MEANING OF LIFE, JOURNEY, TRAVELLING AND HAPPINESS

Minggu, 27 November 2016

Bermain Perspektif!


"Selamat bermain dengan perspektif yang beraneka ragam. 
Semoga bisa lebih bijak dalam menilai sesuatu"

Hari itu, aku belajar sesuatu dari cerita hidup seorang kawan. Seorang kawan yang baru ku kenal. Mendengar cerita pengalaman hidup yang lika-liku dan menjadi tulang punggung keluarga adalah sesuatu yang menurutku keren. Bagaimana tidak? Untuk saat ini masih banyak anak muda yang masih bergantung dengan orang tua ditambah pamer sana sini pake kekayaan orang tuanya. Atau memaksakan untuk 'memiliki' sesuatu agar bisa diakui oleh satu komunitas atau meningkatkan popularitas di media sosial. Itu hasil observasi aku selama ini. Bukan benar atau salah, tapi apakah kamu sepakat atau tidak?

Setelah mendengar ceritanya, terasa sangat tertampar. Aku masih banyak tidak bersyukurnya dan banyak ngeluhnya dalam menjalani hidup ini :(

Selalu aku tertarik dengan 'perspektif' atau mindset seseorang. Itu yang menjadi alasan aku menyukai perilaku konsumen dan ilmu marketing yang tiada habisnya. Yang terlihat dari luar, belum tentu sesuai dengan apa yang ada di dalam. Orang yang (mungkin) kita lihat sebelah mata, siapa tau dia memiliki pengalaman yang jauh lebih banyak dari kita atau bahkan nasibnya beberapa tahun lagi akan jauh lebih hebat dari kita. 

Orang yang bertatto selalu dianggap sebagai manusia yang gagal dan preman. Orang berkerudung dianggap lebih baik agama nya dibandingkan dengan yang tidak. Orang yang suka di masjid dianggap memiliki tingkat kepastian masuk surga yang lebih pasti dibanding yang tidak. Jadi ingat waktu itu nonton video yang dikasih teman yang berisikan tentang tidak ada jaminan untuk masuk surga.Terlepas selama ini kita rajin solat, sodakoh, berperilaku baik ataupun suka menolong orang. Karena siapa tahu orang tersebut saat dicabut nyawanya dalam keadaan kafir? Naudzubillah. Berarti makin percaya deh, belajar agama itu ga ada kata selesai. Belajar kehidupan juga. Karena kalo ada kata 'selesai', berarti belajar nya pun selesai. Jadi, terus menerus harus belajar. Jangan cepet puas akan sesuatu, terus update dan upgrade!

Balik lagi bahas tentang 'perspektif'. Setiap berada di suatu tempat, entah di atas gojek, di commuter line, di bis atau dimanapun berada kadang suka penasaran apa ya yang sedang dipikirkan orang-orang disana. Terus suka kepengen tahu cara orang melihat sesuatu. Jadinya kalo ketemu orang/temen baru, gak heran kalo aku suka banyak nanya. Selain menambah wawasam (dari obrolan yang bermutu pastinya ya), aku jadi menambah satu sudut pandang dalam sesuatu dari hasil obrolan itu.

Definisi bahagia, definisi sukses bahkan definisi cantik/cakep pasti setiap orang punya standar nya sendiri. Jadi kadang lucu ya, kalo kita suka banding-bandingin yang satu dengan yang lainnya. Atau terus bermain perspektif kalo hidup si dia, dan dia yang lainnya lebih bahagia dari kita. Dan merasa masalah yang kita miliki selalu lebih berat. Padahal kan kunci nya cuman satu, menerima dan mensyukuri :)

Atau menjajah pemikiran seseorang agar sesuai dengan jalan pikirnya. Bukannya setiap orang berhak untuk menentukan jalan hidupnya masing-masing? Pada akhirnya, sukses atau gagal. Menang atau kalah. Bahagia atau tidak. Hanya dia sendiri yang tau. Mungkin saat seperti ini kita perlu menjadi tuli 'sesaat'.

Seru ya bermain dengan kata 'perspektif'. Makannya judul blog aku diatas nya "Nunga's Perspective Of Life" karena semua yang aku tulis berdasarkan perspektif sendiri dalam menilai sesuatu. Bukan tentang soal kebenaran, apalagi pembenaran. Bisa jadi yang aku tulis selama ini salah. Siapa tahu? "Selamat bermain dengan perspektif yang beraneka ragam. Semoga bisa lebih bijak dalam menilai sesuatu"

Tapi aku kehabisan ide, kalo bahas tentang perspektif perasaan kaya gimana. Mungkin, kamu ada ide? :p



Semoga bermanfaat sharing malam ini.

Jakarta, 27 November 2016.


Total Tayangan Halaman

NungaNungseu. Diberdayakan oleh Blogger.