MEANING OF LIFE, JOURNEY, TRAVELLING AND HAPPINESS

Selasa, 13 Desember 2016

Senja dan Cerita di Bukit Bintang

foto : koleksi pribadi


"Gantungkan cita-cita mu setinggi langit dan bulatkan tekad mu di bukit bintang"

Mantabs kan kalimatnya? Jangan salah, quote di atas itu ada di salah satu tempat wisata kece di daerah Bandung Timur. Hayooo buat kamu para traveller yang berada di kawasan Bandung dan sekitarnya, tau dong bukit bintang alias bukit moko itu dimana? Dan kabar gembiranya tempat ini lumayan deket dari rumahku, namun (sayangnya) aku baru mendapatkan kesempatan kesana pekan lalu hihi :p

Sebenernya tulisan ini ga akan menjelaskan secara rinci dan detail kalo bukit moko itu adalah bagian dari tempa wisata yang secara resmi dikelola oleh PT Perhutani. Tapi dijelasin juga kan? Hahaha atau menjelaskan tentang sejarah dan struktur lempengan tanah secara geografi dan tabel demografi wilayah tersebut, hehe kamu bisa baca di artikel lainnya tentang bukit moko/bukit bintang itu seperti apa.

Bukit Moko ada di Timur nya Bandung. Dekat dengan Saung Udjo. Well perjalanan ke Bukit Moko lumayan lah 1 jam dari jalan besar A.H. Nasution. Jalanannya tidak begitu lebar, naik turun dan kurang bagus (belum di aspal semua). Kalo kamu mau coba jalan kaki boleh, tapi aku saranin pake motor. Motor matic pun bisa naik ke atas. Asal jangan pake motor mantan, apalai pergi bareng mantan. Udah naik ke atas, liat pemandangan yang cihuy, habis itu aku sanksi kamu bisa turun dengan ga baper hihihi Setelah sampai atas. Taro motor. Lalu sedikit berjalan untuk melihat pemandangan. Ada tempat makan nya juga. Lumayan rame, karena waktu itu aku kesini di hari Sabtu.




Ada yang jualan, otak nya bisnis banget. Keren!
Cepat menangkap peluang :)

Melihat Bandung dari atas. Merasa lebih dekat dengan langit. Dan menari bersama angin yang berhembus dingin. Sang mata pun sangat dimanjakan dengan segala hal yang tampak disana. Senja pun tak kalah indahnya dengan kamu yang terus ada di pikiranku (yah jadi gombal, oke fokus Nung!). Senja pun menunjukkan keindahannya. Gradasi warna langit yang selalu mempesona pun dikeluarkannya. Ditambah hembusan angin yang menyapa muka. Tak sadar, bibir pun tersenyum sambil berkata dalam hati "Tuhan, ini indah! Terimakasih alam semesta atas jamuan yang sangat menawan nya. Nikmat mana lagi yang tak kau syukuri?"

Hal yang paling aku suka saat pergi ke suatu tempat yang dekat dengan alam ialah (setelah puas ambil foto buat dokumentasi tulisan di blog) aku pun 'berhenti sejenak' dan mencoba menyatu dengan alam. Melihat senja. Hening. Damai. Bahagia. Seperti ada perasaan lain yang timbul, melupakan segala penat dan target kehidupan yang belum juga tercapai. Melupakan segala masalah yang ada dan tuntutan sosial yang terus mengikuti. Merasa harus sempurna dalam pekerjaan. Merasa harus bisa berbuat banyak untuk dunia. Lalu sejenak hal tersebut hilang, dan bener bener fokus pada apa yang ada di depan mata. Senja. Ah, 5 menit yang sangat bermakna.




Tiba-tiba ingin foto kedua Bapak ini. Entah siapa. Hehe

Aku penikmat senja. Menurutku, senja bisa membawaku pergi melihat sesuatu yang lain. Saat itu aku pergi dengan seorang kawan, lalu kita berbincang bagian mana dari senja yang kamu suka? Dia bilang suka sama gradasi warna langit yang itu. Aku pun jawab, aku lebih suka sama gradasi yang satunya lagi. Setiap senja memang selalu berbeda. Setiap orang memiliki perspektifnya masing-masing terhadap senja. Setiap senja memiliki cerita dan perasaan sendiri. Meskipun harapannya, semoga aku tidak terlena padanya. Karena kau harus siap, setelah senja yang cantik maka akan datang langit yang gelap. Apakah kamu siap?

Setelah senja yang ciamik, bukit bintang menawarkan hal lainnya. Apa hayo? Yaps, lampu lampu Kota Bandung yang bisa dilihat dari atas. Dai loket, kamu bisa ke kiri untuk liat senja dan ke kanan untuk naik menara dan menyaksikan lampu yang indah. Makin malem makin dingin emang, tapi pemandangan nya ga akan buat kamu nyesel. Emang bukan ciptaan alam, karena yang akan kamu lihat ialah lampu-lampu ciptaan manusia. Tapi tetep aja indah. Saat moment ini, aku makin merasa sayang dan rindu akan Bandung (setelah sekarang menetap di Jakarta untuk bekerja). Sayang Bandung dan isinya juga, eh tapi sayang kamu bukan di Bandung #eeaaaa





Aku sedikit 'norak' sih dan sangat excited. Gimana engga? Tempat itu dibilang lumayan dekat dari rumahku, namun aku bisa menyaksikan pemandangan yang sangat keren. Travelling memang tak harus melulu ke tempat jauh, apalagi sampai 'memaksakan' diri menghabiskan uang hanya untuk di bilang keren di instagram. Coba explore tempat yang deket terlebih dahulu. Sama kaya bahagia. Tak perlu berharap yang belum ada, yang masih menjadi angan dan belum pasti. Namun syukuri dan nikmati yang ada di sekitar, saat ini, disini #bijak Kalo kamu yang belum pasti, gimana? Aku selalu menyelipkan namamu di do'aku, tenang saja :p

Well, itu cerita ku di bukit bintang alias bukit moko. Dengan tiket masuk Rp 12.000,- dan parkir motor Rp 5.000,- aku berhasil merefresh otak dan jiwa. Gak mahal kan? Makasih juga untuk Mr. Ayus Fhatria sebagai partner liat senja aku kali ini. Jadi, jangan lupa piknik apalagi lupa bahagia! Kalau kamu pernah kesana sama si mantan, terus habis baca ini jadi ingin ber-nostalgia, silahkan ber-reuni dengan alumni hati (kalimat seorang teman)! Tapi jangan lupa jalan pulang, kawan!







Pemandangan saat perjalan ke Bukit Moko


Semoga menginspirasi!

Jakarta, 13 Desember 2016

Di tulis di kamar kosan dalam keadaan belum mandi. Ditemani oleh keripik pisang dan susu coklat panas. Dengan keadaan kipas angin menyala, karena bagiku Jakarta selalu gerah. Ditambah pemandangan di jendela kamarku, aku bisa langsung menikmati langit dan awan di pagi ini, meski ada beberapa jemuran pakaian milik teman kosanku yang sedikit mengganggu. Closing yang panjang, yuk siap-siap kerja :) Tunggu postingan ku yang lainnya ya! Ditunggu feedback nya :D

Total Tayangan Halaman

NungaNungseu. Diberdayakan oleh Blogger.