MEANING OF LIFE, JOURNEY, TRAVELLING AND HAPPINESS

Senin, 15 Mei 2017

Kodaline - High Hopes


But I've only got myself to blame for it
And I accept it now
It's time to let it go, go out and start again
But it's not that easy

But I've got high hopes
It takes me back to when we started
High hopes, when you let it go, go out and start again
High hopes, oh, when it all comes to an end
But the world keeps spinning around


Harapan masa depan yang tinggi? Masa lalu yang masih membayangi? Keresahan hidup di masa kini?

Setiap orang pasti memiliki masa lalunya masing-masing. Dan masa lalu itu tidak bisa dihapus, dihilangkan atau bahkan dirubah oleh apapun. Seseorang ada karena masa lalunya. Sedikit banyak masa lalu akan berpengaruh dalam karakter atau hidup seseorang setelahnya. Tergantung tindakan kita, memanfaatkan masa lalu sebagai bahan pembelajaran kedepannya atau terus terbelenggu dengan segala perasaan di masa lalu? 

Bagaimana rasanya hidup di masa sekarang dengan semua rasa yang ada di masa lalu? Segala perasaan yang 'belum selesai'? Rasa marah, rasa kecewa, rasa dendam atau bahkan rasa bersalah? Sudahkan kamu berdamai dengan masa lalu? Sudahkan kamu menerima masa lalu mu?

Relakanlah, terimalah, lepaskanlah, berdamailah dengan semua rasa meskipun itu tidak mudah. Karena jika tidak, sampai kapan kamu akan terus menjalani hidup dengan bayang-bayang masa lalu? Seperti rantai gajah. Langkah terasa berat. Sulit. Tidak bebas. Sakit.

Percayalah, masa lalu yang ada akan mengajarkan kamu untuk jauh lebih hebat, jauh lebih kuat dan jauh lebih bijak kedepannya.

Lepaskan semua beban yang ada dan berdamailah dengan masa lalu. Siapkan keyakinan yang kuat dan tak lupa harapan untuk menyambut esok hari yang pasti lebih baik :)

Terinspirasi dari lagu Kodaline - High Hopes disaat seseorang menceritakan masa lalunya dan berada di titik terpuruk dalam hidupnya. Entah kenapa ada perasaan empati dan ikut merasa sedih saat mendengarkan setiap nada dan kata dalam lagu ini.



Jakarta, 14 Mei 2017


Read More

Rabu, 03 Mei 2017

Berkenalan Dengan Kata Cukup

Cukup lebih baik cukup,
foto : pinterest

"Cukup" adalah satu kata sederhana yang memiliki arti dalam jika kita mencoba untuk menyelaminya. Terkadang manusia dalam hidupnya dituntut untuk mengejar mimpinya masing-masing. Saat masih kecil, Guru di sekolah selalu mengatakan sebuah kalimat 'gantunglah cita-citamu setinggi langit' dan rasanya kalimat tersebut terpatri dalam otak manusia sedari dini. Sehingga ketika sudah dewasa, timbul lah pola pikir untuk terus mengejar segala keinginan dalam hidup, mengejar dan terus mengejar sampai dapat. Menjadi manusia yang hidup hanya berfokus pada semua harapan dalam hidup. Dan rasa-rasanya sulit untuk berkata 'cukup' pada diri sendiri. Setelah itu timbul lah rasa kecewa teramat dalam yang diakibatkan harapan yang tidak sesuai dengan kenyataan. Bukankah harapan dan kecewa berbanding lurus? Makin tinggi harapan seseorang, maka peluang untuk kecewa pun sama tingginya. Saat itu lah moment yang tepat untuk mengajukan pertanyaan "apa sebenarnya tujuan kamu hidup di dunia?"

Pernyataan diatas bukan berarti manusia harus pesimis dan menerima semua dengan rasa pasrah tanpa berusaha sebelumnya. Bukan berarti manusia tidak boleh memiliki harapan dan cita-cita dalam hidupnya. Berkenalan dengan kata cukup mengajarkan untuk merasa cukup dalam banyak hal. Mengajarkan bahwa segala sesuatu milik yang Maha Kuasa. Seperti perasaan, kesehatan, uang, jabatan, materi, alam semesta dan lainnya. Berkenalan dengan kata cukup juga mengajarkan untuk menjauhi salah satu sifat setan yaitu, serakah. Mengajarkan untuk merasa bahagia apapun yang sudah Allah beri untuk kita. Mengajarkan bahwa ada beberapa hal yang tidak bisa dipaksakan jika memang bukan takdir kita, meskipun kita sudah sangat merasa lelah berusaha dan berdoa. Mengajarkan untuk menerima, menerima dengan hati yang ikhlas.

Berkenalan dengan kata cukup. Ya, kalimat itu terus berulang di kepala ku akhir-akhir ini. Aku wanita yang cukup ambisius dalam mengejar sesuatu, beridealis tinggi dan juga optimis berlebihan dalam segala hal. Ternyata, hidup bukan melulu tentang mengejar. Bukan melulu ingin menjadi yang terbaik dalam segala hal. Bukan melulu untuk menjadi pemenang atau pecundang. Bukan melulu tentang 'membuktikan' siapa ke siapa. Bukan melulu tentang banyak hal yang ingin dipamerkan di media sosial. Dan bukan melulu tentang mengejar hal hal bersifat duniawi sehingga lupa bagaimana cara untuk menikmati hidup. 

Kalo dulu selalu bilang ingin memberikan yang 'terbaik' dalam segala hal, sekarang aku rubah sedikit menjadi ingin 'lebih baik' dalam segala hal. Karena pada akhirnya, mencari atau menjadi yang terbaik itu tidak akan ada habisnya. Rasa ingin menjadi yang terbaik, rasa yang tidak ingin dikalahkan oleh siapapun dan apapun. Harus menjadi terbaik dalam segala hal. Padahal semua memerlukan proses. Memerlukan proses lebih baik, dan lebih baik lagi. Setiap manusia memiliki step yang berbeda untuk 'berproses' menjadi manusia yang seutuhnya, maka menjadi yang terbaik diantaranya sungguh sesuatu yang keliru bukan? Sama seperti dalam mencari pasangan hidup. Salah satu temanku pernah berkata "daripada sibuk mencari pasangan yang lebih baik dari sekarang, kenapa tidak berpikir bagaima caranya menjadi lebih baik bersama?" dan aku setuju. Terus mengupgrade diri, terus belajar, terus memahami, terus berusaha, terus bersyukur dan semua itu bukan untuk menjadi yang terbaik, akan tetapi menjadi pribadi yang lebih baik.

Tulisan ini dibuat dari hasil pemikiran ku akhir-akhir ini. Ditulis bukan maksud untuk menyindir atau mengajak apalagi memaksa kamu untuk berpikiran sama dengan ku, sama sekali bukan. Jika ada yang keliru, mohon di maafkan. Dan jika ada yang ingin sharing hal ini lebih jauh, aku dengan senang hati membahasnya :) 

Terimakasih untuk seseorang yang sudah mengajarkan aku secara tidak langsung untuk berkenalan dengan kata cukup. Mari kita mensyukuri apa yang sudah ada, dan menaruh banyak harapan diatas langit untuk keesokan harinya. Semoga segala keinginan kita di masa depan, Allah ridhai dunia akhirat. Percaya bahwa rahmat Allah selalu datang bagi mereka yang bersyukur. Semoga menginspirasi!


Jakarta, 3 Mei 2017
Pukul 20.52 WIB


Read More

Selasa, 14 Maret 2017

Senja dan Harapan

foto : koleksi pribadi

"Tegar, ku kan mencoba melewatinya. 
Lepas, lepaskan semua yang sudah berlalu
Tapi, tanpa dirimu tak mungkin
Ku terus berlari tanpa kaki...."

Lagu baru dari GAC yang merupakan original soundtrack Cek Toko Sebelah berhasil memikat perhatianku. Lagi lagi GAC membuat karya melalui lirik liriknya yang manis, bermakna dan selalu ada harapan didalamnya. Bukan hanya sebuah musik, akan tetapi lirik lagu nya yang menginspirasi. Berjalan tanpa kaki, bukan objeknya kamu / dia / manusia. Tapi bagiku objeknya adalah sebuah harapan. Harapan untuk menjalani hidup kedepannya.

Masa lalu. Setiap orang memiliki masa lalu nya sendiri. Baik yang menyenangkan hati. Menyakitkan hati. Mengecewakan. Menjadikan trauma atau hanya dikenang sebagai kenangan. Semua memiliki warna yang berbeda tapi berada pada waktu yang sama, yaitu di masa lalu. Masa lalu memang tidak bisa di rubah apa lagi 'dipaksa' untuk dihilangkan. Seberapa sering kamu terjebak dengan perasaan masa lalu? Seberapa keras usaha yang dilakukan untuk bisa melupakan masa lalu? Semua itu akan merasa sulit, jika kita tidak berdamai dengan nya. Berdamai dengan semua rasa. Rasa amarah. Dendam. Kecewa. Terluka. Trauma. Atau dengan semua rasa yang ada di masa lalu yang masih terus membayangi.

Harapan adalah satu satunya obat paling mujarab untuk mengobati masa lalu. Harapan bisa dikatakan sebagai satu satunya amunisi yang berhasil membuat hidup lebih bergairah. Dan harapan akan selalu ada setiap harinya, selama kita percaya. Seperti kata Stephen Hawkingdimana ada kehidupan disana ada sebuah harapan.

Senja. Senja selalu dianggap sebagai penutup hari. Pemisah antara siang dan malam. Pembeda antara gelap dan terang. Penghujung hari tapi bukan yang paling ujung. Senja menawarkan kecantikan langit dengan beragam warna yang hanya sesaat. Seolah-olah langit menawarkan hiburan untuk kita yang berada dibawah, untuk berhenti sejenak dari segala rutinitas pekerjaan / aktifitas seharian. Senja seperti obat pelupa untuk sejenak melupakan masa lalu / rasa sakit pada hari itu. Senja seperti obat penenang yang memberikan kita harapan dan mengurangi rasa khawatir berlebih terhadap hari esok.

Selamat menikmati senja yang hanya datang sesaat ini. Lepaskan segala masa lalu yang menjeratmu. Hiduplah dengan harapan baru yang ada didepanmu. Kenangan. Amarah. Dendam. Kecewa. Tersenyum lah dan berdamai dengannya! Waktu yang terus berjalan, jangan pernah berhenti untuk berharap. Karena hidup tanpa sebuah harapan, bagaikan 'berlari tanpa kaki'. Hidup ini mengajarkan kita untuk : Berharap. Mengejar. Bertahan. Menerima. Melepas.


Bandung, 12 Maret 2017


Bandung, 12 Maret 2017 


Bandung, 12 Maret 2017


Bandung, 12 Maret 2017


Bandung, 12 Maret 2017


Jakarta, 13 Maret 2017


Jakarta, 13 Maret 2017


Jakarta, 13 Maret 2017




Iseng edit video dengan soundtrack "Berjalan Tanpa Kaki" by GAC


Semoga menginspirasi, salam senja dari aku! :)



Read More

Senin, 27 Februari 2017

Sabtu Bersama Buku Berkaki

                            
foto : koleksi pribadi 


WHEN A BOOKS WALKS, A DREAM WORKS

Sabtu, 25 Februari 2017


Bermula dari obrolan random saya dengan teman teman kantor. Lalu tiba-tiba membahas tentang aktifitas sosial, lalu berujung lah pada nama suatu komunitas buku berkaki. Saya tau komunitas ini dari temen nya temen kantor. Singkat cerita dimulai Sabtu pagi itu saya pergi ke TKP di daerah Jalan Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan (dekat plaza festival) naik gojek. Bukan Jakarta kalau tidak macet dan panas, dan si bapak gojek bawa motornya ngebut but but but. Alhasil 45 menit saya sampai di tujuan dari Srengseng, Jakarta Barat ke Kuningan, Jakarta Selatan. Jam 11.30 sudah di depan TK SAAJA (Sekolah Alternatif Anak Jalanan). Cengo. Sendirian. Bingung. Ini pertama kali nya saya datang di acara Buku Berkaki. Tidak ada yang dikenal seorang pun sebelumnya di komunitas ini. Tidak tau juga letak tempatnya dimana (maklum belum hafal betul daerah Jakarta) dan itu tidak jadi halangan untuk tidak ikut bergabung apa yang kamu ingin, iya kan? Dan bagiku, hal ini adalah moment yang paling menarik selama pergi ke tempat/komunitas baru seorang diri. Rasanya seperti nekad ke Pare tahun lalu seorang diri,




Penampakan TK SAAJA Param

Bentuk sekolahnya sangat kecil (maklum ini sekolah gratis untuk anak jalanan). Hanya ada 1 kelas. Taman bermain yang mini. Dan dibelakangnya terdapat lahan kosong dibawah pohon-pohon besar. Disanalah Buku Berkaki melakukan acara. Tanah kosong itu dilapisi terpal, sehingga perlu melepaskan sepatu/sendal untuk masuk kedalam 'area'. Acara dimulai dengan senam bersama. Disana terdapat 25-30 anak yang usianya sekitar 3-6 tahun. Saya beserta krucil (sebutan untuk relawan Buku Berkaki) berdiri di sekeliling anak-anak dan mengikuti gerakan intruktur yang ada di depan. Awalnya sempet bingung harus gimana, tapi ketika melihat anak anak dengan senyum manis dan antusias nya saya pun ikut mengalir dalam suasana.




Lalu ada sesi membaca buku dongeng yang dibagi dalam beberapa kelompok. MC menyuruh para krucil untuk membantu dan menemani anak anak membacakan buku cerita bergambar. Secara random saya ambil buku yang berjudul "Fabel Anak Shaleh" dan mengajak mereka untuk ikut membaca bersama sambil duduk melingkar. Siapa sangka ada 8 anak saat itu yang ingin membaca buku bersama saya. Mereka semua antusias mendengarkan saya membacakan cerita dan juga berebut ingin menjawab pertanyaan. Ada juga yang menarik perhatian dengan cara duduk di pangkuan saya atau ada yang terus bercerita sana sini tentang binatang. Padahal sebelumnya saya tidak di briefing harus seperti apa dan gimana tekhnis nya, saya melakukan apa yang hati saya suruh saat itu. Ternyata jika segala sesuatu dilakukan dengan 'hati' semua terasa mengalir dan menyenangkan :)








Enak banget tidur tiduran ya, hehe jadi pengen peluk semuanya deh :*

Setelah membaca buku bersama, dilanjutkan dengan memberikan edukasi tentang makanan sehat dan tidak sehat. Setiap kelompok diberikan amplop yang isinya terdapat 20 potongan kertas yang bergambar makanan (dalam bentuk lucu) seperti permen, coklat, burger, wortel, apel, sayur, biskuit dan lain sebagainya. Mereka disuruh mengelompokkan mana makanan sehat dan tidak sehat. Semua berebut ingin menempelkan kertas bergambar makanan tersebut ke 2 kertas kosong yang sudah disediakan sebelumnya. Semua aktif dan menebak apa nama makanan yang ada pada gambar tersebut. Setelah selesai bermain, masing masing anak mendapatkan 1 buah apel. Apelnya besar untuk ukuran rahang anak anak dan sangat menyerukan melihat mereka bersusah payah menghabiskan apel tersebut.

Pada hari itu, kebetulan ada salah seorang anak yang sedang berulang tahun dan merayakan bersama anak anak TK SAAJA. Maka datanglah seorang badut lengkap membawa balon. Hal ini menambah keceriaan suasana. Semua anak bahagia, menyanyikan lagu ulang tahun. Aku pun tanpa sadar ikut tersenyum lebar dan bahagia.








Ini salah satu foto favorit saya, lucu ya!


Sungguh menyenangkan menghabiskan waktu bersama anak anak. Cara mereka berpikir yang simple dan bahagia dengan hal hal sederhana. Memang betul, ada yang bilang di umur seperti saya sekarang untuk menjaga keseimbangan berpikir, merasa dan bersikap yaiu dengan cara lebih banyak bergaul/bersosialisasi dengan anak anak dan lansia. Sempet berbincang dengan seorang teman dan menanyakan alasan dia untuk bergabung di komunitas ini apa? Dengan enteng dia menjawab, bermain bersama anak anak dia merasa kembali pada masa itu. Menyenangkan. Penghilang stres. Katanya seperti itu.


Hari ini saya banyak belajar. Jangan ragu atau takut untuk melakukan apa yang kamu inginkan, selalu ada campur tangan Allah didalamnya. Jika niat nya baik, insyaAllah semua dilancarkan. Awalnya niat datang 'hanya' untuk membantu/memberi apa yang saya bisa, ternyata saya mendapat 'banyak' disana. The more you give, the more you get. Lelah memang tapi ada rasa bahagia, senang, bangga di dalamnya yang tidak bisa digantikan bahkan dengan uang sekalipun. 








Meskipun saya belum banyak mengetahui tentang komunitas ini selain informasi yang ada di website www.bukuberkaki.org tapi mereka semua sangat welcome terhadap orang baru. Foto diatas diambil oleh krucil krucil relawan pada hari itu. Terimakasih @bukuberkaki atas kesempatan untuk bergabung hari ini.  I'm so currious for next event! 



Semoga Menginspirasi!


Read More

Jumat, 17 Februari 2017

#EvaluasiDiri #TurnOn24

Have an amazing Birthday!
foto : pinterest


17 Februari 2017

-dua puluh empat- Ah, aku makin merasa tua. Makin mendekati maut. Makin 'dituntut' untuk dewasa dan lebih bijak dalam menyikapi sesuatu. Makin lebih pasti dan jelas tujuan hidup kedepannya (harusnya). Makin menyadari dosa selam hidup 23 tahun terakhir. Makin sensitif, makin peka dan makin merasa hidup yang Allah hadirkan kepadaku sungguh hebat dan luar biasa. Dan satu lagi, welcome the quarter of life Nunga!!!!!!

Berbeda dengan tulisanku di umur 23 tahun lalu, yang banyak kejutan manis dan hal tak terduga saat ada di Kampung Inggris, Pare, Kediri. Tahun ini, di umur ini, aku sudah tidak lagi mengharapkan ucapan dari seseorang atau banyak orang. Rasanya (mulai) tidak terlalu peduli. Yang sedang aku pikirkan dan rasakan akhir-akhir ini, evaluasi diri. Evaluasi diri dalam segala hal. Dan pandangan alias tujuan kedepannya sudah sejelas apa dan sudah sampai mana aku berada. Lebih banyak intropeksi diri dan hal hal apa yang perlu dilakukan untuk menjadi pribadi lebih baik nanti kedepannya.

Hari ini. aku merasa ucapan dan doa yang datang dari temen dan kerabat terdekat berujung pada doa "jodoh" di akhir doanya. Bukan tidak senang, tapi cukup kaget juga. Kenapa hampir semua doa yang datang berujung kesana ya? Jadi banyak mikir, apa aku terlihat wanita yang kesepian dan membutuhkan pasangan hidup? Atau aku terlihat cukup matang untuk masuk ke level salanjutnya (menikah)? Atau hanya aku saja yang BAPER sesaat? Atau bahkan apa memang lagi musim yaa mendoakan tentang jodoh itu ada di hari ulang tahun?

Aku hanya bisa meng-amini semua doa yang datang. Dan pasti (mungkin) mereka mendoakan yang terbaik untuk segala kehidupan ku. Dan perihal jodoh, aku sungguh belum bisa berkomentar banyak. Aku masih shock akan orang orang yang mendoakan aku secara bertubi dan berujung jodoh. Jadi senyum senyum sendiri. Ah, sudahlah. Siapa juga yang tidak senang segera dipertemukan dengan sang pasangan hidup duni akhirat :)

Untuk "kamu", siapapun yang sudah digariskan menjadi jodoh ku kelak entah yang belum atau sudah dipertemukan dengan ku saat ini, semoga kamu tetap diberikan kesehatan dan keberkahan. Lalu mari kita sama sama memantaskan diri, memperbaiki kualitas diri dan terus mendekatkan diri kepada Sang Maha Pencipta. Jika doa kita mengarah ke tujuan yang sama, insyaallah kita akan dipertemukan di waktu yang tepat. Aamiin.

Tidak ada yang lebih bahagia bagiku di hari spesial ku ini adalah berkumpul dengan orang-orang kesayangan, seperti keluarga. Bagiku, keluarga adalah harta yang paling berharga. Dan di umur 24 ini aku masih dikelilingi oleh keluarga yang selalu ada dan tidak pernah pergi meninggalkanku dalam keadaan apapun. Tuhan, tidak ada alasan bagiku tidak bersyukur kepada-Mu.

"Bahagia secukupnya. Sedih seperlunya. 
Mencintai sewajarnya. Membenci sekedarnya. 
Tapi, bersyukur sebanyak-banyaknya"

Terimakasih atas langit biru yang indah. Alam semesta yang mendamaikan. Keluarga dan sahabat yang selalu ada. Nikmat iman yang dirasakan. Dan segala pembelajaran hidup yang sudah didapatkan. Selamat 'mengenang hari lahir'. Mari evaluasi diri lalu melangkah ke depan, melanjutkan mengejar impian dengan penuh keberkahan dan kebahagiaan.

Satu tahun lebih dekat menuju kematian. Semoga masih diberi kesempatan untuk belajar dan memperbaiki diri serta lebih dekat dengan-Nya. Terimakasih untuk segala doa yang datang, terlebih kepada perihal "jodoh" aku meng-aamiin-kan apapun yang menjadi harapan baik dan positif 😊






Buat yang sudah meluangkan waktu untuk mengucapkan, membuat kejutan, memberikan hadiah atau bahkan yang secara diam diam mendoakan ku di hari ini, semoga Allah membahas segala kebaikan kalian dengan berlipat ganda. Selamat lebih dekat dengan maut Nunga :)




Jakarta, 17 Februari 2017

Read More

Total Tayangan Halaman

NungaNungseu. Diberdayakan oleh Blogger.