019?
Nano nano. Mood swing cepet banget. Roller coaster. Naik turun. Atau bahkan bertemu banyak rasa baru yang muncul. Terlalu banyak menyakiti hati demi kebahagiaan orang lain, ah itu berat.

2. Apa pencapain kamu selama tahun 2019?
Bisa membeli sesuatu pake uang sendiri. Kista ku sudah mulai mengecil. Punya buku sendiri. Menikah tanpa WO dengan konsep sendiri. Menjadi seorang pembicara dalam acara untuk pertama kalinya. Berani keluar dari zona nyaman, meskipun keputusan yang sudah diambil tidak sesuai rencana setelahnya, but it's okay aku udah challenge diri sendiri. Ditawari ke perusahaan baru tanpa orang dalam disana.

3. Apa pelajaran yang didapat tahun 2019?
Gak semua rencana berjalan sesuai keinginan. Sudah ambil keputusan A, pengen balik lagi ke B, belajar bijak untuk ambil keputusan. Menerima apapun itu yang sudah jadi keputusan. Dimanapun dan peran apapun masalah selalu ada. Omongan atau pandangan orang lain tidak ada habisnya. Buat rencana sampai matang.

4. Apa yang kamu syukuri di tahun 2019?
Bertemu kamu. Bisa lebih menghargai diri sendiri dari sebelumnya. Sehat. Masih hidup. Bisa baik baik saja setelah melewati badai dan banyaknya tekanan. Menikah. Menjadi suami. Menjadi istri.

5. Apa yang ingin kamu katakan pada diri sendiri selama melewati tahun 2019?
Terimakasih sudah membersamai dari naik turunnya kehidupan. Ganbate!! Semangat!! besok lebih baik lagi ya. Jangan lupa solat 5 waktu. 

6. Apa harapan di tahun 2020?
Bisa lebih mencintai diri sendiri. Selalu minta pertolongan Allah SWT jika ada masalah. Explore skil yang ada. Jaga kesehatan. Let's be amazing. Lebih menerima segala rasa/realita yang ada didepan mata.

Nah itu dia 6 pertanyaan yang bisa dijadikan refleksi atau bahan kontemplasi. Sharing dengan sahabat, keluarga atau pasangan sehidup semata. 

Aku pun melontarkan 6 pertanyaan itu ke pasangan. Berbicara mendalam layaknya seorang sahabat. Mengeluarkan segala unek unek yang ada. Dan menghargai apa yang sudah dilakukan selama ini. Merasa hebat dan bangga, bahwa kita bisa melewati semua dalam keadaan baik baik saja.

Kamu mungkin mau coba? :)

Terimakasih 2019 sudah memberikan banyak pelajaran dan hal hal tak terduga didalamnya. Selamat datang 2020, keep amazing!

Semoga bermanfaat!

31 Desember 2019
ditulis di dalam KRL Jakarta-Bogor dalam rangka perjalanan untuk menikmati malam pergantian tahun dengan keluarga.
Read More

Kamis, 12 Desember 2019

Don't Quit Your Daydream!

Daydreaming Quotes
Sumber : pinterest


Aku yang masih sibuk berjuang melawan diri.
Aku yang sedang terseok seok memaknai arti kata penerimaan.
Dan aku yang masih belajar merepson bentuk ujian dari-Nya.

Apa kabar dengan mu?

Hai Ekspetasi!

(awal) Diawal kau hadir seolah seperti amunisi, membakar apa yang ada untuk terus melangkah maju kedepan. Untuk terus mengejar mimpi dan tidak peduli apa kata orang.

(akhir) Namun sekarang kau hadir menawarkan rasa kecewa. Seperti ada jarum yang menusuk hati. Rasanya sakit sekali. Kau selalu berhasil membua diri bingung, tidak habis pikir apa yang salah sampai menyalahkan diri berlebihan. 

Apakah sebenarnya kamu bermuka dua?

Hai Egois!

Bagaimana denganmu? 

Selalu aku ingin melepaskan mu tiap kali umurku bertambah satu tahun. Namun sepertinya kau masih terlalu nyaman bermain denganku. Kehadiranmu kadang membuat semua masalah menjadi lebih keruh. Tapi aku tidak menyalahkanku. Ini salahku yang masih egois untuk melepasmu.

Hai Bengong!

Kalau kamu bagaimana perasaannya? Selalu disalahkan jika di kelas kau hadir saat guru matematika sedang menjelaskan didepan kelas. Makin dewasa, rasanya aku makin menyukaimu. Bengong, tidak melakukan apa apa sangat menyenangkan.

Sampai hari ini aku belum menemukan jawaban dari banyak pertanyaan. Namun satu yang sudah aku sadari, semua yang terjadi, benturan antara realita vs ekspetasi, beragam rasa yang hadir semua hanya berujung pada kalimat : "tugas manusia hanya menjalani, sisanya biar Allah yang atasi"


Sebuah pemikiran dari dalam kamar tidur.
Baru selesai masak, lalu menunggu suami pulang kerja.

Jakarta, 12 Desember 2019


Read More

Total Tayangan Halaman

NungaNungseu. Diberdayakan oleh Blogger.