MEANING OF LIFE, JOURNEY, TRAVELLING AND HAPPINESS

Sabtu, 02 Februari 2019

Melawan Dunia

Hasil gambar untuk melawan dunia RAN
foto : google



Haruskah kita berubah demi cinta
Agar mereka mau menerima
Ketidakbiasaan yang terjalin
Antara kita berdua

Haruskah ku memendam semua rasa
Haruskan ku memenjarakan asa
Hanya karena cinta kita
Tak seperti apa yang mereka mengerti
Mungkin berat tapi ku tau

Apa yang kita jalani
Sulit mereka pahami
Namun kuyakin ada jalan 
Untuk kita bersama
Asalkan kita berani 
Mencinta sepenuh hati
Meski seakan aku dan kamu 
Melawan dunia

Lalu kenapa bila memang kita berbeda?
Bukan berarti harapan tak akan ada?
Hanya karena cinta kita
Tak seperti apa yang mereka mengerti
Mungkin berat tapi ku tau

Apa yang kita jalani
Sulit mereka pahami
Namun kuyakin ada jalan
Untuk kita bersama
Asalkan kita berani 
Mencinta sepenuh hati
Meski seakan aku dan kamu 
Melawan dunia

Kita tak akan terpisahkan
Apapun yang menghadapi
Selama cinta di hati
Masih menjadi alasan kita bersatu


Melawan dunia. Iya melawan dari persepsi orang orang tentang hidup kita. Melawan dari penghakiman orang orang atas pilihan yang diambil di hidup kita. Melawan dari perbincangan orang orang tentang apa yang sedang terjadi di hidup kita. Melawan apapun yang kontra di hidup kita. Apapun yang kita lakukan, semua akan telihat salah atau kurang benar dan bahkan tidak benar di mata orang lain. 

Tidak masalah. Jangan ambil pusing. Seperti kata lirik lagu diatas "apa yang kita jalani, sulit mereka pahami". It will takes time if we try to explain what is really happen in our life. Kita hanya punya waktu dan kapasitas terbatas. Iya terbatas. Fokus kepada orang orang terdekat yang menerima dan mencintai kita sepenuh hati.

Haruskah berubah agar mereka mau menerima?

Tidak. Tidak perlu kita berubah hanya ingin 'diterima' orang lain. Orang yang benar benar tulus, akan menerima kita apa adanya. Tanpa tuntutan. Tanpa paksaan.

Haruskah kita memendam semua rasa dan memenjarakan asa? 


Tidak. Rasa ada untuk diekspresikan. Jangan memendam rasa yang ada hanya karena orang lain. Apalagi menghilangkan asa atau harapan karena pandangan orang lain. Bebaskan. Lepaskan. Kita semua sama, sama dihadapan Tuhan.

Hanya karena tidak biasa seperti orang orang diluar sana tidak boleh punya harapan?

Orang orang yang ada diluar sana dengan kebiasaannya bukan berarti itu benar. Dan yang kita lakukan diluar kebiasaan orang orang itu bukan berarti salah. Jadi jangan takut jadi beda dan merasa salah. Salah benar itu relatif. Yang paling penting adalah jangan lelah untuk berbuat baik.

Semua itu akan terasa mudah jika kita BERANI. Iya, berani mengabaikan itu. Berani tidak mendengarkan. Berani fokus pada apa yang dijadikan tujuan. Fokus membahagiakan orang orang terdekat yang kita sayang. Tidak perlu bersusah payah mengorbankan banyak hal untuk membahagiakan semua orang, karena itu tidak akan terwujud. Kita gabisa membahagiakan semua orang. Jangan lupa bahagia pada diri sendiri terlebih dahulu baru bisa membahagiakan orang lain. Dan lagi, jangan coba coba hidup diatas ekspetasi orang lain, berat. Biar Dilan aja.

Dan yang paling terpenting selain berani ialah melakukan semuanya SEPENUH HATI. Iya, sepenuh hati didalam hati terdalam. Sepenuh hati dalam melakukan. Sepenuh hati dalam mencintai.

Mereka diluar sana tidak tau apa yang sebenarnya terjadi. Mereka diluar sana tidak tau apa yang kita rasakan. Mereka diluar sana tidak tau apa yang menjadi pertimbangan oleh kita dalam memutuskan sesuatu di hidup kita. Mereka diluar sana pasti akan sulit mengerti apa yang benar benar sedang kita alami. Mereka dan mereka yang tidak akan ada habisnya untuk mencela, mengomentari bahkan menjadi hakim duniawi.

Ya lirik lagu ini memang terinspirasi dari sepasang suami istri lalu mempunya anak yang memiliki kelainan dari lahir. "Berbeda" dari kebanyakan pasangan diluar sana yang bisa hidup bahagia setelah memiliki seorang anak.

Namun setelah mendengar (kembali) hari ini, melawan dunia ini bisa ditujukan dalam beberapa kondisi. Misal, hubungan yang tidak direstui keluarga. Hubungan anak dan orangtua. Keterbatasan dalam fisik atau materi. Memilki mental illness tersembunyi. Menjalankan peran seorang Ibu dengan keterbatasan bla bla bla. Menjalankan peran seorang kepala keluarga dengan tuntutan yang besar. Mereka dan mereka hanya ingin melihat dan peduli terhadap hasil. Proses sakit, perjuangan bahkan air mata sama sekali tidak ingin dibahas.

Aku percaya, setiap orang memiliki jalan hidupnya masing masing. Masalah di jenis dan level yang berbeda. Dan di era digitalisasi yang terus berkembang tiada habisnya ini, netizen yang ada serasa tau segalanya apa yang sedang terjadi di hidup kita. Menghakimi. Mengomentari tanpa merasa  berdosa.

Tidak semua hal di hidup ini bisa kita mengerti dengan logika. Apalagi memaksa orang lain untuk ikut juga mengerti tentang masalah di hidup kita. Jadi buat kamu yang sedang merasa "sulit", percaya deh bahwa selalu ada jalan untuk keluar. Berani. Menggunakan hati. Mencintai sepenuh hati. Dan kita bisa melawan dunia. Melawan "kebiasaan" yang dianggap normal dan rutin sehingga dianggap paling benar oleh orang orang yang merasa lebih tau tentang hidup kita.

Semangat yang sedang berjuang. Mari kita sama sama belajar, menerima dan menghadapi. Semoga menginspirasi!


Jakarta,
02 Februari 2019

0 komentar:

Posting Komentar

Ditunggu kritik dan sarannya ya agan agan!

Total Tayangan Halaman

NungaNungseu. Diberdayakan oleh Blogger.