MEANING OF LIFE, JOURNEY, TRAVELLING AND HAPPINESS

Selasa, 14 Maret 2017

Senja dan Harapan

foto : koleksi pribadi

"Tegar, ku kan mencoba melewatinya. 
Lepas, lepaskan semua yang sudah berlalu
Tapi, tanpa dirimu tak mungkin
Ku terus berlari tanpa kaki...."

Lagu baru dari GAC yang merupakan original soundtrack Cek Toko Sebelah berhasil memikat perhatianku. Lagi lagi GAC membuat karya melalui lirik liriknya yang manis, bermakna dan selalu ada harapan didalamnya. Bukan hanya sebuah musik, akan tetapi lirik lagu nya yang menginspirasi. Berjalan tanpa kaki, bukan objeknya kamu / dia / manusia. Tapi bagiku objeknya adalah sebuah harapan. Harapan untuk menjalani hidup kedepannya.

Masa lalu. Setiap orang memiliki masa lalu nya sendiri. Baik yang menyenangkan hati. Menyakitkan hati. Mengecewakan. Menjadikan trauma atau hanya dikenang sebagai kenangan. Semua memiliki warna yang berbeda tapi berada pada waktu yang sama, yaitu di masa lalu. Masa lalu memang tidak bisa di rubah apa lagi 'dipaksa' untuk dihilangkan. Seberapa sering kamu terjebak dengan perasaan masa lalu? Seberapa keras usaha yang dilakukan untuk bisa melupakan masa lalu? Semua itu akan merasa sulit, jika kita tidak berdamai dengan nya. Berdamai dengan semua rasa. Rasa amarah. Dendam. Kecewa. Terluka. Trauma. Atau dengan semua rasa yang ada di masa lalu yang masih terus membayangi.

Harapan adalah satu satunya obat paling mujarab untuk mengobati masa lalu. Harapan bisa dikatakan sebagai satu satunya amunisi yang berhasil membuat hidup lebih bergairah. Dan harapan akan selalu ada setiap harinya, selama kita percaya. Seperti kata Stephen Hawkingdimana ada kehidupan disana ada sebuah harapan.

Senja. Senja selalu dianggap sebagai penutup hari. Pemisah antara siang dan malam. Pembeda antara gelap dan terang. Penghujung hari tapi bukan yang paling ujung. Senja menawarkan kecantikan langit dengan beragam warna yang hanya sesaat. Seolah-olah langit menawarkan hiburan untuk kita yang berada dibawah, untuk berhenti sejenak dari segala rutinitas pekerjaan / aktifitas seharian. Senja seperti obat pelupa untuk sejenak melupakan masa lalu / rasa sakit pada hari itu. Senja seperti obat penenang yang memberikan kita harapan dan mengurangi rasa khawatir berlebih terhadap hari esok.

Selamat menikmati senja yang hanya datang sesaat ini. Lepaskan segala masa lalu yang menjeratmu. Hiduplah dengan harapan baru yang ada didepanmu. Kenangan. Amarah. Dendam. Kecewa. Tersenyum lah dan berdamai dengannya! Waktu yang terus berjalan, jangan pernah berhenti untuk berharap. Karena hidup tanpa sebuah harapan, bagaikan 'berlari tanpa kaki'. Hidup ini mengajarkan kita untuk : Berharap. Mengejar. Bertahan. Menerima. Melepas.


Bandung, 12 Maret 2017


Bandung, 12 Maret 2017 


Bandung, 12 Maret 2017


Bandung, 12 Maret 2017


Bandung, 12 Maret 2017


Jakarta, 13 Maret 2017


Jakarta, 13 Maret 2017


Jakarta, 13 Maret 2017




Iseng edit video dengan soundtrack "Berjalan Tanpa Kaki" by GAC


Semoga menginspirasi, salam senja dari aku! :)



Read More

Senin, 27 Februari 2017

Sabtu Bersama Buku Berkaki

                            
foto : koleksi pribadi 


WHEN A BOOKS WALKS, A DREAM WORKS

Sabtu, 25 Februari 2017


Bermula dari obrolan random saya dengan teman teman kantor. Lalu tiba-tiba membahas tentang aktifitas sosial, lalu berujung lah pada nama suatu komunitas buku berkaki. Saya tau komunitas ini dari temen nya temen kantor. Singkat cerita dimulai Sabtu pagi itu saya pergi ke TKP di daerah Jalan Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan (dekat plaza festival) naik gojek. Bukan Jakarta kalau tidak macet dan panas, dan si bapak gojek bawa motornya ngebut but but but. Alhasil 45 menit saya sampai di tujuan dari Srengseng, Jakarta Barat ke Kuningan, Jakarta Selatan. Jam 11.30 sudah di depan TK SAAJA (Sekolah Alternatif Anak Jalanan). Cengo. Sendirian. Bingung. Ini pertama kali nya saya datang di acara Buku Berkaki. Tidak ada yang dikenal seorang pun sebelumnya di komunitas ini. Tidak tau juga letak tempatnya dimana (maklum belum hafal betul daerah Jakarta) dan itu tidak jadi halangan untuk tidak ikut bergabung apa yang kamu ingin, iya kan? Dan bagiku, hal ini adalah moment yang paling menarik selama pergi ke tempat/komunitas baru seorang diri. Rasanya seperti nekad ke Pare tahun lalu seorang diri,




Penampakan TK SAAJA Param

Bentuk sekolahnya sangat kecil (maklum ini sekolah gratis untuk anak jalanan). Hanya ada 1 kelas. Taman bermain yang mini. Dan dibelakangnya terdapat lahan kosong dibawah pohon-pohon besar. Disanalah Buku Berkaki melakukan acara. Tanah kosong itu dilapisi terpal, sehingga perlu melepaskan sepatu/sendal untuk masuk kedalam 'area'. Acara dimulai dengan senam bersama. Disana terdapat 25-30 anak yang usianya sekitar 3-6 tahun. Saya beserta krucil (sebutan untuk relawan Buku Berkaki) berdiri di sekeliling anak-anak dan mengikuti gerakan intruktur yang ada di depan. Awalnya sempet bingung harus gimana, tapi ketika melihat anak anak dengan senyum manis dan antusias nya saya pun ikut mengalir dalam suasana.




Lalu ada sesi membaca buku dongeng yang dibagi dalam beberapa kelompok. MC menyuruh para krucil untuk membantu dan menemani anak anak membacakan buku cerita bergambar. Secara random saya ambil buku yang berjudul "Fabel Anak Shaleh" dan mengajak mereka untuk ikut membaca bersama sambil duduk melingkar. Siapa sangka ada 8 anak saat itu yang ingin membaca buku bersama saya. Mereka semua antusias mendengarkan saya membacakan cerita dan juga berebut ingin menjawab pertanyaan. Ada juga yang menarik perhatian dengan cara duduk di pangkuan saya atau ada yang terus bercerita sana sini tentang binatang. Padahal sebelumnya saya tidak di briefing harus seperti apa dan gimana tekhnis nya, saya melakukan apa yang hati saya suruh saat itu. Ternyata jika segala sesuatu dilakukan dengan 'hati' semua terasa mengalir dan menyenangkan :)








Enak banget tidur tiduran ya, hehe jadi pengen peluk semuanya deh :*

Setelah membaca buku bersama, dilanjutkan dengan memberikan edukasi tentang makanan sehat dan tidak sehat. Setiap kelompok diberikan amplop yang isinya terdapat 20 potongan kertas yang bergambar makanan (dalam bentuk lucu) seperti permen, coklat, burger, wortel, apel, sayur, biskuit dan lain sebagainya. Mereka disuruh mengelompokkan mana makanan sehat dan tidak sehat. Semua berebut ingin menempelkan kertas bergambar makanan tersebut ke 2 kertas kosong yang sudah disediakan sebelumnya. Semua aktif dan menebak apa nama makanan yang ada pada gambar tersebut. Setelah selesai bermain, masing masing anak mendapatkan 1 buah apel. Apelnya besar untuk ukuran rahang anak anak dan sangat menyerukan melihat mereka bersusah payah menghabiskan apel tersebut.

Pada hari itu, kebetulan ada salah seorang anak yang sedang berulang tahun dan merayakan bersama anak anak TK SAAJA. Maka datanglah seorang badut lengkap membawa balon. Hal ini menambah keceriaan suasana. Semua anak bahagia, menyanyikan lagu ulang tahun. Aku pun tanpa sadar ikut tersenyum lebar dan bahagia.








Ini salah satu foto favorit saya, lucu ya!


Sungguh menyenangkan menghabiskan waktu bersama anak anak. Cara mereka berpikir yang simple dan bahagia dengan hal hal sederhana. Memang betul, ada yang bilang di umur seperti saya sekarang untuk menjaga keseimbangan berpikir, merasa dan bersikap yaiu dengan cara lebih banyak bergaul/bersosialisasi dengan anak anak dan lansia. Sempet berbincang dengan seorang teman dan menanyakan alasan dia untuk bergabung di komunitas ini apa? Dengan enteng dia menjawab, bermain bersama anak anak dia merasa kembali pada masa itu. Menyenangkan. Penghilang stres. Katanya seperti itu.


Hari ini saya banyak belajar. Jangan ragu atau takut untuk melakukan apa yang kamu inginkan, selalu ada campur tangan Allah didalamnya. Jika niat nya baik, insyaAllah semua dilancarkan. Awalnya niat datang 'hanya' untuk membantu/memberi apa yang saya bisa, ternyata saya mendapat 'banyak' disana. The more you give, the more you get. Lelah memang tapi ada rasa bahagia, senang, bangga di dalamnya yang tidak bisa digantikan bahkan dengan uang sekalipun. 








Meskipun saya belum banyak mengetahui tentang komunitas ini selain informasi yang ada di website www.bukuberkaki.org tapi mereka semua sangat welcome terhadap orang baru. Foto diatas diambil oleh krucil krucil relawan pada hari itu. Terimakasih @bukuberkaki atas kesempatan untuk bergabung hari ini.  I'm so currious for next event! 



Semoga Menginspirasi!


Read More

Jumat, 17 Februari 2017

#EvaluasiDiri #TurnOn24

Have an amazing Birthday!
foto : pinterest


17 Februari 2017

-dua puluh empat- Ah, aku makin merasa tua. Makin mendekati maut. Makin 'dituntut' untuk dewasa dan lebih bijak dalam menyikapi sesuatu. Makin lebih pasti dan jelas tujuan hidup kedepannya (harusnya). Makin menyadari dosa selam hidup 23 tahun terakhir. Makin sensitif, makin peka dan makin merasa hidup yang Allah hadirkan kepadaku sungguh hebat dan luar biasa. Dan satu lagi, welcome the quarter of life Nunga!!!!!!

Berbeda dengan tulisanku di umur 23 tahun lalu, yang banyak kejutan manis dan hal tak terduga saat ada di Kampung Inggris, Pare, Kediri. Tahun ini, di umur ini, aku sudah tidak lagi mengharapkan ucapan dari seseorang atau banyak orang. Rasanya (mulai) tidak terlalu peduli. Yang sedang aku pikirkan dan rasakan akhir-akhir ini, evaluasi diri. Evaluasi diri dalam segala hal. Dan pandangan alias tujuan kedepannya sudah sejelas apa dan sudah sampai mana aku berada. Lebih banyak intropeksi diri dan hal hal apa yang perlu dilakukan untuk menjadi pribadi lebih baik nanti kedepannya.

Hari ini. aku merasa ucapan dan doa yang datang dari temen dan kerabat terdekat berujung pada doa "jodoh" di akhir doanya. Bukan tidak senang, tapi cukup kaget juga. Kenapa hampir semua doa yang datang berujung kesana ya? Jadi banyak mikir, apa aku terlihat wanita yang kesepian dan membutuhkan pasangan hidup? Atau aku terlihat cukup matang untuk masuk ke level salanjutnya (menikah)? Atau hanya aku saja yang BAPER sesaat? Atau bahkan apa memang lagi musim yaa mendoakan tentang jodoh itu ada di hari ulang tahun?

Aku hanya bisa meng-amini semua doa yang datang. Dan pasti (mungkin) mereka mendoakan yang terbaik untuk segala kehidupan ku. Dan perihal jodoh, aku sungguh belum bisa berkomentar banyak. Aku masih shock akan orang orang yang mendoakan aku secara bertubi dan berujung jodoh. Jadi senyum senyum sendiri. Ah, sudahlah. Siapa juga yang tidak senang segera dipertemukan dengan sang pasangan hidup duni akhirat :)

Untuk "kamu", siapapun yang sudah digariskan menjadi jodoh ku kelak entah yang belum atau sudah dipertemukan dengan ku saat ini, semoga kamu tetap diberikan kesehatan dan keberkahan. Lalu mari kita sama sama memantaskan diri, memperbaiki kualitas diri dan terus mendekatkan diri kepada Sang Maha Pencipta. Jika doa kita mengarah ke tujuan yang sama, insyaallah kita akan dipertemukan di waktu yang tepat. Aamiin.

Tidak ada yang lebih bahagia bagiku di hari spesial ku ini adalah berkumpul dengan orang-orang kesayangan, seperti keluarga. Bagiku, keluarga adalah harta yang paling berharga. Dan di umur 24 ini aku masih dikelilingi oleh keluarga yang selalu ada dan tidak pernah pergi meninggalkanku dalam keadaan apapun. Tuhan, tidak ada alasan bagiku tidak bersyukur kepada-Mu.

"Bahagia secukupnya. Sedih seperlunya. 
Mencintai sewajarnya. Membenci sekedarnya. 
Tapi, bersyukur sebanyak-banyaknya"

Terimakasih atas langit biru yang indah. Alam semesta yang mendamaikan. Keluarga dan sahabat yang selalu ada. Nikmat iman yang dirasakan. Dan segala pembelajaran hidup yang sudah didapatkan. Selamat 'mengenang hari lahir'. Mari evaluasi diri lalu melangkah ke depan, melanjutkan mengejar impian dengan penuh keberkahan dan kebahagiaan.

Satu tahun lebih dekat menuju kematian. Semoga masih diberi kesempatan untuk belajar dan memperbaiki diri serta lebih dekat dengan-Nya. Terimakasih untuk segala doa yang datang, terlebih kepada perihal "jodoh" aku meng-aamiin-kan apapun yang menjadi harapan baik dan positif ๐Ÿ˜Š






Buat yang sudah meluangkan waktu untuk mengucapkan, membuat kejutan, memberikan hadiah atau bahkan yang secara diam diam mendoakan ku di hari ini, semoga Allah membahas segala kebaikan kalian dengan berlipat ganda. Selamat lebih dekat dengan maut Nunga :)




Jakarta, 17 Februari 2017

Read More

Senin, 30 Januari 2017

/.INDIE-/

Wonderful warm and cozy room decor ideas inspiration // tumblr indie grunge rooms with fairy lights hubz.info/รข€¦  The post  warm and cozy room decor ideas inspiration // tumblr indie gru ..
foto : pinterest

/.INDIE-/

Dulu berpikir indie adalah suatu aliran musik metal underground, yang menggunakan suara sream atau growl. Aliran musik berdentum cepat. Pecinta musik seperti itu dijadikan dalam satu komunitas bernama indie. Namun ternyata itu salah besar, kawan! Indie bukan suatu aliran musik apalagi musik metal alternative dan lain lain.

Menurut beberapa artikel yang aku baca, indie merupakan suatu gerakan bagi mereka yang ingin berkarya melalui musik. Musik yang bebas, mandiri, berkarakter dan tidak bergantung. Dan tambahan menurutku, setiap dengerin musik indie entah kenapa aku merasa kalo musik yang mereka mainkan terdengar jujur dan apa adanya. Nge-blend aja gitu sama perasaan dan ikut hanyut dalam lagunya. Karena menurutku, sebuah karya berhasil atau tidak (dalam arti laku atau tidak di pasaran/dijual) tetap disebut sebuah karya.

Banyak kok band indie yang sudah cukup terkenal, bahkan bukan hanya di Indonesia tetapi sampai mancanegara. Contohnya MOCCA. Ah, selalu suka! Bukan karena vocalist wanita yang keren dan mereka asal Bandung, tapi lantunan musik mereka yang khas menjadi daya tarik sendiri. Efek Rumah Kaca yang selalu jadi idola ku. Selain itu, ada Pure Saturday yang katanya awal band indie di era tahun 90an yang cukup berhasil menembus pasar dengan cara 'indie'. Mereka biasanya mempromosikan karya mereka melalui media sosial atau dari temen ke temen. Manggung antar caffe dari satu kota kecil ke kota lainnya. 

Indie dan sebuah karya adalah satu sama lain. Karya yang dibentuk dalam jalur Indie atau Indie yang merupakan suatu karya bebas (asa pabaliut ya kalimatnya, hemm). Apalagi karya yang diciptakan dari hati, bukan hanya untuk komersil sesaat. Apa yang kita miliki, kita sukai ditambah skill yang ada lalu di eksplorisasi dengan melibatkan hati menjadi sebuah karya. Contohnya seperti blog aku ini, hasil pemikiranku dalam melihat sesuatu. Dibuat untuk mengeluarkan segala pikiran melalui kata kata. Bukan untuk dipuji apalagi biar terlihat kekinian. Syukur-syukur tulisan ku ini bermanfaat. Jika tidak, setidaknya dunia tau kalo aku pernah ada melalui tulisan ini.

INDIE. Bebas. Lepas. Karya. Mandiri. Berkarakter. Hati. Bukan Komersil. AH SUKA!! Titik. Ternyata melakukan sesuatu dari hati, hasilnya beda. Mungkin cara ngomong atau memandang yang dari hati juga akan beda hasilnya. Cobain ah ke kamu :p

Berbicara musik, hemm perlu dibedakan ya jika ingin berkarya untuk 'menghasilkan' atau berkarya untuk menuangkan segala kemampuan. Jalunya beda. Dan pasti, hasilnya pun beda. Pernah denger seoarang musisi terkenal di Indonesia bilang "Cara bertahan menjadi pemain musik yaitu harus mau mengikuti pasar" secara ga langsung, karya yang dibuat ada standarnya, ada batasan nya dan ada akhirnya. Apa itu masih disebut karya? Bukankah itu prisip bisnis untuk selalu mengikuti pasar? Bisnis atau karya? Bisa menjadi Bisnis dan Karya?

Makin lama pertanyaan ini makin terus panjang dan tiada akhir. Mungkin sampai aku bisa sharing sama mereka yang berkarya dari hati.

Anyway aku fallin in love sama musik indie. Seperti 4.20 dengan lagu "Aku Tenang" yang asik di denger saat memandang langit dengan angin yang menyapa di pagi hari. Terus ada "Diskusi Senja" yang didengar saat memandang senja sambil bercerita. Sampai semua lagu di satu album penuh dari Payung Teduh (sempet nekad nonton for the first time sendiri disaat mereka manggung di salah satu kampus di Bandung). "Menuju Senja" yang asik di denger saat menikmati senja di pantai. "Perempuan Dalam Pelukan" yang pertama dikasih tau sama temen terus jadi ketagihan sampai sekarang. Yang judulnya "Malam" nya Payung Teduh yang menceritakan keadaan aku-sama-dia yang selalu berbicara banyak hal tapi tidak pernah sedikitpun membahas tentang 'kita' (ah sedih, udahlah jangan dibahas itu masa lalu) ah semua lagu Payung Teduh suka!!!

Bukan cuman itu, BARASUARA juga kece yang lirik lagu nya sarat akan makna. Float dengan "Pulang" yang buat aku sadar (saat ini sedang di Jakarta untuk bekerja) kalo Bandung adalah tempatku Pulang. Dan juga lagu lainnya yang berjudul "Sementara" yang mengajarkan aku untuk 'menikmati' lara, yang (mungkin) hanya sementara.

Belum lagi lagu Banda Neira (yang sayangya kabar terbaru bahwa mereka sudah bubar) dengan lagu "Berjalan Lebih Jauh" yang menjadi tagline aku di tahun 2017 untuk -berjalan lebih jauh dan menyelam lebih dalam- dan juga lagu "Yang Patah Tumbuh, Yang Hilang Berganti" yang liriknya menyatakan bahwa semua pasti akan berlalu, akan berganti suatu saat nanti asal kita percaya.

Lagu "Tiga Pagi" juga enak. Senar Senja juga oke, dengan lagu "Dialog Hujan" dan "Menua Berdua" yang bikin BAPER dan senyum-senyum sendiri, sambil ber-andai andai kita bisa hidup menua berdua dengan sang gebetan :p Fiersa Besari juga suka, aku ngikutin instagram nya dan suka cara dia berpikir akan sesuatu.

Bagiku, setiap lagu pasti memiliki ceritanya sendiri. Musik adalah pemersatu perasaan. Musik bisa buat mood ku lebih baik. Musik adalah salah satu meditasi yang buat aku happy. Apalagi dengerin lagu indie, yang mereka dari awal sudah berkarya secara bebas, mandiri dan mengena di hati. Awww love deh :* Selamat berkarya dan selamat meng-apresiasi sebuah karya /.Indie-/.

Aku bukan pengamat musik ya, aku hanya seorang wanita penyuka musik Indie!

Ditulis di kamar kosan disaat udah siap-siap mau tidur jam 22.45 WIB, lalu bergegas menyalakan lampu kamar dan membuka laptop lalu menulis ini sambil dengerin playlist musik indie biar makin mengena. Berharap lupa kalau besok adalah hari Senin. Ternyata inspirasi datang bisa dari mana saja dan kapan saja. Ah, malam ini sungguh mengasikkan. Sayangnya malem ini tidak ada kopi yang menemani, tapi ada kamu yang selalu ada di hati :)


Jakarta, 29 Januari 2017

Read More

Selasa, 17 Januari 2017

Waspada, Bahagia Bikin Gemuk!

Chocolate :)
foto : pinterest


Apa? Bahagia bisa bikin gemuk? Masa sih? "Gamau bahagia ah nanti jadi gemuk" atau "mau gemuk ah biar terlihat bahagia"

Dari 2 kalimat diatas dapat dilihat sudut pandang yang berbeda terhadap satu kalimat "bahagia bisa bikin gemuk". Kedua kalimat tersebut mungkin bagi orang yang memberikan 'attention' luar biasa terhadap pandangan/pujian dari orang lain terhadap dirinya sendiri. Misal ingin terlihat memiliki badan bagus (kurus) walaupun tidak bahagia itu bukan masalah, karena tidak terlihat orang lain. Atau bagaimana caranya menunjukkan kepada dunia dengan cara apapun kalo kamu merasa bahagia. Apakah hidup ini hanya sebatas pertunjukkan untuk menyenangkan penonton (orang lain) tanpa memperdulikan diri sendiri?

Bukan tanpa sebab aku menulis ini, hal ini dikarenakan celotehan dari abang tukang baso langganan aku di Bogor. Dia bilang aku gemukan, lalu aku pun tanpa pikir panjang menjawab nya dengan kalimat "mungkin karena terlalu bahagia Mas" :)

Terus mikir, apa ya korelasinya gemuk dan bahagia?

Lalu bertanya lah aku kepada Ibuku, hal apa yang bisa buat aku gemuk akhi-akhir ini. Padahal kegiatan ku sekarang cukup padat (aku setiap senin-jumat bekerja jam 9 pagi-6 sore) yang dimana tercipta lah lelah otak dan badan di malam harinya, jadi anak kos yang apa-apa sendiri dengan jam makan nya (kadang) tidak teratur. Harusnya hal tersebut bisa buat aku tidak gemuk ya? hehe. Lalu Ibuku menjawab nya enteng sambil tersenyum "Ya kamu gemuk, itu berarti kamu enjoy dan seneng kerjanya. Engga stress!"

Enjoy? iya kali ya aku enjoy. Kalo emang iya, kesimpulanku berarti enjoy/bahagia bisa buat kamu gemuk. Buktinya, ya diri aku sendiri.  Tapi, bukan berarti yang gak gemuk itu tidak bahagia juga sih.

Tapi pernyataan aku engga akurat 1000% sih, gak semua yang bahagia akan gemuk dan ga semua yang gemuk itu bahagia. Balik lagi ke diri orangnya masing-masing. Kalo emang pada dasarnya suka makan, ya bahagia atau engga tetep gemuk. Atau ada yang merasa selalu bahagia, namun susah banget gemuk meski sudah makan banyak. Hidup ini lucu ya? Ada yang bersusah payah diet keras untuk kurus, di satu sisi ada yang berjuang mati-matian makan banyak untuk gemuk. Ah, manusia selalu tidak pernah bersyukur (termasuk aku).

Kita hidup dimana akan terus ada kritikan, sanggahan dan pendapat dari orang lain tentang diri kita. Suka atau tidak suka. Mau atau tidak mau. Dan itu balik lagi ke diri masing-masing. Apakah feedback yang ada akan dijadikan acuan untuk mengupgrade diri lebih baik, atau dijadikan alasan untuk membenci seseorang karena feedbacknya atau mungkin merasa semakin terpuruk dan blame your self terus menerus. Seperti menyalahkan diri sendiri akan hal di dunia/hidup yang ga sesuai dengan rencana. Itu pilihan, kawan!

Dan aku memilih untuk (belajar) evaluasi diri setiap feedback yang datang. Seperti disebut gemuk oleh abang tukang baso tadi. Di otak aku bukan bagaimana cara menurunkan berat badan, akan tetapi aku merasa 'berdosa' dengan pola hidup aku yang akhir-akhir ini kurang baik. Dulu saat di Bandung aku cukup dibilang rajin untuk olahraga meski jam tidur kurang dari 5 jam. Sekarang jadi semangat untuk kembali hidup sehat. Bangun pagi, olahraga cukup dan yang paling penting disini (tunjuk hati terdalam) tetap enjoy dan bahagia akan segala yang ada di depan mata. Terimakasih abang tukang baso langganan di Bogor atas insight nya melihat aku hari ini. Kalo kamu peka dan membuka hati dan pikiran, banyak hal yang bisa kamu pelajari dan buat kamu lebih baik dari siapapun. Atau merubah sesuatu yang negatif (disebut gemuk) jadi positif (semangat untuk kembali pada pola hidup sehat). See?

Jadi, lebih memilih gemuk asal bahagia? Atau badan kurus tapi si gebetan udah ada yang punya? :p Semoga tulisan amatiran ini menginspirasi ya :)

Ditulis di kamar kosan setelah solat subuh dan berniat mau olahraga kecil setelahnya. Semoga tidak hanya wacana hihi :p



Jakarta, 17 Januari 2017

Read More

Total Tayangan Halaman

NungaNungseu. Diberdayakan oleh Blogger.