MEANING OF LIFE, JOURNEY, TRAVELLING AND HAPPINESS

Kamis, 12 November 2015

It's Okay That's Love


5 hari yang lalu lagi suka di depan laptop. Nonton serial drama korea. Awalnya iseng tapi jadi ketagihan dan bikin baper sampe di tulis di blog kesayangan ini :) Paling gak suka nonton serial TV di laptop, tapi ini ceritanya bagus dan unik jadi sayang banget kalo gak di tonton sampe beres.

Nama serialnya "It's Okay That's Love" serial TV asal Korea Selatan yang rilis tahun 2014. Pemain utamanya perempuannya sering nongol di TV namanya Gong-Hyo Jin dan pemeran cowokya cukup ganteng dengan ala ala pria kece Korea yaitu badannya seksi meski kurang berotot hehe namanya Sung Dong-Il. Nah buat kamu penggemar drama Korea, udah gak asing dongs dengan nama mereka?

Meski aku bukan penggemar K-Pop tapi cerita yang di angkat dari serial ini cukup membuat 2 jempol berdiri mulus. Karena ide ceritanya, yang berlatar belakang dokter psikologi dan hampir di setiap episode nya membahas tentang penyakit penyakit mental yang belum banyak di ketahui orang, salah satunya penyakit schizophrenia yang di derita si tokoh utama.

Yang aku dapet dari film ini, sesakit apapun kamu bisa sembuh asal kamu emang pengen sembuh. Dan jangan pernah melihat sesorang karena penyakitnya. Sakit mental kemungkinan muncul karena masa lalu yang kamu jalani seperti apa. Kita memang tidak bisa lepas dari masa lalu, apapun yang telah terjadi di masa lalu akan berdampak di masa depan. Seperti si tokoh pria, yang di masa kecilnya mendapat siksaan dari Ayah tiri. Sifat sang Ayah tiri yang suka memukuli Ibunya dan seluruh keluarganya. Kesirikan sang Kakak terhadap dirinya yang sangat dekat dengan Ibunya sehingga membuat si Kaka memukuli dirinya juga. Sampai akhirnya Ayah tirinya meninggal dunia karena tanpa sengaja dan disadari di bakar oleh si Ibu. Sampai di persidangan, si tokoh utama tidak berani mengatakan yang sebenarnya siapa yang telah membunuh Ayah tirinya. Karena hanya dia yang tau bahwa Ibunya adalah pelaku utama, maka si tokoh utama mengatakan bahwa Kakaknya sebagai tersangka yang telah membunuh Ayah tirinya. Hal tersebut dilakukan untuk melindungi Ibunya sendiri. Selama 14 tahun, si kaka di penjara dan berhasil buat si tokoh utama merasa bersalah atas keputusannya. Singkat cerita, setelah itu si tokoh pria terkena penyakit mental schizophrenia yang tidak bisa membedakan mana ilusi dan kontradiksi. Selama 3 tahun terakhir, dia memiliki teman bayangan yang merupakan cerminan dirinya di masa lalu. Karena si tokoh utama merasa kesepian dan rasa bersalah selama 14 tahun yang tidak mampu dia keluarkan.

Dari sana, aku melihat keluarga ini memiliki background yang cukup berat. Dan harusnya, saya bersyukur atas kehidupan atau keluarga yang dimiliki. Seua orang berkemungkinan memiliki penyakit mental. Sebelum itu terjadi, mari kita hindari dengan bersyukur dan memaafkan diri sendiri. Meski cuman film dan cerita fiksi, tapi aku suka terbawa suasana, maafin ya :p

Serial ini berhasil buat baper dan bikin penasaran sama ending nya, tapi sayang 20 menit terakhir sebelum ending cerita seperti di paksakan dan jadi ga buat gereget. Tapi over all, serial ini keren!! 

Manusia pasti memiliki masa lalu. Masa lalu tidak bisa dilupakan, dihilangkan atau bahkan di ulangi dan dirubah seperti apa yang kita mau saat ini. Bukan tentang cinta, di serial TV ini aku belajar untuk 'bisa memaafkan masa lalu dan siap menyambut masa depan'. Bagaimana denganmu teman? sudahkan memaafkan masa lalu mu atau masih terbelenggu dengan penyesalan di masa lalu?


Kali aja mau download atau penasaran sama serial ini :)

0 komentar:

Posting Komentar

Ditunggu kritik dan sarannya ya agan agan!

Total Tayangan Halaman

NungaNungseu. Diberdayakan oleh Blogger.